Api tidak muncul begitu saja, ada oksidasi cepat yang terjadi, sehingga proses pembelajaran kimiawi dapat berlangsung. Api sendiri adalah energi yang saling berintegrasi, sehingga memberikan bentuk cahaya dengan panjang gelombang diluar spectrum. Spectrum ini tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia.
Api bisa ada karena ketiga unsur pembentuk api melangsungkan proses kimiawi. Jika hanya ada satu atau dua proses kimiawi berlangsung, api tidak akan terjadi. Inilah kenapa pemadam kebakaran akan menghentikan proses kimiawi dengan menghilangkan salah satu unsur piramida api.
Dalam proses kebakaran yang menjadikan api itu muncul adalah karena terjadi rantai reaksi kimia, dimana setelah terjadi proses difusi antara oksigen dan uap bahan bakar, dilanjutkan dengan terjadinya penyalaan dan terus dipertahankan sebagai suatu reaksi kimia berantai, sehingga terjadi kebakaran yang berkelanjutan.
Gambar Segitiga Api
Gambar piramida api memiliki bentuk segitiga dengan bagian tengah bergambar api. Di bagian kanan dan kiri terdapat dua garis berwarna beda. Garis di sebelah kanan biasanya berwarna merah, dengan keterangan bertuliskan heat.
Sedangkan di bagian bawah adalah garis berwarna kuning, garis ini bertuliskan fuel, atau material yang mudah terbakar. Jika api mengenai material ini, api bisa mulai menyambar ke benda benda yang lain.
Terakhir adalah garis dii sebelah kiri, berwarna biru dengan tulisan oksigen atau udara. Jika api sudah terkena panas dan material yang mudah terbakar, api akan makin besar jika terkena oksigen. Piramida tersebut menjelaskan tentang proses terbentuknya api.
Apabila api muncul dari piramida tersebut, maka akan terjadi kebakaran jika kedua aspek lain mendukung. Misalnya, terdapat sambaran api karena terdapat material yang mudah terbakar mulai terbakar, maka dengan adanya oksigen, api akan semakin besar. Api yang semakin besar akan semakin panas, dan mulai membaka lagi bahan material lain.
Unsur Segitiga Api
