Pengertian Inverter dan Contoh Rangkaian

4 min read

Inverter Adalah ? Ulasan Pengertian, jenis dan fungsi inverter☑️ Contoh Skema rangkaian inverter DC to AC, DC to Dc dan AC to DC☑️

Salah satu perangkat elektronika yang cukup penting diketahui oleh para teknisi kelistrikan adalah Inverter. Perangkat yang mampu mengubah arus DC menjadi AC ini memiliki peran penting dalam rangkaian elektronika.

Jika anda sedang mencoba untuk menekuni bidang teknisi kelistrikan, ada baiknya anda simak ulasan artikel ini dengan baik agar lebih memahami apa itu Inverter.

Apa itu Inverter?

inverter adalah

Inverter adalah perangkat elektronika yang dapat mengubah aliran listrik yang searah (DC) menjadi arus dengan aliran bolak-balik (AC). Supaya arus bisa berubah, maka diperlukan frekuensi dan tegangan yang cocok dengan rancangan pada rangkaian.

Sebuah inverter biasanya berbentuk persegi panjang dan ditenagai oleh kombinasi baterai yang dihubungkan secara pararel. Ukuran inverter umumnya berkisar antara 100 watt hingga lebih dari 5000 watt.

Konversi dc ke AC pada inverter bisa diperoleh dengan mengubah energi yang tersimpan dalam sumber dc seperti baterai, atau dari output penyearah yang diubah menjadi tegangan bolak-balik.

Konversi DC ke AC ini dilakukan dengan menggunakan perangkat switch yang terus dihidupkan dan dimatikan, dan kemudian ditingkatkan menggunakan transformator.

Tegangan input DC dinyalakan dan dimatikan oleh perangkat daya seperti transistor daya dan pulsa diumpankan ke sisi utama transformator.

Trafo pada perangkat inverter juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan tegangan keluaran pada rasio yang ditentukan oleh rasio putaran.

Dalam kebanyakan kasus, tegangan keluaran dinaikkan dari standar 12 volt yang dipasok oleh baterai menjadi 120 Volt atau 240 volt AC. Hasil dari proses tersebut dapat dilihat pada sebuah aki dan baterainya.

Mengutip dari Wikipedia.org, tiga tahap keluaran Inverter yang umum digunakan adalah push-pull dengan center tap transformer, push-pull half-bridge, atau push-pull full bridge.

Jenis Inverter

jenis inverter

  1. UPS (Interruptible Power Supply)

UPS adalah perangkat elektronika yang tersusun atas gabungan rectifier dan inverter. Keduanya mempunyai fungsi yang berlawanan. Berbeda dengan inverter yang mengubah arus DC menjadi arus AC, rectifier pada Interruptible Power Supply justru mengubah arus AC menjadi DC.

Inverter berfungsi untuk mengembalikan aliran listrik ke PLN, sedangkan rectifier berfungsi sebagai pengisi tegangan listrik pada sebuah baterai. Di samping itu, ada pula stabilizer yang berguna sebagai stabilisator tegangan dari rectifier, sehingga baterai bisa terisi dengan tegangan yang maksimal.

  1. Solar Inverter

Jenis-jenis Inverter cukup beragam. Untuk jenis solar inverter, biasanya dimanfaatkan untuk melakukan perubahan terhadap tegangan DC yang bersumber dari solar panel ataupun aki menuju aliran listrik AC. Kini, inverter ini telah menggunakan charger baterai, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengisi daya.

  1. Portable/ Car Inverter

Dengan adanya tegangan arus AC pada sebuah mobil menyebabkan bertambahnya fungsi, yakni dapat digunakan untuk mencharge laptop. Biasanya car inverter mempunyai daya yang cukup kecil, bahkan tidak sampai di atas 200 W.

Hal ini disebabkan adanya pembagian arus listrik yang bersumber dari aki mobil. Sebab aki inilah yang berperan sebagai sumber daya.

  1. VSD (Variable Speed Drive)

Sama seperti UPS, VSD juga merupakan gabungan rectifier dan inverter. Hanya saja pada VSD tidak disertai dengan baterai seperti pada UPS. Konversi tegangan pada jenis inverter yang satu ini sejatinya adalah untuk melakukan proses digitizing.

Pada akhirnya, frekuensi pada tegangan DC bisa disesuaikan. Setelah itu, tegangan tersebut dapat dikonversikan lagi menjadi AC. Pada umumnya, fungsi ini terdapat pada perangkat listrik dengan jenis konduksi tertentu, misalnya motor listrik.

Fungsi Inverter

fungsi inverter

Fungsi utama inverter adalah mengubah aliran listrik searah (DC) menjadi arus listrik dengan aliran bolak-balik (AC). Konversi DC ke AC ini dilakukan dengan menggunakan perangkat switching dan transformator.

Melalui inverter ini, data hasil pengukuran tegangan dan frekensi keluaran dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dari tegangan listrik DC dengan keluaran tegangan menjadi tegangan AC sehingga dapat mencukupi kebutuhan energi listrik sesuai yang dibutuhkan.

Inverter umumnya digunakan dalam berbagai peralatan industri seperti mesin cetak, kipas angin, pompa, ban berjalan, peralatan pengolahan makanan dan mesin konstruksi

Untuk lebih memahami lagi mengenai apa saja fungsi inverter, berikut kami paparkan detail informasinya pada point point dibawah ini :

  1. Mengubah Tegangan DC – AC

Inverter adalah pengubah tegangan dari DC menjadi AC, sehingga dapat disebut dengan inverter dc to ac. Proses tersebut dilakukan dengan cara merubah kecepatan pada motor AC. Hal tersebut dilakukan dengan merubah frekuensi keluarannya.

