Materi Segitiga Daya lengkap dengan contoh soal☑️ Rumus segitiga daya, 3 fasa dan 1 fasa dilengkapi gambar☑️
Tahukah Anda mengenai segitiga daya? Jenis setiga ini adalah segitiga yang berkaitan dengan daya listrik. Penerapan dan penggunaan segitiga ini bisa sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan sehari hari.
Berikut adalah penjelasan lengkap yang berkaitan dengan segitiga daya listrik dilengkapi dengan rumus perhitungan dan contoh soal beserta pembahasannya.
Apa itu Daya?
Menurut (A Kadir, UI-Press 2000), Daya adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk melakukan sebuah usaha. Dalam sistem tegangan listrik, daya listrik dinyatakan dalam satuan Watt atau HP (Housepower).
Horsepower merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746 Watt atau lbft/detik. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt.
Dalam ketetapan Satuan Internasional (SI), daya listrik dinyatakan dengan simbol P, sedangkan tegangan dinyatakan dengan V dan kuat arus dinyatakan dalam I, sehingga rumus daya listrik dinyatakan dengan :
P = Volt x Ampere x Cos φ
P = Watt
Macam Macam Daya Listrik
Anda bisa memahami segitiga daya listrik lebih mudah dengan mengikuti keterangan berikut ini.
-
Daya Aktif
Daya aktif (Active Power) adalah daya listrik yang digunakan untuk kebutuhan energi sebenarnya dalam melakukan sebuah usaha. Misalnya penggunaan energi panas, energi cahaya, energi mekanik dan lain sebagainya.
Satuan daya aktif adalah Watt, dengan notasi rumus matematis seperti dibawah ini :
P = V. I . Cos φ
P = 3 . VL. IL . Cos φ
-
Daya Reaktif
Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet.
Sederhananya daya reaktif memiliki reaksi imajiner yang akan menunjukkan pergeseran arus. Pergeseran ini nantinya akan membuat tegangan listrik terjadi sehingga menimbulkan beban reaktif.
Rumus yang digunakan untuk mencari daya reaktif adalah Q, yang mengalikan antara V, l dan juga sin. Secara notasi matematisnya bisa anda lihat dibawah ini:
Q = V.I.Sin φ
Q = 3 . VL. IL. Sin φ
Daya reaktif diukur dengan satuan Var, atau disebut juga sebagai Volt Ampere Reaktif. Contoh penggunaan daya reaktif bisa anda lihat pada kipas angin, lampu pijar, mesin pompa ataupun mesin cuci.
-
Daya Semu
Terakhir adalah daya semu, daya semu disebut sebagai daya total, dengan simbol S. Di daya semu penghamburan akan dilakukan dan diserap kembali oleh arus AC atau arus bolak balik. Daya semu ini merupakan hasil dari tegangan rms dengan arus rms. Daya semu dinyatakan dalam rumus :
Line to netral/ 1 fasa : S = V x I Line to line/
3 fasa : S = √3 x V x I
Perhitungan daya semu tidak boleh dilakukan sembarangan, harus sesuai dengan kebutuhan dan rumus yang telah ditetapkan. Jika terjadi kesalahan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan angka dan fakta.
-
Daya Nyata
Daya nyata (Apparent Power) adalah daya listrik yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan. Sederhananya, data nyata merupakan n hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif.
Satuan daya nyata menurut SI adalah VA dengan persamaan rumus dibawah ini :
P = V.I Cos φ
Q = V. I Sin φ
Maka,