Macam macam alat ukur listrik dan cara penggunaannya☑️ 10+ Gambar & fungsi alat ukur listrik yang paling sering dibutuhkan/ digunakan☑️
Ada banyak sekali jenis jenis alat ukur yang bisa Anda gunakan dan temukan dalam kehidupan sehari hari. Salah satunya adalah alat ukur listrik. Alat pengukuran kelistrikan ini memiliki fungsi yang beragam, sesuai dengan teknis pemakaiannya.
Seperti contohnya alat yang dipakai untuk mengukur besaran listrik umumnya tergantung dengan jenis alat yang digunakan. Jika ingin melakukan perhitungan mengenai berapa jumlah tegangan listrik yang dibutuhkan, Anda menggunakan ohm meter, begitu pula dengan yang lain.
Apa itu Alat Ukur Listrik?
Alat ukur listrik adalah perangkat yang digunakan untuk menghitung besaran arus, tegangan, dan hambatan yang ada pada suatu komponen elektronika. Contoh alat ukur listrik seperti Voltmeter, Ohmmeter, Amperemeter, Multimeter, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa satuan dasar pengukuran listrik adalah arus, tegangan, dan hambatan. Instrumen pengukuran kelistrikan ini memiliki peran penting dalam mencari nilai ketiga satuan dasar kelistrikan tersebut.
Pengukuran besaran listrik dapat dilakukan untuk mengukur parameter kelistrikan suatu rangkaian listrik, entah itu pada rangkaian yang disusun secara seri, paralel maupun campuran.
Di bidang elektronika dan kelistrikan, untuk mengukur besaran arus listrik yang mengalir melalui kabel listrik atau instalasi listrik apapun, tukang listrik sangat membutuhkan sebuah instrumen pengukuran.
Menggunakan transduser dan sifat fisik seperti suhu, tekanan, aliran, gaya, dan banyak lagi yang lainnya dapat diubah menjadi sinyal listrik, yang kemudian dapat kita ukur besaran nilainya menggunakan alat ukur listrik tersebut.
Macam Macam Alat Ukur Listrik
Dari berbagai jenis alat ukur listrik yang ada, terdapat 8 varian alat yang paling sering dibutuhkan para teknisi kelistrikan. Berikut ini adalah 8 alat ukur listrik yang sering digunakan dan banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari.
-
Voltmeter
Voltmeter merupakan alat kelistrikan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik. Susunan yang digunakan merupakan susunan paralel, sehingga sesuai dengan lokasi komponen yang diukur.
Sebuah Voltmeter umumnya dipasang secara paralel pada ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya.
Fungsi dan Cara Penggunaan:
Fungsi voltmeter adalah mengukur tegangan listrik pada rangkaian listrik yang sudah ditentukan. Dalam penggunaannya, Anda akan familiar dengan nilai minivolt, voltmeter, kilovolt dan juga microvolt.
Berikut mengenai tutorial cara penggunaan voltmeter secara detail.
Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini. Kita akan mencoba untuk mengukur beda potensial yang melewati lampu tersebut.
Langkah Kerja:
- Posisikan voltmeter secara paralel terhadap rangkaian lampu.
- Pasang kutub negatif dan positif yang ada pada voltmeter sesuai dengan kutub pada sumber tegangan (bateri)
- Perhatikan jarum skala penunjuk yang bergerak pada layar voltmeter.
- Melalui gambar diatas dapat kita lihat bahwa batas ukur maksimum 15V (probe positif), skala yang ditunjuk 10, dan skala maksimum 15. sehingga didapatkan:
- Jadi hasil pengukuran tegangan listrik yang mengalir pada gambar skema rangkaian diatas adalah 15V.
Jika anda tertarik untuk mempelajari alat ukur listrik Voltmeter secara detail dan spesifik, silahkan kunjungi tautan berikut ini : Materi Voltmeter Lengkap
-
Amperemeter
Berikutnya adalah amperemeter, ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berapa kuat tegangan listrik yang digunakan pada suatu rangkaian elektronika. Ketika menggunakan alat ini, Anda akan menemukan nilai A dan mA.
Alat pengukur tegangan listrik ini banyak digunakan oleh teknisi ataupun eksekusi alat multitester. Ketika ampremeter digunakan, Anda bisa menggabungkannya dengan amperemeter, voltmeter serta ohmmeter.