  1. Kontrol Variabel

Fungsi inverter sebagai kontrol variabel bisa dilihat pada bidang otomatisasi industri yang pada umumnya dipasang pada proses linear, sehingga parameternya dapat berubah-ubah. Yang dimaksud dengan linear yakni bentuknya menyerupai grafik sinus yang memerlukan putaran.

Baca Juga : Fungsi Resistor

Skema Rangkaian Inverter

skema inverter
Skema Rangkaian Inverter

Contoh skema inverter bisa anda lihat pada gambar diatas. Dari gambar skema rangkaian inverter tersebut bisa kita lihat kalau Inverter mempunyai kendali atas 4 saklar.

Jika saklar S1 dan S2 dalam kondisi aktif maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan. Lalu jika saklar S3 dan S4 aktif, maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri.

Saklar S1 dan S4 tidak boleh menutup pada waktu yang bersamaan, begitu juga dengan saklar S2 dan S3. Hal ini karena jika saklar tersebut mati pada saat yang bersamaan akan menyebabkan terjadinya Short Circuit pada sumber DC.

Umumnya skema inverter menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa PWM (Pulse Width Modulation) dalam proses konversi tegangan DC menjadi tegangan AC. Berikut tabel hasil tegangan keluaran pada pembentukan pasangan saklar pada skema inverter diatas.

Saklar Tertutup Tegangan Keluaran
S1 dan S2 +Vdc
S3 dan S4 -Vdc
S1 dan S3 0
S2 dan S4 0

Rangkaian inverter digunakan untuk mengalirkan daya listrik menuju seluruh rangkaian dengan masa yang bervariasi. Pada sebuah rangkaian listrik, inverter bisa menghasilkan sebuah konversi yang bersumber dari aliran DC menuju AC.

Hal tersebut berlaku sebaliknya. Dengan mengetahui rangkaian ini, maka Anda bisa memanfaatkan fungsi dari inverter yang ada di dalamnya.

Perlu Anda pahami, sebuah rangkaian tersusun atas skema. Adapun jenis-jenis skema penyusunnya diantaranya skema inverter gelombang kotak, sinus, dan modified sinus. Skema yang paling sederhana yaitu skema gelombang kotak.

Cara Kerja Inverter

INVERTER dc TO ac
Skema Inverter DC to AC

Cara kerja inverter DC to AC adalah dengan mengkonversikan tegangan DC menjadi tegangan AC dengan frekuensi pada tegangan AC yang dapat diatur.

Tegangan sumber yang berasal dari aki atau baterai 12 V DC dikonversikan menjadi tegangan DC tinggi sebesar 320 V atau DC to DC Converter.

Selanjutnya tegangan DC 320 V diubah menjadi tegangan AC menggunakan 2 pasang mosfet dengan proses Full bridge yang dikontrol menggunakan mikrokontroler sehingga mendapatkan gelombang SPWM yang dapat diatur nilai frekuensi keluarannya.

Berikut beberapa point cara kerja inverter pada rangkaian elektronika yang bisa anda simak dengan seksama.

  1. Pada Kabel

Seperti yang Anda ketahui, kabel berfungsi untuk menghantarkan aliran listrik. Untuk itu, daya yang ada harus dimanfaatkan sesuai komponen inverter yang lain. Sebab hanya akan sia-sia apabila komponen yang ada telah disesuaikan dengan rangkaian, akan tetapi kabelnya justru tidak sesuai.

Apabila demikian, maka output yang dihasilkan tidak akan maksimal atau bahkan lebih kecil. Akan tetapi, jika Anda memakai daya kabel yang sesuai, Anda bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih optimal.

  1. Pada Mofset

Dalam hal ini, mofset merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk merubah aliran listrik dari DC ke AC. Saat sumber listrik sudah masuk skring, berikutnya akan dilanjutkan ke mofset menggunakan tegangan yang relatif rendah berurutan.

Kemudian, mofset akan melakukan proses perubahan menjadi aliran AC. Selanjutnya aliran tersebut dilanjutkan ke trafo agar tegangan listrik turun.

  1. Trafo

Di sini trafo digunakan sebagai penurun tegangan listrik dengan tipe AC yang sebelumnya telah dialirkan mofset. Pada trafo, ketika fungsinya telah dijalankan dan menghasilkan aliran AC, maka selanjutnya akan berlanjut mengalir ke arah diode.

  1. Diode

Dioda berguna untuk mengembalikan arus listrik AC yang nantinya akan dilanjutkan menuju kapasitor. Berikutnya kapasitor itulah yang mendukung dengan melakukan supply saat terjadi daya kejut. Arus tersebut juga nantinya diterima mofset dengan tegangan yang tinggi agar aliran AC dapat kembali.

Aliran AC inilah yang dikendalikan oleh regulator gelombang. Jika arus listrik telah melalui seluruh komponen, daya yang dihasilkan akan sesuai dengan inverter yang Anda gunakan. Cara kerja inverter ini perlu Anda pahami agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Contoh Cara Membuat Inverter Dc to Ac

YouTube player

Sumber : Channel Arek Komunikasi

Cara membuat inverter dc to ac cukup sederhana, sebab hanya membutuhkan dua buah transistor untuk menjadi komponen utamanya.

Ketika salah satu komponen panas, maka cukup tambahkan saja daya pada komponen tersebut. Selain itu, bisa juga dengan merangkap transistor secara seri.

Inverter adalah salah satu komponen elektronika yang manfaatnya cukup besar, sehingga peralatan elektronik dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Dengan demikian, berbagai keperluan juga akan mudah terpenuhi walau hanya dengan menggunakan sebuah perangkat elektronik.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page