Apa itu relay dpdt – Relay DPDT (Double Pole Double Throw) adalah perangkat elektromagnetik yang memainkan peran penting dalam mengendalikan sirkuit listrik. Berbeda dengan jenis relay lainnya, relay DPDT memiliki kemampuan unik untuk mengganti dua kutub secara bersamaan, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam aplikasi kelistrikan.
Prinsip kerja relay DPDT cukup sederhana. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan elektromagnetik, medan magnet dihasilkan, yang menarik jangkar logam dan mengaktifkan sakelar. Jangkar ini terhubung ke kontak yang dapat beralih antara posisi normal terbuka (NO) dan normal tertutup (NC), memungkinkan kontrol dua sirkuit terpisah secara bersamaan.
Pengertian Relay DPDT
Relay DPDT (Double Pole Double Throw) adalah jenis sakelar listrik yang memiliki dua tiang dan dua posisi throw. Tiang mewakili kontak input dan output, sedangkan throw mewakili posisi sakelar. Dalam relay DPDT, setiap tiang memiliki dua kontak, yang dapat dihubungkan ke dua output yang berbeda.
Perbandingan dengan Jenis Relay Lainnya
- SPDT (Single Pole Double Throw):Hanya memiliki satu tiang dan dua posisi throw, memungkinkan pengalihan satu input ke dua output.
- DPST (Double Pole Single Throw):Memiliki dua tiang dan satu posisi throw, memungkinkan pengalihan dua input ke satu output yang sama.
- DPDT (Double Pole Double Throw):Memiliki dua tiang dan dua posisi throw, memungkinkan pengalihan dua input ke dua output yang berbeda.
Cara Kerja Relay DPDT
Relay DPDT (Double Pole Double Throw) adalah jenis sakelar listrik yang memiliki dua kutub dan dua posisi pelemparan. Cara kerja relay DPDT cukup sederhana, namun efektif.
Posisi Relay DPDT
Relay DPDT memiliki dua posisi utama, yaitu:
- Normal Open (NO):Pada posisi ini, kontak relay tidak terhubung ke terminal mana pun.
- Normal Closed (NC):Pada posisi ini, kontak relay terhubung ke terminal yang biasanya tertutup.
Perbedaan antara posisi NO dan NC dapat dilihat pada tabel berikut:
| Posisi | Kontak | Terminal |
|---|---|---|
| Normal Open (NO) | Tidak terhubung | Tidak terhubung |
| Normal Closed (NC) | Terhubung | Terminal yang biasanya tertutup |
Pengoperasian Relay DPDT
Relay DPDT dioperasikan dengan kumparan elektromagnetik. Ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan, medan magnet dihasilkan. Medan magnet ini menarik jangkar, yang pada gilirannya menggerakkan kontak relay.
Relay DPST (double pole, single throw) adalah sakelar listrik yang mengendalikan dua rangkaian independen dengan satu kumparan. Dalam rangkaian setrum ikan elektronik , relay DPST digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan aliran listrik yang menghasilkan sengatan listrik ke dalam air. Ketika kumparan relay diberi energi, kontak bergerak akan beralih dari posisi normal ke posisi aktif, menghubungkan rangkaian yang dikendalikan dengan sumber listrik.
Ini memungkinkan arus listrik mengalir melalui air, menghasilkan sengatan listrik yang melumpuhkan ikan. Relay DPST memainkan peran penting dalam mengontrol intensitas dan durasi sengatan listrik, sehingga memastikan penggunaan perangkat setrum ikan elektronik yang aman dan efektif.
Posisi kontak relay ditentukan oleh posisi jangkar. Ketika jangkar ditarik, kontak NO akan terhubung dan kontak NC akan terputus. Sebaliknya, ketika jangkar dilepaskan, kontak NO akan terputus dan kontak NC akan terhubung.
Relay DPDT banyak digunakan dalam aplikasi kontrol dan switching karena kesederhanaan, keandalan, dan kemampuannya untuk mengontrol dua rangkaian independen.
Aplikasi Relay DPDT
Relay DPDT (Double Pole Double Throw) banyak digunakan dalam berbagai industri karena kemampuannya mengontrol dua sirkuit independen secara bersamaan.
Relay DPdt (Double Pole Double Throw) adalah sakelar elektromagnetik dengan dua kutub dan dua posisi. Ini berarti ia dapat mengendalikan dua sirkuit terpisah, masing-masing dengan dua titik koneksi. Thyristor, juga dikenal sebagai thyristor disebut juga dengan SCR (Silicon Controlled Rectifier), adalah sakelar semikonduktor yang dapat digunakan untuk mengontrol aliran arus dalam suatu sirkuit.
