Macam Macam Alat ukur intensitas cahaya yang umum digunakan☑️ 8+ Contoh gambar, fungsi, cara kerja alat ukur intensitas cahaya baku☑️
Intensitas cahaya merupakan salah satu materi penting yang perlu kita pelajari saat menekuni ilmu Fisika atau Elektronika.
Istilah ini seringkali digunakan untuk mengukur seberapa terang atau redupnya suatu benda yang menampilkan cahaya.
Nah untuk teman teman yang kebetulan sedang mempelajari tentang materi fisika yang satu ini, berikut wikielektronika coba ulas serangkaian informasi mengenai konsep dasar, cara pengukuran, serta macam macam alat ukur intensitas cahaya yang bisa teman teman gunakan.
Apa itu Intensitas Cahaya?
Dalam ilmu fisika, intensitas cahaya adalah jumlah energi cahaya yang diterima oleh mata manusia pada setiap satuan waktu. Sedangkan secara matematis, intensitas cahaya dapat didefinisikan sebagai banyaknya cahaya yang mengalir melewati suatu area tertentu dalam satu detik.
Semakin banyak cahaya yang mengalir melalui suatu area, maka semakin besar pula intensitas cahaya yang akan dihasilkan.
Intensitas cahaya dapat diukur dalam beberapa satuan, misalnya seperti satuan candela (cd), lumen (lm), dan juga lux (lx). Satuan candela digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada sumber cahaya, seperti lampu atau LED.
Satuan lumen digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya, sedangkan satuan lux digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu area tertentu.
Karena memiliki sebuah satuan, tentunya intensitas cahaya dapat kita ukur seberapa besar nilainya. Untuk itu, simak beberapa jenis alat ukur baku untuk mengukur intensitas cahaya melalui ulasan dibawah ini.
Macam Macam Alat Ukur Intensitas Cahaya
Alat ukur intensitas cahaya adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu benda, baik secara keseluruhan maupun permukaan objek saja.
Untuk mengukur berapa intensitas cahaya pada suatu objek, anda dapat menggunakan beragam alat ukur intensitas cahaya berikut ini:
-
Lux Meter
Lux meter adalah alat ukur intensitas cahaya yang digunakan untuk mengukur kekuatan cahaya yang jatuh pada suatu permukaan, seperti pada ruangan, taman, layar komputer, atau penerangan jalan.
Prinsip kerja lux meter adalah dengan menggunakan fotometer, sebuah sensor cahaya yang terdiri dari sel-sel fotodioda.
Fotometer diarahkan ke permukaan benda yang akan diukur intensitas cahayanya, dan akan mengukur intensitas cahaya pada permukaan benda tersebut.
Semakin tinggi jumlah lux yang diterima oleh suatu objek, semakin terang objek tersebut. Sebaliknya, semakin rendah jumlah lux yang diterima, semakin gelap objek tersebut.
Hasil pengukuran intensitas cahaya yang kita dapatkan dari lux meter nantinya bisa kita gunakan sebagai parameter apakah suatu benda atau ruangan sudah cukup terang atau masih kurang terang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Kelebihan dari lux meter adalah mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat. Lux Meter mampu memberikan informasi yang detail tentang spektrum cahaya yang diterima atau dipantulkan oleh objek yang diukur
Namun, kelemahan dari alat ini adalah metode pembacaan lux meter tergantung pada variasi sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama.
Alat ukur intensitas cahaya yang satu ini termasuk yang paling banyak digunakan di berbagai bidang, misalnya pada industri otomotif, medis, laboratorium, dan lain sebagainya.
-
Fotometer (PhotoMeter)
Selain luxmeter, photometer merupakan alat ukur intensitas cahaya yang paling umum digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu benda.
Alat ini bekerja dengan membandingkan intensitas cahaya dari dua sumber yang berbeda. Selain itu, ia juga bisa kita gunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada berbagai panjang gelombang dan memberikan informasi tentang warna dan sifat optik dari objek yang diukur.
Kelebihan dari fotometer adalah mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat. Namun, kelemahan dari alat ini adalah tidak cocok untuk mengukur intensitas cahaya yang sangat rendah atau sangat tinggi.
-
Spectrometer
Spectrometer merupakan alat ukur intensitas cahaya yang digunakan untuk mengukur spektrum cahaya yang dipancarkan oleh suatu objek.
Cara kerja spektrometer adalah dengan memancarkan sinar cahaya pada objek yang diukur. Kemudian, alat ini akan memeriksa cahaya yang dipantulkan atau diserap oleh objek pada berbagai panjang gelombang.
Hasil pengukuran ini kemudian direkam dan dapat digunakan untuk mengevaluasi sifat optik dari objek yang diukur.
Kelebihan dari spectrometer adalah memberikan informasi yang detail mengenai spektrum cahaya yang diukur.
Namun, kelemahan dari alat ini terletak pada harganya yang relatif mahal dibandingkan alat ukur lainnya, serta memerlukan tenaga profesional (berpengalaman) dalam penggunaannya.
-
Goniophotometer
Gonio photometer adalah alat ukur intensitas cahaya yang digunakan untuk mengukur distribusi cahaya pada suatu sumber cahaya, seperti lampu, LED, dll.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada sudut pandang tertentu.
Goniophotometer terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang bekerja bersama untuk memberikan informasi yang akurat tentang distribusi cahaya dari sumber cahaya yang diukur.
