Pasti kalian sering mendengar dilema lulusan baru soal pilih jadi pegawai swasta atau mulai usaha sendiri, kan? Dulu, saya juga pernah bingung tuh. Biar lebih relatable, saya mau cerita sedikit pengalaman pribadi saya dulu, ya.
Dilema Fresh Graduate: Kantoran atau Wirausaha?
Dulu, setelah lulus kuliah, saya langsung melamar kerja kantoran. Senang banget, dong, diterima di perusahaan impian. Gajinya stabil, ada tunjangan kesehatan, trus waktu luang juga cukup banyak. Pokoknya, kehidupan sebagai pegawai swasta muda itu terbilang nyaman.
Tapi, lama-lama, saya merasa ada yang kurang. Lingkungan kerja yang terstruktur, jenjang karir yang linear, dan jam kerja yang fix – walaupun enak – kok kayaknya kurang menantang ya?
Di sisi lain, saya lihat teman saya yang berani memulai usaha sendiri. Awalnya sih deg-degan liatnya. Dia harus putar otak sendiri cari klien, ngurus keuangan usaha, dan menghadapi risiko yang nggak terduga.
Tapi, liat dia bebas atur waktu, bisa travelling sambil kerja, dan potensinya penghasilannya nggak terbatas, wah, jadi kepengen juga mencoba! Dari situlah mulai deh pikiran saya goyah antara tetap nikmatin kemapanan sebagai pegawai swasta atau tantangan menjadi seorang wirausaha.