Meskipun relay DPdt dan thyristor memiliki fungsi yang berbeda, keduanya adalah komponen penting dalam berbagai aplikasi elektronika, termasuk kontrol daya dan pengalihan sinyal.
Contoh Aplikasi Relay DPDT
* Otomasi Industri:Mengontrol arah motor, membalikkan aliran fluida, atau mengganti sumber daya.
Elektronika Konsumen
Memilih antara sumber input (misalnya, antara antena TV dan kabel) atau beralih antara mode operasi (misalnya, antara mode normal dan mode hemat daya).
Telekomunikasi
Mengalihkan panggilan telepon antara saluran atau menghubungkan beberapa saluran telepon.
Sistem Keamanan
Memicu alarm, mengunci atau membuka kunci pintu, atau mengalihkan kamera keamanan.
Relay DPdt (Double Pole Double Throw) adalah sakelar yang memiliki dua set kontak yang dapat dialihkan secara independen. Untuk menguji fungsi relay ini, kita perlu mengetahui cara mengukur resistor dengan multimeter analog. Resistor dapat diukur dengan menghubungkan multimeter ke terminal resistor dan mengukur resistansi dalam ohm ( cara mengukur resistor dengan multimeter analog ).
Dengan mengukur resistansi resistor, kita dapat menentukan apakah relay DPdt berfungsi dengan baik dengan mengalihkan kontaknya dan mengukur resistansi antara terminal yang berbeda.
Medis
Mengontrol aliran oksigen atau cairan dalam peralatan medis, atau mengalihkan daya antara perangkat yang berbeda.
Proyek yang Menggunakan Relay DPDT
Beberapa proyek umum yang menggunakan relay DPDT meliputi:* Pengontrol arah motor
- Pembalik aliran pompa
- Pengalih sumber daya
- Sistem kontrol alarm
- Sistem pemantauan jarak jauh
Diagram Pengkabelan Relay DPDT
Relay DPDT (Double Pole Double Throw) memiliki 12 terminal yang memungkinkan koneksi fleksibel dalam berbagai rangkaian.
Fungsi Terminal Relay DPDT
Terminal relay DPDT dibagi menjadi tiga kelompok:
- Terminal Kumparan (Coil):Terminal A1 dan A2 digunakan untuk memberi daya pada kumparan relay, menciptakan medan magnet yang mengaktifkan sakelar.
- Terminal Kontak Umum (Common):Terminal C dan C’ berfungsi sebagai titik koneksi yang dapat dialihkan oleh sakelar.
- Terminal Kontak Normal (Normally Open):Terminal NO dan NO’ terhubung ke terminal C ketika relay tidak diberi energi.
- Terminal Kontak Normal Tertutup (Normally Closed):Terminal NC dan NC’ terhubung ke terminal C ketika relay diberi energi.
Diagram Pengkabelan
Diagram pengkabelan tipikal untuk relay DPDT ditunjukkan di bawah ini:
Pada diagram ini:
- Terminal A1 dan A2 terhubung ke sumber daya.
- Terminal C dan C’ dihubungkan ke perangkat yang akan dikontrol.
- Terminal NO dan NO’ terhubung ke titik beban yang akan diaktifkan ketika relay diberi energi.
- Terminal NC dan NC’ terhubung ke titik beban yang akan dinonaktifkan ketika relay diberi energi.
Spesifikasi Teknis Relay DPDT

Relay DPDT (Double Pole Double Throw) adalah sakelar elektromekanis yang memiliki dua kutub dan dua posisi sakelar. Spesifikasi teknisnya penting untuk memastikan kinerja dan keandalan yang optimal dalam berbagai aplikasi.
Jenis Terminal, Apa itu relay dpdt
Relay DPDT dapat memiliki berbagai jenis terminal, termasuk:
- Terminal sekrup
- Terminal solder
- Terminal konektor
- Terminal pegas
Jenis terminal yang dipilih tergantung pada preferensi pemasangan dan persyaratan aplikasi.
Nilai Arus dan Tegangan
Relay DPDT memiliki nilai arus dan tegangan maksimum yang harus dipatuhi untuk menghindari kerusakan. Nilai-nilai ini biasanya dinyatakan dalam ampere (A) untuk arus dan volt (V) untuk tegangan.
Resistensi Kontak
Resistensi kontak adalah resistansi listrik antara terminal tetap dan bergerak relay. Resistensi yang rendah sangat penting untuk memastikan konduktivitas yang baik dan meminimalkan kerugian daya.
Waktu Pengoperasian
Waktu pengoperasian mengacu pada waktu yang diperlukan relay untuk beralih dari satu posisi ke posisi lainnya setelah menerima sinyal pengaktifan. Waktu pengoperasian yang singkat diinginkan untuk aplikasi yang memerlukan respons cepat.