Namun dari beberapa pilihan, alat yang paling sering dipakai untuk mengukur tegangan listrik adalah Amperemeter ini. Anda juga bisa menggunakan kwh meter untuk melihat tegangan listrik yang dihabiskan di rumah.
Fungsi dan Cara Penggunaan:
Fungsi amperemeter adalah untuk mengukur besaran arus listrik. Posisi ampermeter dalam rangkaian listrik dipasang secara seri. Berikut cara penggunaan ampermeter pada pengukuran arus listrik.
Misalkan kita ingin mengukur berapa besaran arus listrik yang melewati sebuah rangkaian listrik (perhatikan gambar dibawah):
Langkah Kerja:
- Posisikan ampermeter secara seri dengan bohlamp, sehingga memutus salah satu ujung kabel. Kemudian sambungkan dengan kabel ampermeter.
- Setelah tersambung, mulailah untuk membaca skala yang ditunjuk oleh jarum ampermeter.
- Perhatikan batas ukur yang digunakan. pada gambar di atas batas ukur yang digunakan adalah 25 mA.skala maksimum 50 dan skala yang ditunjuk jarum ampermeter 20, sehingga diperloeh:
- Jadi hasil pengukuran arus listrik yang mengalir pada gambar skema rangkaian diatas adalah 10mA.
Masing-masing tegangan listrik memiliki alat ukur yang berbeda antara satu dengan yang lain. Jika anda tertarik untuk mempelajari alat ukur listrik Amperemeter secara detail dan spesifik, silahkan kunjungi tautan berikut ini : Materi Amperemeter Lengkap
-
Multimeter
Jenis alat ukur listrik lainnya adalah multimeter, alat ini merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur komponen listrik. Ada beberapa nilai yang dibutuhkan untuk menghitungnya, dari ampere, voltage, hingga ohm.
Ada dua jenis multimeter, yakni multimeter yang digunakan secara analog dan digital. Anda disarankan menggunakan jenis analog untuk proses perhitungan yang lebih mudah, ringkas serta efisien dibandingkan dengan cara analog.
Fungsi dan Cara Penggunaan:
Fungsi multimeter adalah untuk mengukur tegangan DC maupun AC, hambatan, dan juga arus listrik. Nilai hambatan pada resistor maupun sebuah lampu pda rangkaian listrik dapat kita tentukan dengan menggunakan multimeter ini.
Sebagai contoh kita akan mengukur besaran hambatan (resistensi) sebuah rangkaian menggunakan multimeter digital.
Langkah Kerja:
- Atur posisi saklar selector ke Ohm (Ω)
- Langkah berikutnya silahkan pilih skala sesuai dengan perkiraan yang akan diukur.
- Selanjutnya hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada prioritas, jadi boleh terbalik.
- Perhatikan hasil pengukuran hambatan yang muncul pada layar multimeter digital anda. Sebagai contoh pada gambar diatas didapatkan hasil Nilai Resistor = 1.001 MΩ
Jika anda tertarik untuk mempelajari alat ukur listrik Multimeter secara detail dan spesifik, silahkan kunjungi tautan berikut ini : Materi Multimeter Lengkap
-
Ohm meter
Jenis yang pertama adalah ohm meter, perangkat ini digunakan untuk jumlah listrik yang dihasilkan oleh suatu pergeseran. Gerakan pergeseran tersebut akan menjadi electron, yang nantinya akan melewati konduktor atau penghantar listrik.
Pengukuran tersebut disebut dengan hukum ohm, hukum ini menyatakan bahwa arus listrik yang ada pada suatu rangkaian berbanding lurus dengan jumlah tegangan yang digunakan. Ada beberapa jenis ohm meter sesuai dengan jenis dan fungsinya.
Bagi yang belum mengetahui, arus listrik merupakan aliran elek tron yang berpindah antara satu atom dengan atom yang lain. perpindahan tersebut dilakukan pada sebuah penghantar dengan kecepatan serta waktu tertentu.
Cara Penggunaan:
- Sebelum anda mengukur dengan ohmmeter, pastikan anda matikan dulu semua daya yang terhubung pada rangkaian yang akan diukur.
- Selanjutnya masukkan 2 probe ke dalam lubang meteran masing-masing.
- Atur meteran agar berada di posisi angka nol.
