Apa itu Thermistor: Sensor Suhu Sensitif yang Mengubah Resistansi

4 min read

Apa itu Thermistor – Dalam dunia elektronik, thermistor telah menjadi komponen penting untuk pengukuran suhu yang akurat. Thermistor, singkatan dari Thermal Resistor, adalah perangkat semikonduktor yang keunikannya terletak pada kemampuannya mengubah resistansi secara signifikan sebagai respons terhadap perubahan suhu.

Berbeda dengan resistor konvensional yang resistansinya tetap, thermistor berperilaku sebagai resistor yang dapat diatur suhu, memungkinkan pengukuran suhu yang sangat sensitif dan akurat.

Pengertian Thermistor

Apa itu Thermistor
Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya berubah secara signifikan terhadap suhu. Perubahan resistansi ini bergantung pada jenis thermistor dan dapat bersifat positif (NTC) atau negatif (PTC).

Secara teknis, thermistor didefinisikan sebagai resistor sensitif suhu yang nilai resistansinya bervariasi dengan suhu.

Perbedaan Thermistor dan Resistor

  • Resistor memiliki nilai resistansi yang tetap, sedangkan thermistor memiliki nilai resistansi yang berubah terhadap suhu.
  • Thermistor digunakan untuk mengukur suhu, sedangkan resistor digunakan untuk membatasi arus atau mengatur tegangan.
  • Thermistor biasanya terbuat dari bahan semikonduktor, sedangkan resistor terbuat dari bahan konduktor seperti logam.

Jenis Thermistor

Thermistor NTC

Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) memiliki nilai resistansi yang menurun seiring dengan kenaikan suhu.

Thermistor PTC

Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) memiliki nilai resistansi yang meningkat seiring dengan kenaikan suhu.

Thermistor, resistor yang peka terhadap suhu, memainkan peran penting dalam mengontrol pengapian pada sistem pengapian CDI (Capacitive Discharge Ignition). Kerusakan CDI dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kegagalan thermistor. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel “Penyebab CDI Rusak dan solusinya” di sini , thermistor yang rusak dapat menyebabkan masalah pengapian, seperti pengapian tertunda atau tidak ada pengapian sama sekali.

Oleh karena itu, memahami sifat dan fungsi thermistor sangat penting untuk mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan CDI.

Aplikasi Thermistor

  • Pengukuran suhu
  • Kompensasi suhu
  • Pembatasan arus
  • Sensor level cairan
  • Deteksi api

Keunggulan Thermistor

  • Sensitivitas suhu tinggi
  • Ukuran kecil
  • Biaya rendah
  • Dapat digunakan dalam berbagai aplikasi

Kekurangan Thermistor

  • Non-linieritas
  • Ketergantungan waktu
  • Rentang suhu terbatas

Jenis Thermistor

Apa itu Thermistor
Thermistor diklasifikasikan menjadi dua jenis utama berdasarkan perubahan resistansi terhadap suhu, yaitu thermistor NTC (koefisien suhu negatif) dan thermistor PTC (koefisien suhu positif).

Thermistor adalah resistor yang nilai resistansinya berubah sesuai dengan suhu. Berbeda dengan Thermocouple , yang menghasilkan tegangan listrik sebanding dengan perbedaan suhu, Thermistor mengubah resistansinya sesuai dengan suhu absolut. Sifat ini membuat Thermistor sangat berguna untuk pengukuran suhu yang presisi dan stabil, karena perubahan resistansinya linier terhadap suhu dan dapat dikalibrasi dengan mudah.

Thermistor NTC

Thermistor NTC mengalami penurunan resistansi saat suhu meningkat. Karakteristik ini membuatnya cocok untuk aplikasi pengukuran suhu dan kompensasi suhu. Jenis thermistor ini memiliki sensitivitas tinggi dan dapat mendeteksi perubahan suhu yang kecil.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page