Mengapa Penelitian Kepustakaan Disebut Juga Penelitian Dokumen?

8 min read

Mengapa penelitian kepustakaan disebut juga penelitian dokumen – Penelitian kepustakaan, sering juga disebut penelitian dokumen, merupakan metode penelitian yang memanfaatkan sumber-sumber tertulis sebagai bahan utamanya. Studi ini mengandalkan dokumen sebagai sumber data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengembangkan pengetahuan baru.

Dokumen dalam penelitian kepustakaan mencakup berbagai bentuk, seperti buku, jurnal, artikel ilmiah, laporan penelitian, dan catatan sejarah. Dokumen-dokumen ini berisi informasi dan data yang dikumpulkan, dianalisis, dan disintesis untuk membentuk temuan penelitian.

Pengertian Penelitian Kepustakaan: Mengapa Penelitian Kepustakaan Disebut Juga Penelitian Dokumen

Penelitian kepustakaan adalah jenis penelitian yang menggunakan sumber-sumber tertulis, seperti buku, jurnal, dan dokumen lainnya, untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi.

Penelitian ini sering digunakan untuk mempelajari topik yang tidak dapat dipelajari secara langsung, seperti sejarah, budaya, atau fenomena sosial.

Penelitian kepustakaan, juga dikenal sebagai penelitian dokumen, melibatkan analisis materi tertulis seperti buku, jurnal, dan laporan. Dalam proses ini, peneliti mengekstrak informasi yang relevan dari sumber-sumber tersebut. Demikian pula, pembuatan logbook, seperti yang dijelaskan dalam cara membuat logbook dan contoh log book , mengharuskan pencatatan data dan observasi secara sistematis dalam bentuk dokumen tertulis.

Dengan demikian, penelitian kepustakaan dan pembuatan logbook sama-sama melibatkan penggunaan dokumen sebagai sumber utama informasi, sehingga penelitian kepustakaan disebut juga penelitian dokumen.

Jenis-Jenis Sumber dalam Penelitian Kepustakaan

  • Buku
  • Jurnal
  • Dokumen pemerintah
  • Tesis dan disertasi
  • Arsip

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kepustakaan

Kelebihan:

  • Biaya rendah
  • Waktu penyelesaian yang relatif singkat
  • Aksesibilitas ke sumber yang luas

Kekurangan:

  • Keterbatasan informasi yang tersedia
  • Potensi bias dalam sumber
  • Sulitnya memverifikasi keaslian sumber

Langkah-Langkah Melakukan Penelitian Kepustakaan

  1. Menentukan topik penelitian
  2. Mencari sumber yang relevan
  3. Mengumpulkan dan menganalisis data
  4. Menarik kesimpulan
  5. Alasan Penelitian Kepustakaan Disebut Penelitian Dokumen

    Penelitian kepustakaan, juga dikenal sebagai penelitian dokumen, adalah metode penelitian yang berfokus pada analisis dokumen tertulis atau sumber sekunder untuk mengumpulkan data dan informasi.

    Istilah “dokumen” dalam penelitian ini merujuk pada bahan tertulis apa pun yang berisi informasi yang relevan dengan topik penelitian. Dokumen-dokumen ini dapat mencakup buku, artikel jurnal, laporan penelitian, surat kabar, arsip, dan dokumen pemerintah.

    Jenis-Jenis Dokumen dalam Penelitian Kepustakaan

    • Buku:Sumber informasi yang komprehensif yang membahas topik tertentu secara mendalam.
    • Artikel Jurnal:Artikel akademis yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang ditinjau oleh rekan sejawat.
    • Laporan Penelitian:Dokumen yang melaporkan temuan studi atau penelitian.
    • Surat Kabar:Publikasi berita yang memberikan informasi terkini tentang peristiwa dan isu.
    • Arsip:Dokumen sejarah yang memberikan wawasan tentang masa lalu.
    • Dokumen Pemerintah:Dokumen yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah, seperti laporan statistik atau peraturan.

    Contoh Penggunaan Dokumen dalam Penelitian Kepustakaan

    Dalam penelitian kepustakaan, dokumen digunakan untuk:

    • Mengeksplorasi topik:Mengumpulkan informasi awal tentang topik penelitian dan mengidentifikasi area penelitian yang relevan.
    • Membangun kerangka teoritis:Meninjau literatur yang ada untuk membangun pemahaman tentang teori dan konsep yang relevan.
    • Mengumpulkan data:Menganalisis dokumen untuk mengumpulkan data kuantitatif atau kualitatif tentang topik penelitian.
    • Mendukung argumen:Menggunakan kutipan dan bukti dari dokumen untuk mendukung klaim dan argumen dalam penelitian.

    Keunggulan dan Keterbatasan Penelitian Kepustakaan

    Penelitian kepustakaan, juga dikenal sebagai penelitian dokumen, melibatkan pengumpulan dan analisis data dari sumber tertulis. Metode ini memiliki kelebihan dan keterbatasan yang harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum memulai sebuah penelitian.