- Hubungkan perangkat yang akan anda ukur.
- Tempelkan kedua probe ke masing masing ujung rangkaian yang berbeda.
- Perhatikan hasil pengukuran yang muncul pada layar display ohmmeter anda.
-
Wattmeter
Bagi yang belum mengetahui, terdapat suatu alat yang disebut dengan wattmeter. Wattmeter merupakan instrument yang digunakan untuk mengukur power atau kekuatan listrik. Nama lainnya adalah alat pengukur rate suplai energy listrik.
Ketika Anda menggunakan wattmeter, maka nlai yang didapatkan adalah watt. Alat ini juga bisa digunakan hampir di semua rangkaian sirkuit listrik apapun. Ada dua jenis dari alat ini, yakni wattmeter yang digunakan secara analog dan wattmeter modern.
Cara Penggunaan:
- Langkah pertama yaitu dengan menghubungkan kabel In Put (POWER SOURCE) ke terminal WATT & 10 A.
- Selanjutnya hubungkan juga kabel Out Put (LOAD) ke terminal COM & V.
- Setelah kedua kabel terhubung, geser tombol ke posisi ON untuk menyalakannya.
- Tekan tombol Option untuk mengukur daya yang diinginkan. Pilihan Watt 1 untuk daya 2.000 Watt dan Watt 2 untuk daya 6.000 hingga X10 Watt.
- Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar berangka nol.
- Hubungkan kabel InPut ke stop kontak agar load dapat bekerja.
- Jika menggunakan 1 watt, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya pada load
- Jika menggunakan 2 Watt , tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah dikalikan dengan 10.
-
Frekuensi Meter
Frekuensi Meter adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur besaran frekuensi pada rangkaian listrik AC. Frekuensi di sini adalah banyaknya jumlah getaran yang terjadi pada suatu rangkaian listrik AC setiap detiknya.
Cara Penggunaan:
- Hubungkan frekuensi meter dengan benar menggunakan kabel penghubung ke rangkaian listrik anda.
- Hubungkan secara bersamaan 2 kabel yang sudah dipasangkan pada frekuensi meter ke stop kontak yang terdapat aliran arus listrik.
- Perhatikan hasil pengukuran yang muncul pada layar display frekuensimeter anda.
-
KWH Meter
Alat lain yang bisa digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah kwh meter. Alat ini adalah alat yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik atau total energi listrik yang digunakan dalam kurun waktu tertentu.
Alat ini lebih sering digunakan untuk memberi tahukan berapa jumlah nilai listrik yang ada di tiap rumah. Kwh meter dibaca menggunakan angka angka khusus, angka angka ini menyimbolkan berapa jumlah tegangan listrik yang dihabiskan disana.
Cara Penggunaan:
- Baca dial pada KWH Meter dari kanan ke kiri mulai dari Dial A sampai Dial E
- Ketika penunjuk berada di antara dua (2) angka, angka yang lebih rendah dicatat
- Untuk menghitung konsumsi listrik Anda, cukup kurangi bacaan sebelumnya dari bacaan sekarang.
-
AvoMeter
Avometer adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur besaran Ampere, Volt, dan Ohm pada rangkaian elektronika. Alat ukur kelistrikan yang satu ini cukup sering digunakan para teknisi listrik
Selain karen harganya yang terjangkau, avometer juga memiliki 3 fungsi sekaligus yaktu dapat mengukur 3 besaran dalam kelistrikan yaitu Voltase, Ampere dan juga Ohm.
Cara Penggunaan:
- Atur posisi selektor ke arah DCV
- Hubungkan kabel pada avometer ke Terminal Baterai. Probe merah ke kutub positif (+) baterai dan probe hitam ke kutub negatif (-) baterai.
- Perhatikan hasil pengukuran yang muncul pada lauar display Avometer
-
Osiloskop
Jenis lain yang juga umum digunakan adalah oscilloscope (osiloskop) alat ini juga sering digunakan untuk menghitung tegangan listrik. Selain tegangan listrik, alat ini juga sering digunakan untuk memetakan dan memproyeksikan sinyal listrik yang dipakai.
Alat ini biasanya tidak digunakan secara umum, hanya dipakai untuk industri penelitian, sains dan juga permesinan. Ada dua jenis osiloskop, yakni jenis analog dan digital. Jenis digital banyak digunakan karena lebih efisien dibandingkan jenis anaog.
