Materi Rumus Slovin Lengkap

4 min read

Rumus Slovin Adalah ? Berikut penjelasan rumus slovin menurut Sugiyono☑️ contoh soal cara menghitung/ menentukan jumlah sampel slovin☑️

Rumus slovin diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan sampel yang dapat mewakilkan keadaan objek secara keseluruhan. Rumus ini merupakan sebuah perhitungan matematis di mana di dalamnya membutuhkan angka yang menunjukkan jumlah populasi dari objek penelitian.

Pada umumnya, rumus ini digunakan ketika populasi dalam penelitian cukup banyak. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut kami paparkan ragam definisi/ pengertian rumus slovin menurut para ahli.

Tentang Rumus Slovin

cara menghitung rumus slovin

Rumus slovin adalah sebuah rumus yang dipakai untuk mencari jumlah minimum sampel yang didapatkan dari hasil survey dengan jumlah populasi yang terbatas atau yang dikenal dengan istilah finite population survey.

Adapun tujuan pokok yang ingin dicapai dari suatu survey yang dilakukan yakni guna mengestimasi besaran proporsi dari keseluruhan populasi yang ada.

Perlu Anda pahami, yang dimaksud estimasi dalam pengertian di atas yakni pada proporsi populasinya, bukan terhadap rata-rata dari populasi maupun korelasi parameter yang lainnya. Nilai proporsi itu nantinya dibuat dalam bentuk presensase (%). Perhitungan rumus tersebut mulai diperkenalkan di tahun 1960 oleh seorang ahli matematika, yaitu Slovin.

Pengertian rumus slovin menurut Sugiyono (2017) adalah sebuah rumus yang digunakan untuk mendapatkan besaran sampel yang dianggap mampu menggambarkan keseluruhan populasi yang ada

Definisi rumus slovin tersebut secara detail dijelaskan dalam bukunya yang membahas tentang metodologi penelitian. Dalam buku tersebut disebutkan juga perihal notasi pada rumus serta bagaimana cara menentukan nilai sampel.

Kapan Menggunakan Rumus Slovin?

rumus sampel slovin

Perlu Anda pahami, Dalam riset yang mengacu pada rumus slovin, peneliti tidak tahu berapa perkiraan dari sebuah proporsi populasi yang dimaksud.perkiraan dari nilai proporsi dapat diketahui melalui literasi penelitian terdahulu maupun berdasarkan perkiraan orang-orang yang memang telah diakui dan terkenal ahli dalam bidangnya.

Akan tetapi, pada umumnya nilai proporsi ini tidak selalu ada. Itulah mengapa kini banyak pihak yang memerlukan Rumus Slovin, sebab tidak memerlukan perkiraan besaran proporsi.

Ketika rumus ini diterapkan dalam sebuah penelitian, maka seorang peneliti sudah dapat menentukan besaran proporsi, dengan ketentuan besaran proporsi tersebut merupakan suatu proporsi yang mampu menghasilkan besaran varian yang paling tinggi. Sebaliknya, apabila perkiraan dari proporsi telah diketahui, maka akan lebih baik jika memakai rumus cochran.

Pada berbagai penelitian, Rumus Slovin cukup sering dipilih untuk menghitung sampel, sebab rumusnya cukup simple, sehingga mudah untuk digunakan.

Namun demikian, cukup banyak peneliti yang belum memahami bahwa rumus tersebut sejatinya bisa dipakai dengan syarat dan tujuan tertentu. Hal inilah yang kemudian menyebabkan penelitian menghasilkan besaran sampel yang kurang tepat.

Problematika Rumus Slovin

rumus slovin

Besaran sampel dalam sebuah penelitian dapat ditentukan dengan menggunakan gambaran kasar yang didapatkan dari hasil perhitungan memakai formula Rumus Slovin. Akan tetapi, menurut Ryan (2013), tidak terdapat ketelitian matematis dalam formula tersebut. berikut ini beberapa problematika tersebut:

  1. Tidak Terdapat Cara Penghitungan Power Statistik

Power statistik tersebut nantinya akan memberikan sebuah informasi yang menunjukkan besaran kemungkinan perbedaan dampak aktual dalam penelitian. Padahal ukuran dari sebuah sampel memiliki efek langsung terhadap power statistik. Apabila power statistiknya rendah, maka kesimpulan yang dihasilkan menjadi tidak akurat.

