Pengertian Hipotesis dan Contohnya

8 min read

3. Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang menyatakan perbandungan antara sampel atau variabel yang satu dengan variabel lain. Misalkan saja Terdapat selisih uang jajan sekolah antara murid murid dari kota dan murid murid dari desa.

4. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang menggambarkan  sebuah kelompok atau variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain. Hipotesis deskriptif juga mampu memberikan gambaran atau deksripsi tentang sampel penelitian. Misalnya 85% peduduk di daerah pesisir pantai bekerja sebagai Nelayan.

5. Hipotesis Asosiasitf

Hipotesis asosiatif adalah jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antar variabel. Hipotesis ini dalam sebuah penelitian selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih. Contoh jenis kelamin mempengaruhi prestasi belajar.

Neuman dalam Nanang Martono (2010:63), menjelaskan karakteristik hipotesis asosiatif yang baik, diantaranya sebagai berikut :

  • Menunjukan perkiraan atau prediksi mengenai hasil yang diharapkan
  • Dapat diuji kembali dalam fakt-fakta empiris dan menunjukan kebenaran atau kesalahan.
  • Mempunyai minimal dua variabel yang dihubungkan
  • Menghubungkan secara logis antara masalah penelitian dengan teori
  • Menunjukan hubungan sebab akibat atau pengaruh mempengaruhi di anatara dua variabel atau lebih.

6. Hipotesis Mayor

Hipotesis ini merupakan jenis hipotesa yang mencakup keseluruhan variabel dan subjek penelitian. Misalnya seperti semakin cepat kamu berlari akan mempengaruhi tingkat kecapekan yang akan kamu alami.

7. Hipotesis Minor

Hipotesis minor merupakan jenis hipotesa yang hanya mencakup sebagian variabel dan subjek penelitian yang ada (pecahan hipotesis mayor). Misalnya a. semakin cepat kamu berlari akan mempengaruhi tingkat kecapekan yang akan kamu alami. b. banyaknya langkahmu dalam berjalan kaki berpengaruh pada tingkat capek badan.

8. Hipotesis Deduktif

Maksud dari deduktif adalah hipotesa yang diturunkan dari teori dan memberikan bukti yang mendukung, memperluas, atau bertentangan dengan teori (Gay, Mills, Airasian, 2009:73).

Keunggulan hipotesa ini adalah dapat mengarah pada sistem pengetahuan yang lebih umum, karena kerangka untuk menempatkan secara berarti ke dalam bangunan pengetahuan yang telah ada dalam teori itu sendiri.

9. Hipotesis Induktif

Hubungan atau pola yang terbentuk diantara variabel variabel yang ada untuk dilakukan pengamatan tentatif melalui analisis data empiris (Gay, Mills, Airasian, 2009:73).

Pada hipotesa induktif, peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang yang diamati seperti tingkah laku, kecenderungan dan hubungannya untuk kemudian dirumuskan kesimpulan sementara.

10. Hipotesis Kausal

Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor prediktor terhadap variabel respon yang ada.

Misalnya terdapat seorang peneliti dari Dinas Kesehatan kota Malang yang akan meneliti pengaruh KB Ayudi terhadap kangker leher rahim. Maka didapatkan hipotesis berikut :

  • Ho: KB Ayudi tidak berpengaruh apa apa terhadap penyakit kanker leher rahim.
  • H1: Ada pengaruh KB Ayudi terhadap penyakit kanker leher rahim.

Catatan : Dilihat dari sumbernya, hipotesis dapat diperoleh dengan cara induktif dan deduktif. Dilihat dari jenisnya hipotesis terdiri dari hipotesis Hdan hipotesis Ho.

Dilihat dari besar kecilnya variabel hipotesis dibedakan menjadi hipotesis mayor dan hipotesis minor. Kemudian dilihat dari hubungan antar variabel, hipotesis dibedakan menjadi desktiptif, asosiatif dan komparatif.

Syarat Syarat Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Berikut 3 syarat sebuah hipotesis menurut Borg dan Gall (1979: 61) :

  • Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
  • Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel.
  • Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
  • Harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih (dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua variabel).
  • Hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat pernyataan).
  • Hendaknya dirumuskan dengan jelas.
  • Harus dapat diuji kebenarannya.

Penyusunan & Pengujian Hipotesis

Untuk menyuusun sebuah hipotesis, diperlukan beberapa langkah yang harus anda kerjakan. Diantaranya sebagai berikut :

  • Menentukan rumusan masalah penelitian
  • Menentukan variabel dan hipotesa awal.
  • Mengempulkan data empiris (fakta fakta) yang berkaitan dengan penelitian.
  • Menentukan formula hipotesis yang akan digunakan
  • Pengujian dan penerapan Hipotesis yang digunakan.

Setelah menentukan hipotesis, maka diperlunya uji hipotesis, apa itu uji hipotesis? Uji hipotesis adalah cabang ilmu statistika inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. (Baca Selengkapnya : Uji Hipotesis Statistik )

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page