Bentuk yang pertama adalah diagram venn himpunan bagian. Himpunan ini anggota masing-masing himpunan tergabung diantara keduanya. Ini merupakan himpunan gabungan antara A dengan B
b. Himpunan Berpotongan (Irisan)
Jenis kedua adalah diagram venn irisan, irisan himpunan A dan B misalnya, ternyata kedua himpunan tersebut memiliki anggota yang serupa. Ketika diagram venn dibuat, terdapat data sama yang dimiliki masing-masing himpunan.
Contohnya, nilai data himpunan A dan B memiliki kesamaan nilai, maka keduanya merupakan diagram venn yang berpotongan. Potongan yang dimaksudkan adalah adanya himpunan A yang datanya berpotongan dengan himpunan B.
c. Himpunan Saling Lepas
Jenis berikutnya adalah rumus dan contoh himpunan saling lepas. Diagram venn disebut sebagai himpunan yang saling lepas apabila tidak ada data, nilai atau frekuensi yang sama antara himpunan A dan B yang sudah dibuat.
Contohnya, Anda membuat diagram A dan B dengan nilai yang telah ditentukan. Ternyata setelah dibuat, tidak ada nilai dan data antar himpunan yang sama, sehingga masing masing himpunan berdiri sendiri.
d. Himpunan dengan Jumlah Sama
Terakhir adalah himpunan yang sama, Diagram venn ini menyatakan bahwa himpunan A dan B yang sudah dibuat ternyata memiliki nilai yang sama atau setara.
c. Bukan Himpunan Bagian

Berikutnya adalah diagram venn bukan himpunan bagian. Jenis ini terjadi ketika himpunan A ternyata tidak termasuk dalam himpunan B, namun termasuk dalam himpunan semesta yang lebih luas. Contohnya, himpunan A ternyata memiliki nilai yang sama dengan himpunan B yang jumlah datanya lebih besar.
Untuk lebih jelasnya, berikut silahkan teman teman simak tabel berisi simbol dan bentuk diagram venn disertai contohnya ( Sumber : www.edrawmax.com ) :
Simbol | Nama | Contoh | Keterangan |
A | Anggota Himpunan A | ![]() |
Huruf A mewakili lingkaran dengan semua elemen himpunan A dalam diagram. |
ꓵ | Irisan | ![]() |
A ꓵ B= {9, 10} Simbol ꓵ di antara dua himpunan hanya mewakili elemen yang sama. |
∪ | Gabungan | ![]() |
A ∪ B= {1, 2, 3, 4,….., 10} Simbol ∪ antara dua himpunan mewakili semua elemen di kedua anggota himpunan. |
− | Bukan Himpunan Bagian | ![]() |
A – B= {1, 2, 3, 4} Dengan himpunan A dari himpunan B, menunjukkan elemen-elemen himpunan A yang tidak berada dalam himpunan B. |
Ac | Komplemen | ![]() |
Ac= U-A Komplemen himpunan A dapat dicari dengan mengurangkan semua elemen himpunan A dari himpunan semesta. |
{} | Himpunan Kosong | ![]() |
A={} Simbol ini menggambarkan bahwa himpunan tidak memiliki elemen. |
U / S | Universal/ Himpunan Semesta | ![]() |
Himpunan semesta mewakili setiap himpunan yang ada didalam diagram venn. |
Cara Membuat Diagram Venn

Sumber : Youtube.com Via Channel : Om Ali Suud
- Aturan Pembuatan Diagram Venn :
Ada aturan yang harus dipenuhi jika Anda ingin membuat diagram venn, berikut adalah rinciannya:
- Himpunan semesta yang digunakan di diagram tersebut dinyatakan dalam bentuk persegi panjang. Himpunan semesta adalah himpunan dimana seluruh data yang digunakan sebagai fokus diagram.
- Himpunan lain yang juga menjadi fokus pembuatan diagram dikelompokkan dalam lingkaran atau kurva tertutup.
- Anggota yang ada di dalam tiap himpunan dinyatakan dengan sebuah titik per datanya.
- Jika terdapat anggota himpunan yang nilainya tidak terhingga, maka tiap anggota tidak perlu menggunakan titik di tiap datanya.
- Langkah Langkah Pembuatan :
Membuat diagram venn ternyata tidak sulit jika Anda tahu secara lengkap bagaimana teknis membuatnya. Berikut adalah panduan pembuatan diagram venn yang mudah untuk diikuti:
- Himpunan semesta di diagram venn dibuat persegi
- Himpunan yang lain dibuat dengan lingkaran atau kurva dengan posisi yang berseberangan dengan himpunan semesta.
- Jika sudah, setiap anggota yang ada di masing-masing himpunan diberikan nokta atau titik sebagai penanda.
- Cara Membaca Diagram Venn :
Setelah anda mengetahui aturan dasar beserta langkah langkah pembuatannya, berikut untuk panduan bagaimana cara membaca diagram venn dengan benar.
- Diagram Venn dibaca dengan mengamati semua lingkaran yang membentuk keseluruhan diagram. Setiap lingkaran adalah item atau kumpulan datanya sendiri.
- Bagian lingkaran yang tumpang tindih menunjukkan area yang sama di antara item yang berbeda.
- Bagian yang tidak tumpang tindih menunjukkan sifat unik di antara item atau kumpulan data yang diwakili oleh lingkaran.
Contoh Soal Diagram Venn
Untuk membantu teman teman supaya lebih mudah memahami materi ini, berikut kami sajikan beberapa contoh soal diagram venn lengkap dengan jawaban pembahasannya.
a. Perhatikan Diagram Venn berikut ini :
Berdasarkan gambar diagram diatas, tentukan tiap tiap anggota himpunan dibawah ini :
- Himpunan A
- Himpunan B
- Himpunan S
- Anggota Himpunan A ∪ B
- Anggota Himpunan A ꓵ B
- Anggota Himpunan A – B
Pembahasan :
- Himpunan A adalah semua anggota himpunan S yang ada dalam lingkaran himpunan A, yaitu A = {1, 4, 6, 7}
- Himpunan B adalah semua anggota himpunan S yang ada dalam lingkaran himpunan B, yaitu B = {2, 4, 5, 8}
- Himpunan S (Semesta) adalah semua data anggota himpunan yang ada, yaitu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
- Himpunan A ∪ B adalah semua elemen yang ada di kedua anggota himpunan, yaitu A ∪ B = {1, 2, 4, 5, 6, 7, 8)
- Himpunan A ꓵ B adalah semua anggota himpunan A yang juga menjadi anggota himpunan B, yaitu A ꓵ B = {4}
- Himpunan A – B adalah semua anggota himpunan A yang tidak menjadi anggota himpunan B, yaitu A – B = {1, 6, 7}
b. Terdapat sebuah himpunan S dengan anggota {1,2,3,4,5,6,7,8,9}. Jika himpunan A berisi anggota {1,2,3} dan anggota B berisi {4,5,6}, gambarlah diagram venn dari keterangan tersebut!
Pembahasan :
- S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
- A = {1,2,3}
- B = {4,5,6}
Maka gambar diagram venn tersebut adalah sebagai berikut