  1. Tidak Terdapat Kejelasan Penggunaan Istilah

Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa margin of error dilambangkan menggunakan e dalam rumus ini. Akan tetapi, dalam sumber yang berbeda justru menjelaskan bahwa e merupakan notasi yang digunakan untuk menunjukkan error tolerance.

Apabila diamati dari sisi konteksnya, hampir tepat bahwa kedua istilah tersebut merupakan sebutan lain dari notasi  alpha yang terdapat pada statistik klasik. Apabila e dalam formula tersebut merupakan margin of error, bagaimana bisa ditetapkan terlebih dahulu, sedangkan standar deviasi dari populasinya belum diketahui.

  1. Hanya Selaras Jika Diterapkan dalam Perhitungan Berbentuk Presentase

Ternyata sejatinya tidak semua penelitian dapat menggunakan formula ini. Sebagai contoh, penelitian yang menggunakan hubungan korelasi, maka tidak memerlukan rumus ini. Sebab, dalam penelitian tersebut tidak memerlukan perhitungan sebagaimana pada penelitian yang mencari besaran pengaruh suatu faktor tertentu terhadap fokus penelitian.

  1. Tidak Terdapat Kejelasan Terkait Asal-Usul Rumus

Ketidakjelasan terkait sumber rumus tersebut menjadi salah satu problematika yang belum mendapatkan titik terang. Itulah mengapa rumus ini dipandang mempunyai reputasi yang kurang baik dalam ranah akademis dunia. Sangat disayangkan rumus ini sangat terkenal di Indonesia.

Hingga sekarang belum dapat dipastikan siapa sejatinya Slovin yang melekat pada nama rumus tersebut. Dalam berbagai sumber yang ada pun juga tidak menyebutkan siapa sebenarnya Slovin yang menjadi penciptanya.

Terdapat banyak kabar yang tersebar, namun masih belum dapat dipastikan, apakah Michael Slovin, Kulkol Slovin, Mark Slovin, atau Robert Slovin.

Notasi Rumus Slovin

Pada dasarnya Rumus Slovin dimanfaatkan untuk memperoleh jumlah sampel dari suatu survey yang dilakukan oleh seorang peneliti, yang mana tujuannya guna mengestimasi proporsi. Proporsi inilah yang kemudian menjadi dasar dari penghitungan varian. Berikut ketetapan perhitungan rumus slovin :

slovin rumus

Notes :

n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e2 = Batas kesalahan (Taraf nyata)

Penggunaan rumus slovin diatas biasanya diterapkan ketika kita ingin melakukan riset/ survey dengan tujuan mengetahui estimasi dari proporsi populasi. Yang perlu anda catat tujuannya bukanlah untuk mengestimasi rata-rata populasi (μ) atau parameter lainnya.

Nilai proporsi yang ada diwakili dengan nilai persentase. Maka dari itu, nilai besaran kesalahan atau sering dikenal dengan istilah margin of error (e) yang ada pada data haruslah dalam bentuk persentase, bukan bilangan bulat ataupun pecahan.

Turunan Rumus Slovin

Jika kita tinjau dari asal muasalnya, sebenarnya Slovin ini merupakan turunan (bentuk khusus) dari Rumus Cochran. Apa itu Rumus Cochran ? Rumus Cochran sendiri adalah salah satu rumus dalam cabang ilmu statistika yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel/ penarikan sampel dengan pendekatan proporsi.

