Udara terkompresi perlu diproses sebelum dapat digunakan. Meskipun Anda hanya membutuhkan gaya itu sendiri, udara mungkin saja terkontaminasi dengan partikel debu, uap air, atau elemen risiko lainnya. Ini pada akhirnya bisa menyebabkan gesekan di dalam bagian pneumatic.
Komponen Utama Sistem Pneumatik :
- Sistem pembangkitan udara terkompresi (kompresor, cooler, dryer, tanki penyimpanan)
- Unit pengolahan udara (filter, regulator tekanan,lutrifier)
- Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
- Aktuator (energi fluida menjadi energi gerak)
- Sistem perpipaan
- Sensor dan transduser
- Sistem kendali dan display
Susunan Sistem Pneumatik :
- Power Supply (Catu daya )
- Elemen masukan (sensors)
- Elemen pengolah (processors)
- Elemen kerja (actuators)
Perbedaan Mendasar Sistem Pneumatic dan Hidrolik:
Terdapat perbedaan mendasar antara sistem hidrolik dan pneumatic dalam hal sumber tenaga yang digunakan. Sistem hidrolik memanfaatkan zat cair seperti oli, sementara pneumatic menggunakan udara.
Dari hukum fisika yang dipakai, sistem hidrolik bekerja dengan Hukum Pascal, sedangkan pneumatic mengadopsi hukum-hukum aeromechanic. Beberapa ciri khusus dan perbedaan antara sistem pneumatic dan hidrolik lainnya yaitu :
- Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak.
- Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan.
- Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik.
- Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 – 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik.
- Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa.
Baik sistem hidrolik maupun pneumatic, sama-sama memiliki manfaat yang besar dalam dunia industri. Meski memang, keduanya menggunakan sumber energi dan prinsip hukum yang berbeda. Namun, dalam hal cara kerja, sebenarnya cenderung sama.
Kelebihan & Kekurangan Pneumatik
Dengan cara kerja yang memanfaatkan udara terkompresi untuk mengontrol energi, sistem pneumatic mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Keunggulan
Fluida yang dipakai mudah didapatkan dan mudah pula ditransfer mengingat udara tersedia bebas di mana-mana. Di sini, kompresor pun hanya bekerja ketika udara memang dibutuhkan. Dengan kata lain, pneumatic bisa dibilang cukup awet.
Tidak hanya itu, pneumatic juga dapat berfungsi dalam suhu apa pun karena memang dirancang tidak peka terhadap suhu. Desainnya memungkinkan minimnya insiden kebakaran dan ledakan karena konstruksi alat sangat kukuh. Beberapa point Keunggulan lainnya diantaranya :
- Dapat disimpan di berbagai kondisi suhu rendah maupun tinggi
- Sifat perangkat yang kering dan mudah dibersihkan
- Tidak peka terhadap suhu
- Aman terhadap resiko kebakaran maupun ledakan akibat kelalaian.
- Cara kerja yang sederhana
- Biaya perakitan yang murah
- Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer
- Tidak diperlukan pendiginan fluida kerja
Kekurangan
Pneumatic menghasilkan suara bising selama bekerja dan hal ini cukup mengganggu, terutama ketika ditempatkan dalam ruangan. Dalam pemanfaatannya, udara selaku sumber tenaga utama mudah mengalami penguapan sehingga relatif mudah terjadi kebocoran.
Kemudian, peralatan untuk mengoperasikan dan merawat sistem pneumatic terbilang tinggi, jadi sedikit sulit jika ingin digunakan dalam kebutuhan harian.