Penggunaan satuan induktor Micro, Mili dan juga Nano diatas tergantung dari nilai induktansi apakah bernilai kecil ataukah besar.
Dari penjelasan diatas, Anda mengerti fungsi, jenis, dan apapun terkait Induktor. Pengetahuan tersebut sangat berguna bagi mereka yang tertarik di bidang elektronika dan listrik.
Selain itu, beberapa komponen lain mempunyai bentuk yang mirip karena ada lilitan misalnya transformator. Akan tetapi, Anda dapat membedakannya dengan mudah.
Jenis Induktor
Seperti yang dilansir di situs Wikipedia.org, terdapat berbagai macam jenis induktor yang bisa anda gunakan. Setiap dari inductor tersebut memiliki kapasitas dan kekuatan yang berbeda beda. Apa saja jenis jenisnya ? Berikut langsung saja anda simak ulassannya.
- Inti besi
Ini merupakan komponen yang menggunakan inti berbahan besi. Induktor seperti ini sering dipakai untuk keperluan mesin dan rangkaian yang kompleks.
- Inti udara
Jenis selanjutnya adalah menggunakan inti udara. Bentuknya mirip simbol gambar induktor yaitu lilitan kawat tanpa material inti apapun di bagian tengah. Ini merupakan tipe yang lebih fleksibel dan ukurannya lebih kecil.
- Inti ferit
Induktor juga menggunakan bahan ferit yaitu material khusus dengan nilai induktansi besar meskipun berukuran kecil.
- Toroidal
Selanjutnya, tipe Induktor yang lain adalah toroida yaitu lilitan berbentuk O atau donat. Tipe ini secara khusus untuk keperluan rangkaian komplek dan berukuran kecil. Anda dapat membuka televisi untuk menemukan tipe ini.
- Variable
Sebagian besar induktor memiliki nilai induktansi yang tetapi. Akan tetapi, ada tipe lain yang disebut variabel yaitu nilai berubah sesuai keperluan. Tipe ini digunakan untuk rangkaian elektronik yang sangat kompleks dan khusus.
- Laminated core
Ini merupakan inti yang menggunakan beberapa lempeng logam. Mereka lalu dikaitkan dan disambung hingga menjadi inti yang solid serta ditambah cover isolator. Tipe ini jarang dilihat di rangkaian sederhana kecuali fungsi tertentu.
Fungsi Induktor
Fungsi induktor yang utama adalah menyimpan energi magnet untuk menahan perubahan arus pada rangkaian elektronika. Namun disamping fungsi utama induktor tersebut, terdapat beberapa fungsi fungsi lainnya yang kami ulas dibawah ini :
- Sebagai Transformator
Fungsi induktor yang sangat jelas adalah transformator. Dua kumparan saling berdekatan dengan tujuan menimbulkan gaya magnet listrik untuk mengurangi atau meningkatkan tegangan. Sesuai dengan namanya, transformator atau trafo berguna untuk mengubah listrik.
- Sebagai Pengatur sinyal
Induktor dapat digunakan untuk mengatur sinyal. Cara kerjanya adalah dengan perubahan tegangan. Sinyal kuat pasti membutuhkan lebih banyak lilitan agar daya tangkap juga besar.
- Sebagai Relay
Fungsi lain adalah relay yaitu meneruskan sinyal atau listrik. Selain itu, kemampuan ini juga dapat ditingkatkan sebagai repeater dan penguat. Sinyal yang masuk tidak hanya diteruskan tetapi juga dibuat lebih kuat.
- Sebagai Motor Listrik
Kemampuan lain dari induktor adalah motor listrik. Penerapan yang mudah yaitu pembangkit listrik dan mesin gerak. Saat menerima listrik, gaya magnet akan menimbulkan proses kerja lalu diteruskan ke komponen seperti poros roda. Gerak motor listrik tersebut akan memproduksi energi.
Contoh Penerapan Fungsi Induktor :
Perhatikan gambar rangkaian elektronika diatas, pada rangkaian tersebut terdapat lampu LED dan resistor yang disusun menggunakan rangkaian seri dengan sebuah induktor dan saklar untuk On/ Off.
Tanpa adanya induktor, rangkaian ini hanya akan menjadi rangkaian LED biasa dan LED akan langsung menyala saat Anda menekan sakelar kearah On.
Tetapi kembali pada fungsi induktor yakni komponen yang menahan perubahan arus listrik pada rangkaian tersebut. Sehingga saat sakelar dimatikan, tidak ada arus yang mengalir.