Pengertian, Simbol dan Fungsi Induktor

4 min read

Induktor Adalah ?☑️ Berikut penjelasan apa itu induktor ☑️ dilengkapi gambar simbol, satuan, fungsi, dan juga cara kerja inductor☑️

Salah satu komponen elektronika adalah Induktor. Bentuknya adalah lilitan kawat dengan inti atau kosong yang disambungkan ke komponen lain. Saat menerima listrik, komponen ini akan memproduksi medan magnet dan mampu menyimpan sementara daya.

Selanjutnya, alat tersebut bekerja sesuai tujuan dan fungsi misalnya menurunkan atau meningkatkan tegangan listrik yang masuk lalu keluar dari alat tersebut.

Pengertian Induktor

induktor
Via : build-electronic-circuits.com

Menurut teori elektronika, pengertian induktor adalah komponen elektronika pasif yang tersusun atas rangkaian lilitan kawat (kumparan) yang dapat menyimpan energi dalam bentuk medan magnet.

Nilai pada Induktansi berbanding lurus dengan jumlah lilitan pada kumparan. Induktansi juga tergantung pada jari-jari dan juga jenis material lilitan yang ada pada koil. (Perlu diketahui bersama, nama lain induktor adalah coil karena berbentuk lilitan kumparan.)

Bahan bahan dielektrik seperti kayu, kaca, dan plastik akan menghasilkan nilai Induksi yang lebih kecil dibandingkan penggunaan bahan yang mengandung Feromagnetik seperti besi dan baja.

Komponen ini selalu ada di mayoritas alat elektronik yang kompleks. Contoh yang mudah adalah radio karena Anda membutuhkan alat ini untuk mengatur tegangan dan relay sinyal.

Simbol Induktor

simbol induktor
Gambar Simbol Induktor

Di dalam rangkaian elektronika, simbol induktor adalah lilitan kawat yang terhubung kanan dan kiri dengan sebuah kabel. Jika ditambah coretan tanda panah ke atas, komponen ini termasuk tipe variabel yang dapat berganti nilai induktansinya.

Satuan Induktor adalah henry atau sering disingkat dengan huruf H. Turunan dari satuan induktor tersebut diantaranya adalah Microhenry, disingkat H (1 H =10-6H), kemudian Millihenry, disingkat mH (1 mH =10-3 H), dan juga Nanohenry (nH) digunakan (1 nH = 10-9 H).

Penggunaan satuan induktor Micro, Mili dan juga Nano diatas tergantung dari nilai induktansi apakah bernilai kecil ataukah besar.

Dari penjelasan diatas, Anda mengerti fungsi, jenis, dan apapun terkait Induktor. Pengetahuan tersebut sangat berguna bagi mereka yang tertarik di bidang elektronika dan listrik.

Selain itu, beberapa komponen lain mempunyai bentuk yang mirip karena ada lilitan misalnya transformator. Akan tetapi, Anda dapat membedakannya dengan mudah.

Jenis Induktor

induktor adalah
Gambar Induktor

Seperti yang dilansir di situs Wikipedia.org, terdapat berbagai macam jenis induktor yang bisa anda gunakan. Setiap dari inductor tersebut memiliki kapasitas dan kekuatan yang berbeda beda. Apa saja jenis jenisnya ? Berikut langsung saja anda simak ulassannya.

  • Inti besi

Ini merupakan komponen yang menggunakan inti berbahan besi. Induktor seperti ini sering dipakai untuk keperluan mesin dan rangkaian yang kompleks.

  • Inti udara

Jenis selanjutnya adalah menggunakan inti udara. Bentuknya mirip simbol gambar induktor yaitu lilitan kawat tanpa material inti apapun di bagian tengah. Ini merupakan tipe yang lebih fleksibel dan ukurannya lebih kecil.

  • Inti ferit

Induktor juga menggunakan bahan ferit yaitu material khusus dengan nilai induktansi besar meskipun berukuran kecil.

  • Toroidal

Selanjutnya, tipe Induktor yang lain adalah toroida yaitu lilitan berbentuk O atau donat. Tipe ini secara khusus untuk keperluan rangkaian komplek dan berukuran kecil. Anda dapat membuka televisi untuk menemukan tipe ini.

  • Variable

Sebagian besar induktor memiliki nilai induktansi yang tetapi. Akan tetapi, ada tipe lain yang disebut variabel yaitu nilai berubah sesuai keperluan. Tipe ini digunakan untuk rangkaian elektronik yang sangat kompleks dan khusus.

  • Laminated core

Ini merupakan inti yang menggunakan beberapa lempeng logam. Mereka lalu dikaitkan dan disambung hingga menjadi inti yang solid serta ditambah cover isolator. Tipe ini jarang dilihat di rangkaian sederhana kecuali fungsi tertentu.

Fungsi Induktor

Fungsi induktor yang utama adalah menyimpan energi magnet untuk menahan perubahan arus pada rangkaian elektronika. Namun disamping fungsi utama induktor tersebut, terdapat beberapa fungsi fungsi lainnya yang kami ulas dibawah ini :

  • Sebagai Transformator

Fungsi induktor yang sangat jelas adalah transformator. Dua kumparan saling berdekatan dengan tujuan menimbulkan gaya magnet listrik untuk mengurangi atau meningkatkan tegangan. Sesuai dengan namanya, transformator atau trafo berguna untuk mengubah listrik.

