Asynchronous transfer mode adalah – Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan canggih yang merevolusi cara data ditransmisikan, menyediakan koneksi latensi rendah, kualitas layanan yang terjamin, dan fleksibilitas yang tak tertandingi.
Arsitektur ATM yang unik dan proses enkapsulasi, multiplexing, dan switching yang efisien memungkinkannya untuk menangani lalu lintas data yang sangat besar dengan keandalan dan efisiensi yang luar biasa.
Pengertian Asynchronous Transfer Mode (ATM)
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol komunikasi jaringan yang mentransfer data dalam bentuk sel berukuran tetap. ATM dirancang untuk jaringan kecepatan tinggi yang membutuhkan latensi rendah dan kualitas layanan (QoS) yang terjamin.
Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan teknologi jaringan yang mentransfer data dalam bentuk sel berukuran tetap. Sel-sel ini memiliki boundary yang jelas, yaitu pemisah antara sel-sel yang berbeda. Boundary ini penting untuk memastikan bahwa sel-sel data tidak tercampur atau rusak selama transmisi.
Dengan demikian, ATM dapat menjamin pengiriman data yang andal dan efisien, bahkan pada jaringan dengan latensi tinggi atau kemacetan.
Tujuan dan Fungsi ATM, Asynchronous transfer mode adalah
- Menyediakan komunikasi kecepatan tinggi dengan latensi rendah.
- Menjamin QoS untuk berbagai aplikasi, termasuk suara, video, dan data.
- Memungkinkan multiplexing beberapa aliran data pada jaringan yang sama.
Perbandingan ATM dengan Protokol Jaringan Lainnya
Dibandingkan dengan protokol jaringan lainnya, ATM memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan:
| Protokol | Keunggulan | Kelemahan |
|---|---|---|
| ATM | Latensi rendah, QoS terjamin, multiplexing | Kompleksitas tinggi, overhead besar |
| Ethernet | Kesederhanaan, biaya rendah | Latensi tinggi, QoS tidak terjamin |
| IP | Fleksibilitas, skalabilitas | Latensi variabel, QoS tidak terjamin |
Cara Kerja ATM
ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah teknologi switching jaringan yang mentransfer data dalam bentuk sel berukuran tetap. Teknologi ini dirancang untuk mendukung aplikasi multimedia real-time, seperti video dan audio, yang memerlukan pengiriman data secara terus menerus tanpa penundaan.
Arsitektur ATM
Arsitektur ATM terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
- Lapisan Fisik: Bertanggung jawab untuk transmisi dan penerimaan data.
- Lapisan ATM: Bertanggung jawab untuk enkapsulasi, multiplexing, dan switching sel ATM.
- Lapisan AAL (ATM Adaptation Layer): Bertanggung jawab untuk mengadaptasi data aplikasi ke dalam format sel ATM.
Enkapsulasi
Enkapsulasi adalah proses mengemas data aplikasi ke dalam sel ATM. Setiap sel ATM memiliki ukuran tetap 53 byte, terdiri dari header 5 byte dan payload 48 byte. Header berisi informasi kontrol, seperti alamat tujuan dan sumber, serta tipe layanan.
Multiplexing
Multiplexing adalah proses menggabungkan beberapa aliran data ke dalam satu saluran transmisi. Dalam ATM, multiplexing dilakukan pada lapisan ATM. Sel-sel ATM dari aliran data yang berbeda digabungkan ke dalam antrian tunggal dan ditransmisikan secara bergantian.
Switching
Switching adalah proses meneruskan sel ATM ke tujuan yang benar. Dalam ATM, switching dilakukan pada lapisan ATM. Setiap sakelar ATM memiliki tabel switching yang berisi alamat tujuan dan port keluaran untuk setiap alamat. Ketika sel ATM tiba di sakelar, sakelar mencari alamat tujuan dalam tabel switching dan meneruskan sel ke port keluaran yang sesuai.
Diagram Alir Cara Kerja ATM
Berikut adalah diagram alir yang menunjukkan cara kerja ATM:
