Armature : Pengertian, Komponen, Fungsi, Cara Kerja

4 min read

Gerakan relatif antara medan magnet dan gulungan armature menimbulkan EMF dalam gulungan armature, yang mendorong arus listrik melalui rangkaian eksternal. Komutator membalik arah arus pada gulungan armature saat berputar sehingga menghasilkan arus bolak-balik (AC).

Desain Armature

Desain armature mempengaruhi kinerja dan efisiensi mesin listrik. Beberapa faktor yang memengaruhi desain armature adalah:

  1. Jumlah Slot: Slot digunakan untuk menampung gulungan armature dan memberikan dukungan mekanis. Jumlah slot bergantung pada jenis gulungan, jumlah kutub, dan ukuran mesin. Secara umum, lebih banyak slot menghasilkan distribusi fluks dan arus yang lebih baik, reaktansi dan kerugian yang lebih rendah, serta torsi yang lebih halus. Namun, lebih banyak slot juga meningkatkan berat dan biaya armature, mengurangi ruang untuk isolasi dan pendinginan, serta meningkatkan fluks kebocoran dan reaksi armature.
  2. Bentuk Slot: Slot dapat terbuka atau tertutup, tergantung apakah mereka terpapar ke celah udara atau tidak. Slot terbuka lebih mudah diikat dan didinginkan, tetapi meningkatkan reluctansi dan fluks kebocoran di celah udara. Slot tertutup lebih sulit diikat dan didinginkan, tetapi mengurangi reluctansi dan fluks kebocoran di celah udara.
  3. Jenis Gulungan: Gulungan bisa lap wound atau wave wound, tergantung bagaimana kumparan terhubung ke segmen komutator. Gulungan lap cocok untuk mesin dengan arus tinggi dan tegangan rendah, karena menyediakan beberapa jalur paralel untuk aliran arus. Gulungan wave cocok untuk mesin dengan arus rendah dan tegangan tinggi, karena menyediakan koneksi seri kumparan dan menambahkan voltase.
  4. Ukuran Konduktor: Konduktor digunakan untuk membawa arus dalam gulungan armature. Ukuran konduktor bergantung pada densitas arus, yaitu rasio arus terhadap luas penampang. Densitas arus yang lebih tinggi menghasilkan kerugian tembaga dan peningkatan suhu, tetapi biaya dan berat konduktor yang lebih rendah. Densitas arus yang lebih rendah menghasilkan kerugian tembaga dan peningkatan suhu yang lebih rendah, tetapi biaya dan berat konduktor yang lebih tinggi.
  5. Panjang Celah Udara: Celah udara adalah jarak antara kutub stator dan rotor. Panjang celah udara mempengaruhi kerapatan fluks, reluctansi, fluks kebocoran, dan reaksi armature dalam mesin. Celah udara yang lebih kecil menghasilkan kerapatan fluks yang lebih tinggi, reluctansi yang lebih rendah, fluks kebocoran yang lebih rendah, dan reaksi armature yang lebih tinggi. Celah udara yang lebih besar menghasilkan kerapatan fluks yang lebih rendah, reluctansi yang lebih tinggi, fluks kebocoran yang lebih tinggi, dan reaksi armature yang lebih rendah.
Baca Juga Informasi Terkait Lainnya :
Pengertian dan Cara Kerja Motor DC Pengertian dan Cara Kerja Motor Servo
Pengertian dan Cara Kerja Motor Induksi Silicon Controlled Rectifier

Demikianlah ulasan lengkap mengenai apa itu armature dan hal hal penting yang wajib kalian ketahui tentangnya. Semoga apa yang wikielektronika.com ulas diatas dapat memberikan wawasn baru untuk teman teman semua.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page