Cara kerja Goniophotometer adalah dengan memancarkan sinar cahaya pada sudut tertentu pada sumber cahaya yang diukur.
Kemudian, alat ini akan mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan pada sudut tertentu dan mencatat data tersebut.
Hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk membuat grafik distribusi cahaya dari sumber cahaya yang diukur.
Kelebihan dari Goniophotometer adalah mampu mengukur intensitas cahaya pada sudut pandang yang berbeda. Ia juga mampu mengukur fluks cahaya, koordinat warna, serta temperatur warna suatu objek.
Namun kelemahan dari alat ukur Goniophotometer adalah harganya yang mahal sehingga kalau kita bukan tenaga profesional, mending kita pakai alat ukur yang lainnya, tentunya yang lebih murah ya.
-
Pyrometer
Pyrometer merupakan alat ukur intensitas cahaya yang digunakan untuk mengukur suhu permukaan benda dengan memanfaatkan radiasi inframerah.
Kelebihan dari pyrometer adalah dapat mengukur suhu permukaan benda tanpa harus bersentuhan langsung dengan benda tersebut.
Namun, kelemahan dari alat ini adalah hasil yang diberikan tidak selalu akurat jika digunakan pada benda yang memiliki koefisien emisivitas yang berbeda-beda.
Emisivitas sendiri merupakan rasio energi yang diradiasikan oleh material tertentu dengan energi yang diradiasikan oleh benda hitam (black body) pada temperatur yang sama. (wikipedia.org)
-
Light Meter
Light meter merupakan alat ukur intensitas cahaya yang sering digunakan dalam bidang fotografi. Alat ini bekerja dengan mengukur intensitas cahaya yang jatuh pada sensor dalam kamera.
Kelebihan dari light meter adalah mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat. Namun, kelemahan dari alat ini adalah memiliki keterbatasan dalam mengukur tingkat intensitas cahaya yang sangat rendah maupun sangat tinggi.
-
Photodiode
Photodiode merupakan komponen elektronika yang dapat kita gunakan untuk mengukur intensitas cahaya dengan mengubahnya menjadi arus listrik. Perangkat ini biasanya bisa difungsikan ketika kita gunakan dalam kesatuan sistem rangkaian elektronika tertentu.
Kelebihan dari photodiode adalah memberikan hasil yang akurat dan memiliki respon waktu yang cepat. Namun, kelemahan dari alat ini adalah sensitivitasnya terhadap suhu dan gangguan lingkungan disekitarnya.
-
Phototransistor
Phototransistor merupakan alat ukur intensitas cahaya yang mirip dengan photodiode, hanya saja ia memiliki tambahan perangkat yaitu transistor. Demikian halnya dengan photodiode, phototransistor bisa kita gunakan sebagai pengukur intensitas cahaya saat ia berada pada kesatuan sistem rangkaian elektronika.
Alat ini bekerja dengan mengubah intensitas cahaya menjadi arus listrik yang kemudian diperkuat oleh transistor. Kelebihan dari phototransistor adalah memberikan hasil yang akurat dan memiliki respon waktu yang cepat.
Namun, kelemahan dari alat ini hampir sama dengan dioda photo yakni memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap suhu dan gangguan yang ada di sekitarnya.
Cara Mengukur Intensitas Cahaya
Untuk mengukur intensitas cahaya, terdapat beberapa alat yang dapat kita gunakan sebagai instrumen pengukuran, misalkan saja lux meter atau alat pengukur intensitas cahaya.
Guna memudahkan pemahaman anda mengenai pengukuran intensitas cahaya pada suatu benda, berikut adalah langkah-langkah untuk mengukur intensitas cahaya dengan menggunakan alat ukur lux meter:
- Pertama-tama, pastikan bahwa lux meter dalam kondisi baik dan terkalibrasi dengan benar.
- Atur lux meter pada satuan yang diinginkan, yaitu candela, lumen, atau lux.
- Tempatkan lux meter pada area yang ingin diukur intensitas cahayanya.
- Pastikan bahwa area tersebut dalam kondisi stabil dan tidak terpengaruh oleh cahaya luar.
- Baca hasil pengukuran pada layar lux meter.
Notes: Dalam melakukan aktifitas pengukuran, terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan secara seksama. Diantaranya sebagai berikut:
- Pertama, pastikan alat yang digunakan telah dikalibrasi dengan benar agar memberikan hasil yang akurat.
- Kedua, pastikan kondisi lingkungan dan sumber cahaya telah stabil selama pengukuran berlangsung.
- Ketiga, gunakan alat yang sesuai dengan jenis dan rentang intensitas cahaya yang akan diukur.
Masing masing alat ukur intensitas cahaya memiliki cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda, sehingga penggunaan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran menjadi sangat penting bagi kita agar mendapatkan hasil pengukuran yang benar benar akurat.
Alat Ukur Listrik | Alat Ukur Berat |
Alat Ukur Panjang | Alat Ukur Waktu |
Alat Ukur Suhu | Alat Ukur Volume |
Alat Ukur Tinggi Badan | Penjelasan Alat Ukur Baku & Tidak Baku |
Intensitas cahaya adalah salah satu konsep dasar dalam fisika cahaya yang penting untuk dipahami. Intensitas cahaya dapat diukur dengan berbagai satuan, termasuk candela, lumen, dan lux.
Dengan memahami konsep dasar intensitas cahaya beserta cara mengukurnya, kita dapat mengoptimalkan penggunaan sumber cahaya dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan efisien.