Daya Tahan Listrik
Daya tahan listrik adalah kemampuan relay untuk menahan tegangan tinggi tanpa mengalami kerusakan. Daya tahan listrik yang tinggi penting untuk aplikasi yang melibatkan lonjakan tegangan atau kondisi gangguan.
Tabel Perbandingan Spesifikasi
Tabel berikut membandingkan spesifikasi teknis relay DPDT dari berbagai produsen:
| Produsen | Jenis Terminal | Nilai Arus | Nilai Tegangan | Resistensi Kontak | Waktu Pengoperasian | Daya Tahan Listrik |
|---|---|---|---|---|---|---|
| Omron | Terminal sekrup | 10 A | 250 V | 10 mΩ | 10 ms | 1500 V |
| Panasonic | Terminal solder | 5 A | 125 V | 20 mΩ | 15 ms | 1000 V |
| TE Connectivity | Terminal konektor | 15 A | 300 V | 5 mΩ | 5 ms | 2000 V |
Tips Memilih Relay DPDT
Memilih relay DPDT yang tepat sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dalam aplikasi tertentu. Berikut beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan:
Arus dan Tegangan
Peringkat arus dan tegangan relay harus sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Arus maksimum yang dapat ditangani oleh relay dan tegangan maksimum yang dapat diterapkan pada kumparan harus diperhitungkan.
Konfigurasi Kontak
Konfigurasi kontak relay DPDT menentukan jumlah dan jenis kontak yang tersedia. Relay DPDT biasanya memiliki dua set kontak, masing-masing dengan dua kontak (satu normal terbuka dan satu normal tertutup). Konfigurasi ini memungkinkan relay untuk mengalihkan dua sirkuit secara bersamaan.
Jenis Kumparan
Relay DPDT dapat memiliki berbagai jenis kumparan, termasuk kumparan AC dan DC. Jenis kumparan yang dipilih tergantung pada sumber daya yang tersedia dan persyaratan aplikasi.
Waktu Operasi
Waktu operasi relay mengacu pada waktu yang diperlukan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan kontak setelah kumparan diaktifkan atau dinonaktifkan. Waktu operasi yang lebih cepat mungkin diperlukan untuk aplikasi yang membutuhkan respons cepat.
Keandalan
Keandalan relay DPDT sangat penting untuk memastikan operasi yang aman dan efisien. Faktor-faktor seperti masa pakai mekanis dan ketahanan listrik harus dipertimbangkan saat memilih relay.
Ukuran dan Pemasangan
Ukuran dan metode pemasangan relay DPDT juga penting. Relay harus memiliki ukuran yang sesuai untuk aplikasi dan mudah dipasang dan dipelihara.
Relay DPST (Double Pole Single Throw) adalah sakelar listrik yang memiliki dua tiang dan satu lemparan, yang berarti dapat mengontrol dua rangkaian secara terpisah. Ketika relay diaktifkan, tiang-tiang terhubung ke lemparan, sehingga memungkinkan arus mengalir melalui kedua rangkaian. Salah satu aplikasi umum relay DPST adalah untuk mengontrol buzzer elektronik, perangkat yang menghasilkan suara ketika arus mengalir melaluinya.
Apa itu buzzer elektronik ? Buzzer elektronik adalah transduser elektromekanis yang mengubah sinyal listrik menjadi suara. Ketika sinyal listrik diterapkan pada buzzer, diafragma bergetar, menghasilkan suara. Dengan menggunakan relay DPST, kita dapat mengontrol buzzer elektronik dengan mudah dan efisien, memungkinkan perangkat untuk menghasilkan suara sesuai kebutuhan.
Terakhir: Apa Itu Relay Dpdt

Dengan kemampuannya yang serbaguna dan keandalannya yang tinggi, relay DPDT banyak digunakan dalam berbagai industri, mulai dari otomotif hingga telekomunikasi. Dari mengendalikan lampu dan motor hingga mengganti sinyal data, relay DPDT terus membuktikan nilainya sebagai komponen penting dalam sistem kelistrikan modern.
Panduan FAQ
Apa perbedaan utama antara relay DPDT dan relay lainnya?
Relay DPDT memiliki kemampuan untuk mengganti dua kutub sekaligus, sedangkan jenis relay lainnya biasanya hanya dapat mengganti satu kutub.
Bagaimana cara memilih relay DPDT yang tepat untuk aplikasi saya?
Pertimbangkan spesifikasi teknis seperti tegangan pengenal, arus pengenal, dan jumlah kontak saat memilih relay DPDT.
Apa saja aplikasi umum relay DPDT?
Relay DPDT digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kontrol pencahayaan, switching motor, dan pembalikan polaritas.