Menentukan Skala dan Jangkauan Pengukuran
Skala pada multimeter analog biasanya ditandai dengan satuan pengukuran, seperti ohm (Ω). Jangkauan pengukuran adalah rentang nilai resistansi yang dapat diukur pada skala tertentu. Misalnya, multimeter mungkin memiliki skala 0-100 Ω, yang berarti dapat mengukur resistansi dari 0 hingga 100 ohm.
Saat mengukur resistor dengan multimeter analog, penting untuk memastikan bahwa nilai yang terukur sesuai dengan nilai nominalnya. Jika terjadi penyimpangan yang signifikan, mungkin perlu untuk memeriksa apakah real time clock real time clock adalah perangkat yang menjaga waktu secara akurat dalam sistem elektronik.
Ketidakakuratan real time clock dapat menyebabkan kesalahan pada pembacaan multimeter, karena perangkat ini bergantung pada referensi waktu yang stabil untuk melakukan pengukuran. Dengan demikian, sebelum melanjutkan pengukuran resistor, penting untuk memverifikasi akurasi real time clock untuk memastikan hasil yang andal.
Membaca Hasil Pengukuran
Untuk membaca hasil pengukuran, pertama-tama tentukan skala dan jangkauan pengukuran yang digunakan. Kemudian, cari jarum penunjuk pada multimeter dan lihat di mana jarum berhenti pada skala.
Jika jarum berhenti pada angka tertentu pada skala, maka itu adalah nilai resistansi langsung. Misalnya, jika jarum berhenti pada angka 50 pada skala 0-100 Ω, maka nilai resistansi adalah 50 ohm.
Pengukuran resistor dengan multimeter analog melibatkan pemilihan rentang resistansi yang tepat dan menempatkan probe multimeter pada terminal resistor. Nilai resistansi ditunjukkan pada skala multimeter. Thyristor, juga dikenal sebagai SCR (Silicon Controlled Rectifier) , adalah perangkat semikonduktor yang berfungsi sebagai sakelar terkontrol.
Dengan memahami prinsip kerja thyristor, kita dapat menggunakan multimeter analog untuk mengukur resistansi antara anoda dan katodanya, memberikan wawasan tentang status perangkat.
Menggunakan Pengali
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menggunakan pengali untuk menentukan nilai resistansi yang sebenarnya. Pengali ditunjukkan oleh angka yang dicetak pada dial jangkauan pengukuran. Misalnya, jika Anda menggunakan jangkauan 10x, maka nilai resistansi yang sebenarnya adalah 10 kali lipat dari nilai yang ditunjukkan pada skala.
Misalnya, jika jarum berhenti pada angka 50 pada skala 0-100 Ω dan pengali yang digunakan adalah 10x, maka nilai resistansi sebenarnya adalah 50 x 10 = 500 ohm.
4. Kesalahan Umum
Mengukur resistor dengan multimeter analog memang sederhana, namun beberapa kesalahan umum dapat terjadi, yang mengarah pada hasil pengukuran yang tidak akurat. Memahami kesalahan ini dan cara mengatasinya sangat penting untuk mendapatkan pembacaan yang andal.
Kesalahan umum meliputi:
Kesalahan Paralaks
Paralaks terjadi ketika mata pengamat tidak sejajar sempurna dengan jarum multimeter, menyebabkan pembacaan yang salah. Untuk mengatasi kesalahan paralaks, pastikan mata Anda sejajar dengan jarum saat melakukan pengukuran.
Kesalahan Nol
Kesalahan nol terjadi ketika jarum multimeter tidak menunjuk ke nol pada skala ketika tidak ada tegangan atau arus yang diterapkan. Untuk mengkalibrasi multimeter dan menghilangkan kesalahan nol, sesuaikan sekrup nol pada multimeter hingga jarum menunjuk ke nol.