Pada Rumus Cochran ini, pengambilan sampel untuk populasi bersifat terbatas dimana metode pengambilannya bersifat acak atau Simple Random Sampling (SRS). Metode pengambilan sampel dilakukan tanpa pengembalian atau without replacement (WOR). Dari situlah didapatkan bentuk umum notasi Rumus Cochran dibawah ini:

rumus 1

Dimana :

rumus 2

Notes :

N = Ukuran populasi
Z = Tabel Z Distribusi Normal berdasar tingkat kepercayaan
P = Parameter proporsi
e = Margin error yang diharapkan

Cara Menghitung Rumus Slovin

Cara menghitung rumus slovin dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:

n = N / (1 + (N x e²))

n dalam rumus tersebut melambangkan ukuran dari sampel yang nantinya akan dicari, N merupakan ukuran dari populasi, dan e menjadi simbol dari margin of error, yakni besaran dari kesalahan yang ditetapkan atau diharapkan yang ditulis menggunakan bentuk persentase.

Sebelum menghitung sampel menggunakan rumus tersebut, diperlukan tahap penentuan confidence level.

Confidence level merupakan taraf keyakinan terhadap hasil dari kebenaran penelitian, atau bisa juga didefinisikan sebagai taraf signifikansi atas toleransi kesalahan yang mungkin terjadi. Misalnya ditentukan jika taraf signifikansi dari penelitian yang dilakukan yaitu 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya terdapat 5% toleransi kesalahan.

Cara Menentukan Jumlah Sampel

1. Salah satu kelompok PKL Mahasiswa ITS sedang meneliti respon dari mahasiswa jurusan Teknik Elektro terhadap pergantian rektor ditahun 2021 ini. Jumlah populasi adalah 30 orang dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah 5%. Hitunglah berapa jumlah sampel minimal menggunakan rumus slovin!

Pembahasan : 

Diketahui : Populasi (N) = 30

Ditanya : Jumlah sampel minimal (n) adalah ?

Jawab :

n = 30 / 1 + (100 x (0,05*0,05) )

n= 30 / 1 + (30 x 0,0025)

n = 30 / 1 + 0.075

n = 28 Mahasiswa

Rumus slovin menjadi solusi jika jumlah populasi dari penelitian yang dilakukan terlalu banyak. Dengan melalui proses perhitungan, maka akan diperoleh jumlah sampel yang dapat dianggap sudah mampu mencerminkan keadaan seluruh populasi yang ada.

Contoh Rumus Slovin Pengambilan Sampel

Contoh perhitungan rumus untuk menentukan jumlah sampel dapat Anda perhatikan berdasarkan soal berikut ini:

2. Seorang mahasiswa hendak melakukan penelitian terhadap auditor yang ada di seluruh Jawa Tengah dengan jumlah objek penelitian 1.000 orang. Taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Hitunglah jumlah sampel dari keseluruhan populasi dalam penelitian tersebut dengan menggunakan Rumus Slovin!

Pembahasan :

Diketahui: N = 1.000, e = 0,05                            Ditanya: n ?

Jawab:

soal rumus slovin

Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui bahwa jumlah sampel yang bisa dijadikan objek penelitian ini yaitu sejumlah 286 orang auditor. Dengan demikian, mahasiswa tersebut cukup memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan fokus penelitian yang dilakukan.

Kesimpulan Ahir Terkait Rumus Slovin :

Penelitian yang akan menggunakan rumus ini untuk mendapatkan sampel, maka harus mengetahui sebelumnya berapa total populasi yang ada. Dengan demikian, ketika dalam sebuah penelitian tidak bisa mendapatkan jumlah populasi secara keseluruhan, maka rumus ini tidak akan dapat diterapkan.

Hal ini disebabkan karena dalam formulanya membutuhkan data populasi. Karena ketidakjelasan asal usul dari rumus ini, mengakibatkan beberapa ahli terutama yang ada di Barat menjadikan rumus ini sebagai bahan candaan semata. Terutama mereka-mereka yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya dalam jurnal internasional.

Baca Juga : Rumus Skala Likert

Dengan demikian, seorang peneliti harus mengetahui jumlah populasi jika ingin menerapkan rumus tersebut. Sekian pembahasan lengkap materi rumus slovin yang bisa kami paparkan. Semoga bisa memberikan manfaat untuk teman teman semuanya.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page