    Penelitian kepustakaan, yang juga dikenal sebagai penelitian dokumen, melibatkan studi terhadap dokumen tertulis atau tercetak. Hal ini memberikan dasar yang kuat untuk penelitian, karena memungkinkan peneliti untuk memperoleh pengetahuan dari sumber yang kredibel. Selain itu, penelitian dokumen juga dapat memberikan “manfaat praktis” dalam penelitian, seperti memberikan informasi berharga untuk merancang metodologi, mengidentifikasi variabel penelitian, dan mengembangkan instrumen pengumpulan data.

    Sebagai contoh, sebuah penelitian tentang dampak media sosial pada perilaku konsumen dapat memperoleh manfaat dari tinjauan literatur yang komprehensif untuk memahami tren dan temuan penelitian sebelumnya. Dengan demikian, penelitian kepustakaan berperan penting dalam memberikan dasar yang kuat dan manfaat praktis bagi peneliti, yang selanjutnya berkontribusi pada kualitas dan ketelitian penelitian.

    Keunggulan Penelitian Kepustakaan

    • Aksesibilitas:Sumber tertulis, seperti buku, jurnal, dan artikel, biasanya mudah diakses melalui perpustakaan, database online, dan sumber daya internet.
    • Biaya Rendah:Penelitian kepustakaan umumnya membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode penelitian lainnya, karena tidak memerlukan pengumpulan data lapangan atau eksperimen yang mahal.
    • Keawetan:Sumber tertulis memberikan catatan permanen dari informasi, yang memungkinkan peneliti untuk meninjau kembali data dan mereplikasi penelitian di masa mendatang.
    • Validitas:Sumber tertulis yang diterbitkan melalui peer review umumnya dianggap valid dan dapat diandalkan, karena telah dievaluasi oleh para ahli di bidangnya.

    Keterbatasan Penelitian Kepustakaan

    • Keterbatasan Waktu:Penelitian kepustakaan bergantung pada sumber tertulis yang ada, yang mungkin tidak selalu up-to-date atau komprehensif.
    • Bias:Sumber tertulis dapat dipengaruhi oleh bias penulis atau lembaga yang mendanai penelitian, sehingga penting untuk mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
    • Keterbatasan Akses:Beberapa sumber tertulis mungkin tidak tersedia untuk umum atau memerlukan biaya untuk diakses.
    • Interpretasi:Menganalisis dan menafsirkan data dari sumber tertulis dapat menjadi proses yang menantang, yang membutuhkan keterampilan analitis dan kritis yang kuat.

    Tips Mengatasi Keterbatasan Penelitian Kepustakaan, Mengapa penelitian kepustakaan disebut juga penelitian dokumen

    • Triangulasi:Gunakan berbagai sumber dari perspektif yang berbeda untuk mengurangi bias dan meningkatkan validitas.
    • Kritisisme Sumber:Evaluasi sumber tertulis secara kritis untuk mengidentifikasi bias, keterbatasan, dan keandalan.
    • Pengumpulan Data Tambahan:Pertimbangkan untuk mengumpulkan data tambahan melalui metode lain, seperti wawancara atau observasi, untuk melengkapi penelitian kepustakaan.
    • Analisis Kualitatif:Gunakan teknik analisis kualitatif untuk menafsirkan dan memahami data dari sumber tertulis.

    Memastikan Informasi Terkini

    Dalam penelitian kepustakaan, memastikan informasi yang disajikan merupakan data terbaru sangatlah penting untuk menyajikan hasil penelitian yang akurat dan relevan. Informasi yang sudah usang dapat menyebabkan kesimpulan yang tidak akurat dan dapat menyesatkan pembaca.

    Untuk memastikan informasi terkini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

    Mencari Sumber Informasi Terbaru

    • Periksa tanggal publikasi sumber. Pilih sumber yang diterbitkan dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk topik yang berkembang pesat.
    • Manfaatkan basis data akademis yang memberikan akses ke jurnal dan artikel terbaru.
    • Cari sumber dari organisasi atau lembaga terkemuka yang dikenal menerbitkan informasi terkini.

    Mengevaluasi Kredibilitas Sumber Informasi

    Selain memastikan informasi terbaru, penting juga untuk mengevaluasi kredibilitas sumber informasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:

    • Reputasi Penulis:Periksa apakah penulis memiliki keahlian atau pengalaman yang relevan di bidang yang diteliti.
    • Afiliasi Institusi:Sumber dari lembaga atau universitas terkemuka umumnya lebih kredibel.
    • Tinjauan Sebaya:Cari sumber yang telah ditinjau oleh rekan sejawat, yang menunjukkan bahwa penelitian telah dievaluasi oleh para ahli di bidang tersebut.
    • Keberpihakan:Perhatikan potensi bias atau keberpihakan dalam sumber. Bandingkan informasi dari beberapa sumber untuk memastikan objektivitas.

    Contoh Praktis

    Penelitian kepustakaan dapat diterapkan dalam berbagai bidang studi dan praktik. Berikut beberapa contoh praktisnya:

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page