Listrik Statis adalah ?☑️ Pengertian apa yang dimaksud dengan listrik statis☑️ Rumus, Contoh Gejala dalam kehidupan sehari hari☑️
Fenomena alam dan kehidupan sehari-hari sering tidak disadari banyak orang bahwa hal tersebut berasal dari konsep listrik statis. Secara umum, fenomena timbulnya listrik ini karena muatan, pergerakan elektron, induksi, dan beda potensial.
Listrik ini memang hadir baik secara alami atau buatan tetapi tidak dapat bergerak melalui penghantar atau konduktor. Detail mengenai apa yang dimaksud dengan listrik statis beserta contohnya bisa anda simak pada ulasan dibawah ini.
Listrik Statis Adalah?
Apa yang dimaksud dengan listrik statis ? Listrik statis adalah listrik yang terdiri dari muatan tak bergerak (tetap) karena ketidakseimbangan antara muatan negatif dan positif (penumpukan kelebihan muatan) pada sebuah benda non konduktor.
Listrik statis pertama kali ditemukan secara independen oleh fisikiawan Belanjda Pieter van Musschenbroek dari Universitas Leiden pada tahun 1746 dan Ilmuwan Jerman Ewald Georg von Kleist pada tahun 1745.
Kemudian pada tahun 1832 Michael Faraday membuktikan bahwa listrik statis sama dengan yang dihasilkan oleh baterai atau generator.
Beberapa manfaat listrik statis dalam kehidupan sehari hari bisa kita temukan pada Alat bantu pengecatan mobil, Generator Elektristatik, Mesin Foto Copy, Pengendalian pencemaran asap dan debu, dan juga Alat Filterasi udara ruangan.
Untuk mengerti lebih detail, simak penjelasan mengenai landasan dasar terbentuknya listrik statis berikut ini.
- Muatan listrik
Muatan listrik adalah faktor yang menentukan apakah listrik akan terjadi atau tersedia di suatu benda. Misalnya, benda stabil seperti penggaris tidak akan memiliki potensial besar.
Akan tetapi, anda memakai kain lalu digesek cepat atau dengan magnet. Penggaris tersebut mengalami perubahan muatan sehingga muncul beda potensi yang mampu mengalirkan muatan.
- Kondisi tidak seimbang
Contoh penggaris juga disebut kondisi tidak seimbang. Saat belum ada kain, status masih stabil dan setiap komponen tidak bergerak. Setelah diberikan beda potensial, terjadi tidak seimbang sehingga muatan harus melakukan gerak listrik hingga mencapai kesetimbangan.
Konsep Dasar Listrik Statis
Pada dasarnya semua benda yang memiliki fisik terdiri dari sebuah Atom. Di dalam atom terdapat proton, elektron, dan neutron. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, dan neutron bersifat netral.
Muatan yang berlawanan saling tarik menarik (negatif ke positif). Muatan sejenis saling tolak menolak (positif ke positif atau negatif ke negatif). Dan terkadang muatan positif dan negatif memiliki nilai yang seimbang sehingga neutron objek itu bersifat netral.
Listrik statis ini terjadi karena ketidakseimbangan antara muatan negatif dan positif pada suatu benda. Muatan-muatan ini dapat menumpuk di permukaan suatu benda sampai muatan tersebut menemukan cara untuk dilepaskan atau dikosongkan. Salah satu cara untuk melepaskannya adalah melalui sebuah rangkaian elektronika.
Cara kerja listrik statis bisa anda temukan saat anda menggosokkan dua benda, maka satu sama lain dapat mentransfer muatan negatif (elektron).
Misalnya, Saat Anda menggosok- gosokan sepatu di karpet berbulu, tubuh Anda akan mengumpulkan elektron ekstra, elektron tersebut melekat pada tubuh anda sampai mereka dapat dilepaskan.
Setelah anda selesai menggosok- gosokan sepatu pada karpet lalu menyentuh kucing berbulu, anda pasti akan terkejut sebentar karena ada listrik statis yang timbul akibat kelebihan elektron yang dilepaskan tubuh anda pada kucing tersebut.
Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis
Perbedaan listrik statis dan dinamis secara umum terletak pada sifat kerja muatan elektronnya, pada listrik statis arus listrik tidak dapat berpindah/ mengalir, sedangkan pada listrik dinamis arus listrik dapat bergerak dan mengalir didalam suatu rangkaian.
Ada statis maka sudah pasti ada yang dinamis. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja perbedaan listrik statis dan dinamis, simak ulasan berikut :
- Listrik dinamis
Listrik dinamis contohnya adalah baterai dan sumber pembangkit. Komponen baterai memang sengaja dibuat agar menimbulkan beda potensial.
Setelah disambung dengan konduktor, muatan positif segera menuju negatif hingga menjadi seimbang. Listrik tersebut dapat berubah seperti arus dan tegangan sehingga dinyatakan sebagai dinamis.
- Listrik Statis
Meskipun listrik statis juga mampu mengalir ke benda lain, salah satu kendalanya adalah kapabilitas untuk tetap stabil dan menjaga pasokan muatan elektron. Ada tidak dapat langsung mengalirkan petir ke lampu atau alat elektronik. Hal ini terjadi karena muatan tidak stabil dan bergerak bebas sehingga keseimbangan terjadi.
Statis dan dinamis didasarkan apakah mampu dialirkan ke komponen lain atau tidak. Jika muatan bergerak lewat konduktor lalu diubah ke energi, ini merupakan tipe dinamis. Jika tidak mampu, maka aliran arus tersebut sudah pasti tipe statis.
Contoh Gejala Listrik Statis
Contoh gejala listrik statis bisa anda temukan dengan menggesekan permukaan dua benda non konduktor. Misalnya dengan menggosokkan penggaris plastik pada kain wol kemudian anda tempelken penggaris tersebut pada potongan kertas kecil maka kertas itu akan menempel pada penggaris.
- Listrik pada Petir
Contoh nyata dari listrik statis adalah petir. Awan yang mengandung air lalu bergesekan dengan udara dan partikel bebas lalu menimbulkan tidak seimbang muatan.
Listrik segera muncul dan segera bergerak ke arah mana saja agar seimbang. Misalnya, menyambar ke bumi atau gedung yang memiliki beda potensial tinggi. Ini merupakan contoh listrik statis karena anda tidak dapat memakai listrik tersebut.
- Listrik dari Gesekan Penggaris dan Kain
Percobaan kedua dapat dibuat dengan memakai penggaris atau benda konduktor lain misalnya besi lalu digesekkan dengan kain. Permukaan akan panas dan muncul percikan listrik. Saat sedang menyisir, anda kadang merasa sulit untuk melepaskan sisir. Rambut juga mampu mengubah muatan jika sering terkena gesekan.