  • Sebagai Pengatur sinyal

Induktor dapat digunakan untuk mengatur sinyal. Cara kerjanya adalah dengan perubahan tegangan. Sinyal kuat pasti membutuhkan lebih banyak lilitan agar daya tangkap juga besar.

  • Sebagai Relay

Fungsi lain adalah relay yaitu meneruskan sinyal atau listrik. Selain itu, kemampuan ini juga dapat ditingkatkan sebagai repeater dan penguat. Sinyal yang masuk tidak hanya diteruskan tetapi juga dibuat lebih kuat.

  • Sebagai Motor Listrik

Kemampuan lain dari induktor adalah motor listrik. Penerapan yang mudah yaitu pembangkit listrik dan mesin gerak. Saat menerima listrik, gaya magnet akan menimbulkan proses kerja lalu diteruskan ke komponen seperti poros roda. Gerak motor listrik tersebut akan memproduksi energi.

Contoh Penerapan Fungsi Induktor :

fungsi induktor
Via : build-electronic-circuits.com

Perhatikan gambar rangkaian elektronika diatas, pada rangkaian tersebut terdapat lampu LED dan resistor yang disusun menggunakan rangkaian seri dengan sebuah induktor dan saklar untuk On/ Off.

Tanpa adanya induktor, rangkaian ini hanya akan menjadi rangkaian LED biasa dan LED akan langsung menyala saat Anda menekan sakelar kearah On.

Tetapi kembali pada fungsi induktor yakni komponen yang menahan perubahan arus listrik pada rangkaian tersebut. Sehingga saat sakelar dimatikan, tidak ada arus yang mengalir.

Saat Anda menyalakan sakelar, arus mulai mengalir. Itu berarti ada perubahan arus yang akan dilawan oleh induktor. Jadi, alih-alih arus langsung dari nol ke maksimum, arus itu akan meningkat secara bertahap hingga mencapai arus maksimumnya.

Untuk memasang komponen ini, Anda menggunakan dua opsi yaitu seri dan paralel yang mirip dengan resistor. Selain itu, perhitungan nilai induktansi juga sama hanya cara menghitung Induktor didasarkan pada satuan berbeda.

Cara Kerja Induktor

cara kerja induktor
Via : article.murata.com

Cara kerja komponen ini menggunakan prinsip elektromagnetik dan hukum faraday. Listrik yang masuk akan menimbulkan induksi yang dapat mempengaruhi tegangan, tipe listrik, dan arus.

Semakin banyak lilitan konduktor di sekitar area inti, semakin kuat medan magnet yang akan dihasilkan. Medan magnet yang kuat juga bisa dihasilkan dengan meningkatkan luas penampang induktor atau dengan mengubah inti induktor.

Setiap kawat dengan arus yang mengalir melaluinya memiliki medan magnet kecil yang mengelilinginya.Saat Anda melilitkan kawat menjadi kumparan, medan menjadi lebih kuat.

Jika Anda melilitkan kawat di sekitar inti magnet, seperti baja atau besi, Anda akan mendapatkan medan magnet yang lebih kuat. Dan Saat diberikan arus DC, alat ini tidak akan memberikan resistansi. Sebaliknya, arus AC akan mengalami hambatan dan perubahan arah serta peningkatan tegangan.

Faktor Penentu Nilai Induktor (Induktansi)

Nilai induktansi adalah kapabilitas dan kapasitas sebuah induktor untuk melakukan kerja. Satuan induktor adalah Henry dan yang umum diterapkan memakai skala lebih rendah. Nilai tersebut ditentukan beberapa faktor berikut ini:

  • Jumlah lilitan

Jumlah lilitan menentukan besar kecil nilai induktansi. Semakin banyak lilitan kawat maka nilai tersebut juga meningkat.

  • Permeabilitas inti

Saat menentukan nilai ini dengan rumus induktor, ada koefisien tetap terkait dengan permeabilitas inti.  Secara sederhana, masing-masing inti akan menimbulkan induksi berbeda.

Anda dapat membandingkan beberapa inti misalnya ferit, udara, dan besi dengan jumlah lilitan dan konfigurasi yang sama. Masing-masing akan menunjukkan nilai induktansi yang berbeda.

  • Diameter induktor

Diameter juga menentukan nilai induktansi tersebut. Semakin besar penampang maka nilainya bertambah. Jadi, Induktor yang besar mampu memberikan dampak signifikan.

  • Panjang inti Induktor

Faktor berikutnya adalah panjang inti yang dipakai. Nilai induktansi bertambah tinggi untuk induktor yang menggunakan inti lebih panjang meskipun bahan dan lilitan sama.

Demikianlah serangkaian informasi mengenai apa itu induktor yang bisa wikielektronika.com ulas untuk anda semuanya. Semoga paparan artikel diatas dapat membantu anda dalam menambah wawasan keilmuan seputar dunia elektronika.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page