Berikut penjelasan lengkap alasan mengapa dunia IPA menggunakan satuan pengukuran baku☑️ Perbedaan Satuan pengukuran baku & tidak baku☑️
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa alat pengukuran terbagi menjadi dua macam yaitu alat ukur baku dan juga alat ukur tidak baku. Kedua alat ukur ini memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangan masing masing.
Untuk memudahkan anda dalam memahami penggunaan satuan alat ukur baku dan tidak baku tersebut, silahkan anda amati dengan seksama ulasan materi berikut ini.
Mengapa Dunia IPA Menggunakan Satuan Ukur Baku?
Ada 4 alasan mengapa dunia IPA menggunakan satuan pengukuran baku, yaitu : Memiliki standarisasi yang jelas, hasil pengukuran selalu tetap (tidak berubah ubah), dunia IPA melibatkan banyak replikasi (pengulangan), dan hasil pengukuran dapat dibandingkan atau dikonversikan ke satuan lainnya.
Selain itu, pengukuran menggunakan satuan baku juga memungkinkan para ilmuwan diseluruh dunia untuk membandingkan data dan berkomunikasi satu sama lain tentang hasil pengukurannya.
Untuk menghindari kebingungan saat mengukur, para ilmuwan menggunakan sistem pengukuran bersama, yang disebut dengan “Sistem Satuan Internasional” atau disingkat dengan “SI”.
‘Satuan’ adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sesuatu diukur. Saat kita melakukan penyelidikan IPA, langkah awal kita perlu mengumpulkan data, menafsirkannya, dan membagikan hasilnya.
Dibawah ini beberapa penjelasan alasan mengapa dunia IPA menggunakan satuan pengukuran baku :
-
Mendapatkan Hasil yang Akurat & Teruji Kebenarannya
Untuk penanganan yang tepat, pengukuran harus sama untuk semua orang. Dengan demikian harus ada keseragaman dalam pengukuran. Demi keseragaman, kita memerlukan seperangkat satuan pengukuran yang sama, yang disebut satuan standar. Saat ini satuan Si dalam ilmu pengetahuan dan teknologi hampir diterima secara universal.
-
Kebutuhan Standarisasi Pengukuran
Satuan pengukuran standar sangat dibutuhkan bagi para ilmuwan karena mereka membutuhkan hasil pengukuran yang sama untuk memastikan bahwa semuanya memiliki hasil yang benar sesuai dengan standar pengukuran yang ada.
Satuan baku ini telah disepakati oleh para ilmuan sehingga digunakan oleh seluruh dunia, sebagai dasar dan standarisasi dalam setiap pengukuran dibidang SAINS.
-
Dunia IPA Melibatkan Banyak Pengulangan untuk Validasi
Dunia IPA selalu menggunakan sistem pengukuran baku karena kita tahu bahwa dunia sains melibatkan banyak replikasi (yaitu, pengulangan) untuk mengkonfirmasi hasil.
Sistem yang paling umum digunakan dalam penyelidikan IPA adalah Sistem Metrik, yang merupakan sistem desimal yang digunakan secara internasional untuk bobot dan ukuran.