Rumus Slovin Adalah ? Berikut penjelasan rumus slovin menurut Sugiyono☑️ contoh soal cara menghitung/ menentukan jumlah sampel slovin☑️
Rumus slovin diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakilkan keadaan objek secara keseluruhan. Rumus ini merupakan sebuah perhitungan matematis di mana di dalamnya membutuhkan angka yang menunjukkan jumlah populasi dari objek penelitian.
Pada umumnya, rumus ini digunakan ketika populasi dalam penelitian cukup banyak. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut kami paparkan ragam definisi/ pengertian rumus slovin menurut para ahli.
Tentang Rumus Slovin
Rumus slovin adalah sebuah rumus yang dipakai untuk mencari jumlah minimum sampel yang didapatkan dari hasil survey dengan jumlah populasi yang terbatas atau yang dikenal dengan istilah finite population survey.
Adapun tujuan pokok yang ingin dicapai dari suatu survey yang dilakukan yakni guna mengestimasi besaran proporsi dari keseluruhan populasi yang ada.
Perlu Anda pahami, yang dimaksud estimasi dalam pengertian di atas yakni pada proporsi populasinya, bukan terhadap rata-rata dari populasi maupun korelasi parameter yang lainnya. Nilai proporsi itu nantinya dibuat dalam bentuk presensase (%). Perhitungan rumus tersebut mulai diperkenalkan di tahun 1960 oleh seorang ahli matematika, yaitu Slovin.
Pengertian rumus slovin menurut Sugiyono (2017) adalah sebuah rumus yang digunakan untuk mendapatkan besaran sampel yang dianggap mampu menggambarkan keseluruhan populasi yang ada
Definisi rumus slovin tersebut secara detail dijelaskan dalam bukunya yang membahas tentang metodologi penelitian. Dalam buku tersebut disebutkan juga perihal notasi pada rumus serta bagaimana cara menentukan nilai sampel.
Kapan Menggunakan Rumus Slovin?
Perlu Anda pahami, Dalam riset yang mengacu pada rumus slovin, peneliti tidak tahu berapa perkiraan dari sebuah proporsi populasi yang dimaksud.perkiraan dari nilai proporsi dapat diketahui melalui literasi penelitian terdahulu maupun berdasarkan perkiraan orang-orang yang memang telah diakui dan terkenal ahli dalam bidangnya.
Akan tetapi, pada umumnya nilai proporsi ini tidak selalu ada. Itulah mengapa kini banyak pihak yang memerlukan Rumus Slovin, sebab tidak memerlukan perkiraan besaran proporsi.
Ketika rumus ini diterapkan dalam sebuah penelitian, maka seorang peneliti sudah dapat menentukan besaran proporsi, dengan ketentuan besaran proporsi tersebut merupakan suatu proporsi yang mampu menghasilkan besaran varian yang paling tinggi. Sebaliknya, apabila perkiraan dari proporsi telah diketahui, maka akan lebih baik jika memakai rumus cochran.
Pada berbagai penelitian, Rumus Slovin cukup sering dipilih untuk menghitung sampel, sebab rumusnya cukup simple, sehingga mudah untuk digunakan.
Namun demikian, cukup banyak peneliti yang belum memahami bahwa rumus tersebut sejatinya bisa dipakai dengan syarat dan tujuan tertentu. Hal inilah yang kemudian menyebabkan penelitian menghasilkan besaran sampel yang kurang tepat.
Problematika Rumus Slovin
Besaran sampel dalam sebuah penelitian dapat ditentukan dengan menggunakan gambaran kasar yang didapatkan dari hasil perhitungan memakai formula Rumus Slovin. Akan tetapi, menurut Ryan (2013), tidak terdapat ketelitian matematis dalam formula tersebut. berikut ini beberapa problematika tersebut:
- Tidak Terdapat Cara Penghitungan Power Statistik
Power statistik tersebut nantinya akan memberikan sebuah informasi yang menunjukkan besaran kemungkinan perbedaan dampak aktual dalam penelitian. Padahal ukuran dari sebuah sampel memiliki efek langsung terhadap power statistik. Apabila power statistiknya rendah, maka kesimpulan yang dihasilkan menjadi tidak akurat.
- Tidak Terdapat Kejelasan Penggunaan Istilah
Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa margin of error dilambangkan menggunakan e dalam rumus ini. Akan tetapi, dalam sumber yang berbeda justru menjelaskan bahwa e merupakan notasi yang digunakan untuk menunjukkan error tolerance.
Apabila diamati dari sisi konteksnya, hampir tepat bahwa kedua istilah tersebut merupakan sebutan lain dari notasi alpha yang terdapat pada statistik klasik. Apabila e dalam formula tersebut merupakan margin of error, bagaimana bisa ditetapkan terlebih dahulu, sedangkan standar deviasi dari populasinya belum diketahui.
- Hanya Selaras Jika Diterapkan dalam Perhitungan Berbentuk Presentase
Ternyata sejatinya tidak semua penelitian dapat menggunakan formula ini. Sebagai contoh, penelitian yang menggunakan hubungan korelasi, maka tidak memerlukan rumus ini. Sebab, dalam penelitian tersebut tidak memerlukan perhitungan sebagaimana pada penelitian yang mencari besaran pengaruh suatu faktor tertentu terhadap fokus penelitian.
- Tidak Terdapat Kejelasan Terkait Asal-Usul Rumus
Ketidakjelasan terkait sumber rumus tersebut menjadi salah satu problematika yang belum mendapatkan titik terang. Itulah mengapa rumus ini dipandang mempunyai reputasi yang kurang baik dalam ranah akademis dunia. Sangat disayangkan rumus ini sangat terkenal di Indonesia.
Hingga sekarang belum dapat dipastikan siapa sejatinya Slovin yang melekat pada nama rumus tersebut. Dalam berbagai sumber yang ada pun juga tidak menyebutkan siapa sebenarnya Slovin yang menjadi penciptanya.
Terdapat banyak kabar yang tersebar, namun masih belum dapat dipastikan, apakah Michael Slovin, Kulkol Slovin, Mark Slovin, atau Robert Slovin.
Notasi Rumus Slovin
Pada dasarnya Rumus Slovin dimanfaatkan untuk memperoleh jumlah sampel dari suatu survey yang dilakukan oleh seorang peneliti, yang mana tujuannya guna mengestimasi proporsi. Proporsi inilah yang kemudian menjadi dasar dari penghitungan varian. Berikut ketetapan perhitungan rumus slovin :