Bilangan Desimal: Memahami Sistem Angka yang Serbaguna

10 min read

Bilangan decimal – Bilangan desimal merupakan sistem angka yang kita gunakan sehari-hari, namun seringkali kita tak menyadari betapa penting dan serbaguna sistem ini. Bilangan desimal memungkinkan kita untuk mewakili angka-angka yang lebih kompleks daripada bilangan bulat, membuka jalan bagi representasi nilai-nilai yang lebih presisi.

Dari menghitung harga barang di toko hingga memahami data ilmiah, bilangan desimal menjadi alat fundamental dalam berbagai aspek kehidupan.

Sistem desimal, yang didasarkan pada basis sepuluh, menggunakan sepuluh digit (0 hingga 9) untuk mewakili nilai. Setiap digit dalam bilangan desimal memiliki nilai tempat yang unik, mulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan seterusnya. Keunikan ini memungkinkan kita untuk menuliskan angka-angka yang lebih besar dan lebih kecil dengan cara yang sistematis dan mudah dipahami.

Pengertian Bilangan Desimal

Bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ini menggunakan basis 10, yang berarti bahwa setiap digit memiliki nilai tempat yang merupakan pangkat 10. Bilangan desimal terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian bulat dan bagian pecahan, yang dipisahkan oleh tanda koma (,) atau titik (.).

Contoh Bilangan Desimal

Contoh bilangan desimal adalah 3, 14. Bilangan ini terdiri dari bagian bulat 3 dan bagian pecahan 14. Nilai tempat setiap digit dalam bilangan desimal adalah sebagai berikut:

  • Digit 3 berada di tempat satuan, memiliki nilai tempat 10 0= 1.
  • Digit 1 berada di tempat persepuluhan, memiliki nilai tempat 10 -1= 0,1.
  • Digit 4 berada di tempat perseratusan, memiliki nilai tempat 10 -2= 0,01.

Jadi, bilangan desimal 3,14 dapat ditulis sebagai:

,14 = 3 x 100+ 1 x 10 -1+ 4 x 10 -2= 3 + 0,1 + 0,04

Perbandingan dengan Sistem Bilangan Lainnya

Bilangan desimal berbeda dengan sistem bilangan bulat dan bilangan pecahan. Bilangan bulat hanya terdiri dari angka-angka bulat tanpa bagian pecahan, sedangkan bilangan pecahan dinyatakan dalam bentuk pembagian antara dua bilangan bulat.

Bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang menggunakan basis 10, dengan setiap digit mewakili nilai tempat yang berbeda. Dalam konteks teknik, bilangan desimal sering digunakan untuk merepresentasikan besaran fisik seperti daya, arus, dan tegangan. Contohnya, ketika menghitung tabel horsepower (HP) dan arus motor, seperti yang dijelaskan dalam menghitung tabel hp dan arus motor , bilangan desimal memainkan peran penting dalam menentukan nilai-nilai yang akurat.

Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang bilangan desimal sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk teknik dan ilmu pengetahuan.

Sistem Bilangan Contoh Keterangan
Bilangan Bulat -5, 0, 3, 100 Tidak memiliki bagian pecahan.
Bilangan Pecahan 1/2, 3/4, 5/8 Dinyatakan dalam bentuk pembagian antara dua bilangan bulat.
Bilangan Desimal 1,25, 3,14, 5,00 Memiliki bagian bulat dan bagian pecahan, dipisahkan oleh tanda koma atau titik.

Penggunaan Bilangan Desimal dalam Kehidupan Sehari-hari

Bilangan desimal digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti:

  • Uang: Uang tunai dan transaksi elektronik sering menggunakan bilangan desimal untuk menyatakan nilai pecahan, seperti Rp10.000,00 atau US$10,50.
  • Pengukuran: Bilangan desimal digunakan untuk menyatakan pengukuran panjang, berat, volume, dan lainnya, seperti 1,5 meter, 2,5 kilogram, atau 3,75 liter.
  • Teknologi: Bilangan desimal digunakan dalam berbagai perangkat elektronik, seperti komputer, smartphone, dan kalkulator, untuk memproses data dan menampilkan informasi.
  • Ilmu Pengetahuan: Bilangan desimal digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti fisika, kimia, dan matematika, untuk menyatakan nilai-nilai yang akurat dan presisi.