-
Megger
Jenis terakhir adalah megger, megger merupakan alat yang digunakan untuk mengukur resistensi insulasi pada suatu jaringan listrik. Nama lain dari megger adalah megger ohm meter, namun dengan ohm meter keduanya memiliki fungsi dan cara pemakaian yang berbeda.
Pengujian isolasi yang menggunakan alat ini tidak berlangsung lama, sehingga penggunaannya bisa dilakukan dengan lebih cepat. Tes isolasi yang dilakukan ada beberapa tahap sesuai kebutuhan.
Fungsi Alat Ukur Listrik
Fungsi alat ukur listrik yang utama adalah untuk mengukur besaran Volt, amp, ohm, dan watt yang ada pada perangkat elektronika. Dengan menggunakan alat ukur tersebut, anda akan mengetahui besaran yang ada secara akurat.
Singkatnya, instrumen pengukuran listrik digunakan untuk mengukur satuan arus, tegangan dan juga hambatan listrik. Untuk membaca nilai-nilai tersebut, diperlukan penggunaan alat ukur.
Ada beberapa alat ukur yang tersedia untuk tujuan ini. Diantara alat alat pengukuran listrik tersebut bisa anda lihat melalui ulasan yang telah kami paparkan diatas.
Berikut beberapa fungsi dasar dari berbagai macam alat kelistrikan adalah:
- Mengukur Daya Listrik
Satuan daya listrik dinyatakan dalam Watt (W) dan berlaku untuk arus dan tegangan. Untuk lebih menjelaskan variabel pengukuran daya, perlu menggunakan jet air sebagai ilustrasi dasar. Kekuatan jet air berlaku untuk kompresi dan aliran air.
- Mengukur Hambatan listrik
Di sini diukur, kemampuan suatu bahan untuk menahan sirkulasi listrik. Dalam rangkaian listrik, hambatan listrik digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lain. Multimeter digunakan untuk mengukur hambatan arus listrik dan satuan pengukurannya adalah ohm (Ω).
- Mengukur Tegangan Listrik
Tegangan listrik digunakan untuk mengukur potensi listrik yang terkandung dalam penghantar listrik. Untuk menentukan tegangan listrik, satuan pengukuran yang digunakan adalah Volt (V). Voltmeter diperlukan untuk mengukur tegangan listrik secara efektif.
- Mengukur Arus Listrik
Yang dimaksud dengan arus listrik adalah laju aliran yang muncul karena adanya muatan elektron yang mengalir dari satu titik ke titik lainnya pada rangkaian elektronika. Pengukuran arus listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Ampere.
Sebuah arus biasanya dilambangkan dengan simbol A, intensitas listrik diperkirakan dengan Ampere. Intensitas berlaku untuk aliran elektron dalam arus listrik.
Untuk lebih menjelaskan intensitas arus listrik, sering dibandingkan dengan laju aliran air di dalam pipa ketika keran air terbuka.
Dengan variabel pengukuran ini, dimungkinkan untuk menentukan kecepatan di mana elektron bersirkulasi dalam rangkaian listrik. Untuk mengukur intensitas, tukang listrik menggunakan ammeter.
- Mengukur Medan Listrik
Medan listrik adalah gaya yang menarik atau menghilangkan muatan listrik lainnya. Variabel ini sesuai dengan gaya yang dipancarkan di sekitarnya oleh material saat listrik tidak mengalir dan berada di bawah tegangan. Satuan pengukurannya adalah volt per meter (V/m).
- Mengukur Frekuensi Listrik
Berkenaan dengan arus bolak-balik, frekuensi sesuai dengan jumlah perjalanan bolak-balik yang dilakukan listrik ketika mengalir melalui konduktor. Satuan pengukuran frekuensi dinyatakan dalam Hertz (Hz).
Alat Ukur Massa | Alat Ukur Waktu |
Alat Ukur Panjang | Alat Ukur Suhu |
Itulah penjelasan lengkap terkait dengan macam macam alat ukur listrik, fungsi dan bagaimana cara penggunannya. Semoga informasi yang wiki elektronika paparkan dapat memudahkan Anda yang memang ingin mendalami lebih lanjut terkait dengan topik tersebut.