Purposive Sampling: Definisi, Teknik, Rumus, Contoh

12 min read

Purposive Sampling adalah?☑️ Berikut pengertian teknik Purposive Sampling menurut para ahli☑️ Rumus dan Contoh Penerapan Metode☑️

Dalam ilmu statistika, terdapat berbagai macam metode pengambilan sampel data yang bisa anda lakukan. Salah satu yang cukup familiar ialah metode purposive sampling.

Tanpa basa basi lagi berikut penjelasan lengkapnya, semoga penjelasan yang diberikan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh semua orang, baik dari kalangan pemula maupun yang sedang merivew materi ini.

Apa itu Purposive Sampling?

purposive-sampling

Menurut ilmu statistika, pengertian purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel non-probabilitas di mana peneliti menentukan penilaian mereka sendiri melalui ciri ciri khusus ketika memilih anggota populasi untuk berpartisipasi dalam survei  penelitian.

Secara sederhananya, metode purposive sampling merupakan bentuk pengambilan data dengan pertimbangan kriteria kriteria non random. Peneliti menentukan pengambilan sampel data melalui ciri ciri khusus yang telah ditetapkan.

Dalam teknik ini, peneliti akan memilih sampel yang dianggap paling mewakili populasi yang diteliti. Peneliti tidak menggunakan metode acak (non random sampling) dalam memilih sampel, tetapi memilih sampel yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditentukan.

Dari penjelasan definisi purposive sampling di atas, terdapat dua hal yang sangat penting dalam menggunakan metode puposive sampling, yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus untuk memecahkan masalah dalam penelitian.

Non random sampling sendiri adalah teknik sampling yang tidak memberi kesempatan yang sama di setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian.

Sementara ciri khusus sengaja dibut peneliti supaya sampel yang diambil nanti bisa memenuhi kriteria yang mendukung atau sudah sesuai dengan penelitian. Kriteria kriteria tersebut dapat diberi istilah dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Teknik purposive sampling ini juga sering disebut dengan judgemental sampling, judgemental sampling sendiri adalah pengambilan sampel atas dasar penilaian peneitilti mengenai siapa siapa saja yang pantas atau telah memenuhi syarat untuk dijadiakn sampel.

Maka dari itu supaya tidak begitu subjektif, peneliti harus memiliki latar belakang pengetahuan tertentu tentang sampel yang dimaksud pastinya juga temasuk populasinya supaya benar benar dapat mendapat sampel yang sudah sesuai dengan persyaratan atau tujuan penelitian atau mendapatkan data yang akurat.

Tujuan penggunaan teknik purposive sampling adalah untuk memperoleh sampel yang relevan dengan tujuan penelitian dan menghasilkan data yang berkualitas.

Dengan memilih sampel yang tepat, peneliti dapat memaksimalkan keakuratan hasil penelitian dan meningkatkan validitas dari temuan yang diperoleh.

Selain itu, teknik ini juga dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan dalam penelitian dibandingkan dengan penggunaan metode sampling yang lainnya.

Untuk menggunakan teknik ini, Anda juga harus memahami apa saja tahapannya dan rumusnya. Namun sebelum itu pastikan memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teknik purposive sampling menurut beberapa ahli.

Di dalam menentukan teknik pengambilan sampel agar selalu jeli dan cermat supaya sampel yang diambil nanti akan sesuai dengan permasalahan penelitian yang sedang dilakukan.

Teknik purposive adalah satu dari beberapa alternative yang harus dipertimbangkan tapi juga harus hati hati di dalam memakainya.

Jadi para peneliti harus benar benar cermat sebelum benar benar memakai teknik purposive ini dan pastinya jangan lupa harus menjabarkan tekni purposive ini di dalam bab metode penelitian.

Pengertian Purposive Sampling Menurut Para Ahli

purposive sampling
Via : www.thoughtco.com

Agar lebih paham lagi mengenai purposive sampling berikut ini terdapat beberapa pendapat dari beberapa ahli yang membaha pengertian dari purposive sampling adalah sebagai berikut :

  • Menurut Sugiyono (2016: 85)

Purposive sampling adalah teknik untuk penentuan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang memiliki tujuan supaya data yang didapatkan nantinya dapat lebih representative.

  • Menurut Arikunto (2006)

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel secara tidak berdasarkan random, daerah atau strata, tapi atas dasar dari adanya pertimbangan yang hanya fokus kepada tujuan tertentu.

  • Menurut Winarno (2013)

Metode purposive sampling dibutuhkan ketika terdapat pertimbangan kriteria tertentu. Data sampel yang digunakan harus didasarkan pada tujuan tertentu dan tidak boleh bersifat acak (random), strata, atau dari daerah tertentu.

  • Menurut Dana P. Turner (2020)

Teknik purposive sampling bisa digunakan ketika peniti mempunyai tujuan untuk menargetkan individu dengan karakteristik minat tertentu.

  • Menurut Bernard (2002)

Bernard mengutarakan bahwa arti dari purposive sampling adalah sebuah metode yang dilakukan oleh peniliti kepada individu tertentu berdasarkan kualitas karakteristik yang ada.

  • Menurut Lewis & Sheppard (2006)

Teknik purposive sampling merupakan bentuk pengambila ndata sampel yang dilakukan seorang peniliti kepada informan tertentu. Sampel yang digunakan bersifat non random dan tidak membutuhkan teori yang mendasari jumlah informan.

  • Menurut Notoatmodjo (2010)

Purposive samping adalah pengambilan sampel yang dasarnya dari suatu pertimbangan tertentu seperti dari sifat sifat populasi  atau ciri ciri yang sebelumnya sudah diketahui.

Jadi menurut pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian purposive samping adalah teknik pengambilan sampel yang tidak berasal dari data random, daerah atau strata, melainkan dari suatu pertimbangan tertentu dari sifat atau ciri populuasi yang mempunyai tujuan agar data yang didapatkan nanti bisa lebih representative.

Dari pengertian diatas bisa diambil poin poin penting tentang pengertian itu dan indikasi pemakaiannya. Metode purposive sampling lebih tepat dipakai oleh para peneliti jika memang sebuah penelitian membutuhkan kriteria khusus.

Hal ini memiliki tujuan supaya sample yang diambil nanti sudah sesuai dengan tujuan penelitian yang bisa memecahkan masalah penelitian dan juga bisa memberi nilai yang lebih representative.

Jadi teknik yang diambil bisa memenuhi tujuan sebenarnya yang dilakukan penelitian kepada materi penelitiannya.

Rumus Purposive Sampling

rumus purposive sampling
Via : www.questionpro.com

Setiap teknik pengambilan sample pasti memiliki rumus. Rumus ini ada untuk mempermudah peneliti dalam mengerjakan penelitiannya. Rumus dalam teknik pengambilan sample ini dirancang oleh Slovin sebagai salah satu ahli penelitian.

Menurut Sugiyono 2011,  rumus pengambilan sampel dalam teknik purposive samping secara matematis dinotasikan dengan:

rumus-purposive-sampling

Dimana,

  • n : Number of samples (jumlah sampel)
  • N : Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
  • e : Error tolerance (toleransi terjadinya kesalahan) dimana taraf signifikansi yang digunakan umumnya bernilai 0,05.

Dari persamaan diatas dapat kita ketahui bahwa rumus pengambilan jumlah sampel = (Jumlah populasi x Proporsi populasi yang diinginkan) / Proporsi sampel yang diinginkan.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page