Pengalaman Pribadi

Saya pernah mengalami situasi di mana bilangan desimal sangat berguna. Saat berbelanja di supermarket, saya membeli beberapa barang dengan total harga Rp57.800,00. Saya membayar dengan uang tunai Rp60.000,00 dan meminta kembalian. Kasir menghitung kembalian saya dengan menggunakan bilangan desimal, yaitu Rp2.200,00.

Bilangan desimal, yang menggunakan basis 10, merupakan sistem numerik yang umum kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep desimal juga berperan penting dalam berbagai bidang ilmu, termasuk fisika. Misalnya, dalam mempelajari rangkaian listrik, kita mengenal reaktansi kapasitif, yang merupakan resistensi terhadap arus bolak-balik yang disebabkan oleh kapasitor.

Reaktansi kapasitif ini dapat dihitung menggunakan rumus yang melibatkan bilangan desimal. Untuk lebih memahami konsep reaktansi kapasitif dan cara menghitungnya, Anda dapat mengunjungi reaktansi kapasitif dan contoh soal. Contoh soal yang disajikan dalam situs tersebut dapat membantu Anda memahami penerapan bilangan desimal dalam konteks fisika dan rangkaian listrik.

Dalam hal ini, bilangan desimal membantu saya untuk mendapatkan kembalian yang tepat dan menghindari kesalahan dalam perhitungan.

Sistem Penulisan Bilangan Desimal

Bilangan decimal
Sistem bilangan desimal, atau sistem basis sepuluh, merupakan sistem bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ini menggunakan sepuluh digit, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9, untuk merepresentasikan nilai numerik. Setiap digit dalam bilangan desimal memiliki nilai tempat tertentu yang menentukan nilainya dalam keseluruhan bilangan.

Nilai Tempat dalam Bilangan Desimal

Nilai tempat dalam bilangan desimal didasarkan pada pangkat sepuluh. Setiap digit dalam bilangan desimal memiliki nilai tempat yang merupakan kelipatan sepuluh, mulai dari satuan (10 0) di sebelah kanan koma desimal, kemudian puluhan (10 1), ratusan (10 2), dan seterusnya ke kiri.

Sebaliknya, di sebelah kanan koma desimal, nilai tempatnya adalah sepersepuluh (10 -1), seratus (10 -2), dan seterusnya ke kanan.

Nilai Tempat Pangkat Sepuluh Contoh
Ribuan 103 4 x 103 = 4000
Ratusan 102 3 x 102 = 300
Puluhan 101 2 x 101 = 20
Satuan 100 1 x 100 = 1
Sepersepuluh 10-1 5 x 10-1 = 0.5
Seratus 10-2 7 x 10-2 = 0.07

Contoh Bilangan Desimal

Misalnya, bilangan desimal 325,78 memiliki nilai tempat sebagai berikut:

  • 3 di tempat ratusan (3 x 10 2= 300)
  • 2 di tempat puluhan (2 x 10 1= 20)
  • 5 di tempat satuan (5 x 10 0= 5)
  • 7 di tempat sepersepuluh (7 x 10 -1= 0.7)
  • 8 di tempat seratus (8 x 10 -2= 0.08)

Oleh karena itu, nilai total bilangan desimal 325,78 adalah 300 + 20 + 5 + 0.7 + 0.08 = 325.78.

Konversi Bilangan Desimal ke Pecahan

Untuk mengubah bilangan desimal menjadi pecahan, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tulis bilangan desimal sebagai pembilang.
  2. Tulis 1 sebagai penyebut.
  3. Kalikan pembilang dan penyebut dengan 10 pangkat jumlah digit di sebelah kanan koma desimal.
  4. Sederhanakan pecahan jika memungkinkan.

Contoh:

Ubah 0.25 menjadi pecahan.

  1. Tulis 0.25 sebagai pembilang: 25
  2. Tulis 1 sebagai penyebut: 1
  3. Kalikan pembilang dan penyebut dengan 102(karena ada 2 digit di sebelah kanan koma desimal): 25/1 x 10 2/10 2= 2500/100
  4. Sederhanakan pecahan: 2500/100 = 25/1 = 25

Jadi, 0.25 setara dengan pecahan 25/100 atau 1/4.

Konversi Pecahan ke Bilangan Desimal

Untuk mengubah pecahan menjadi bilangan desimal, kita dapat membagi pembilang dengan penyebut. Hasil bagi akan menjadi bilangan desimal.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page