Hubungan yang mungkin terjadi bisa disebabkan karena beberapa hal, baik itu hubungan kausalitas ataupun timbul secara kebetulan.
Dua buah variabel saling berkorelasi hanya jika perubahan yang terjadi pada suatu variabel akan berdampak pula pada variabel lainnya, baik itu berubah dengan arah yang masih sama maupun secara berlawanan.
Ketika perubahan yang terjadi searah maka disebut dengan istilah korelasi positif, sedangkan jika berlawanan, maka disebut korelasi negatif.
Arti Korelasi Menurut Para Ahli
Para pakar/ ahli juga memiliki teori masing masing terkait dengan pengertian apa itu korelasi. Diantara pendapat pendapat para ahli tersebut bisa teman teman simak dibawah ini:
-
Menurut Sugiyono (2012, 228)
Pengertian korelasi menurut Sugiyono adalah teknik dalam ilmu statistika yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua atau lebih variabel serta mengetahui bentuk hubungan yang terjadi.
-
Menurut Jonathan Sarwono (2011 :57)
Jonatan Sarwono juga menyatakan bahwa arti korelasi adalah teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi (measures of association) dari suatu variabel tertentu.
-
Menurut Sukardi (2009: 166)
Dalam penelitiannya, Sukardi menyatakan bahwa korelasi artinya bentuk atau ukuran yang digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan serta tingkat hubungan antara beberapa variabel tertentu.
-
Menurut Ronald E. Walpole (1992)
Ronald E.Walpole dalam bukunya yang berjudul Pengantar Statistika menyatakan bahwa korelasi adalah hubungan linier suatu variabel dengan variabel lainnya yang dapat diukur atau diuji secara empiris.
-
Murray R. Spiegel (1998)
Murray R. Spiegel juga turut berpendapat bahwa pengertian korelasi adalah konsep dasar yang digunakan untuk mengukur kuat lemahnya derajat korelasi antara dua buah variabel atau lebih.
-
Drs. I Nyoman Susila, M.Sc (1998)
Drs. I Nyoman Susila, M.Sc juga menyatakan bahwa Korelasi artinya suatu ukuran yang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan linier antara variabel satu dengan variabel yang lainnya.
-
Menurut Lind, Marchal, Wathen, 2008
Ketiga tokoh statistik tersebut juga mengutarakan bahwa korelasi artinya suatu hubungan antara dua variabel yang merupakan hubungan non-linear positif atau negatif. Korelasi digambarkan dengan simbol X (garis horizontal dalam grafik) dan variabel Y (garis vertikal dalam grafik).
Contoh Korelasi
Dibawah ini dapat anda simak ragam contoh penggunaan kata korelasi yang memiliki berbagai macam arti :
Contoh Korelasi dalam Kaidah Bahasa Indonesia
- Terdapat korelasi (hubungan) antara variabel tinggi badan (X) dengan variabel berat badan (Y) seseorang. Semakin tinggi badan seseorang, umumnya semakin berat juga bobot badannya.
- Terdapat korelasi (hubungan) antara variabel suhu (X) dengan demam (Y) pada tubuh manusia. Semakin tinggi suhu seseorang semakin tinggi juga demam yang dialaminya.
- Terdapat korelasi (hubungan) antara variabel rajin membaca (X) dengan variabel level kepintaran (Y) seseorang. Semakin rajin orang membaca buku, semakin meningkat juga level kepandaiannya.
- Terdapat korelasi (hubungan) antara usia pernikahan (X) dengan jumlah anak (Y) yang akan dilahirkan seseorang.
Contoh Bentuk Hubungan Korelasi dalam Statistika
Terdapat beberapa contoh bentuk bentuk metode korelasi yang bisa anda gunakan saat akan melakukan uji korelasi pada data statistika. Diantara contoh metode korelasi tersebut bisa anda simak dibawah ini:
- Korelasi Parsial
Korelasi parsial adalah ukuran hubungan antara dua variabel, sambil mengendalikan atau menyesuaikan efek dari satu atau lebih variabel tambahan.
Analisis korelasi parsial secara khusus mempelajari hubungan linier antara dua variabel setelah mengecualikan efek dari satu atau lebih faktor independen.
Korelasi parsial merupakan metode yang digunakan untuk mengukur bagaimana tingkat keeratan pada hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen.
Dengan demikian, seorang peneliti akan dapat mengendalikan salah satu jenis variabel yang dipakai dalam penelitian yang dilakukannya.
Menurut Sugiyono, data yang digunakan dalam korelasi parsial biasanya memiliki skala interval atau rasio sebagai berikut :
a. 0,00 – 0,199 = sangat rendah
b. 0,20 – 0,3999 = rendah
c. 0,40 – 0,5999 = sedang
d. 0,60 – 0,799 = kuat
e. 0,80 – 1,000 = sangat kuat
- Korelasi Ganda
Korelasi ganda yaitu suatu bentuk korelasi yang dimanfaatkan agar peneliti dapat melihat berbagai macam hubungan yang mungkin terjadi di antara variabel independen dan variabel dependen. Dengan menggunakan jenis korelasi yang satu ini, maka dapat mengaitkannya dengan interkorelasi yang terjadi pada variabel dependen.
Ulasan yang lengkap dan detail. Trimakasih atas gagasan yang telah dituliskan. Sangat membantu dalam menyelesaikan tugas tugas saya.