Sejarah Perkembangan Internet

Peralatan yang dipakai adalah PC/XT dan walkie talkie yang memiliki ukuran 2 meter, komunikasi dari indonesia dengan kanada berjalan sangat lancar melalui jaringan amatir radio tersebut.

Pada tahun 1992 sampai tahun 1994 teknologi packet radio TCP / IP diadopsi oleh rekan rekan BPPT, LAPAN, UI dan ITB yang kemudian menjadi himpunan Pagyuban Net.

AMPR-net (amatir packet radio network) memakai IP pertama yang dikenal dengan diman AMPR. ORG dan IP 44.132. BBPT mengoprasikan gateway radio paket bekerja pada band 70 cm memakai PC 386 dan sistem operasi NOS menggunakan sebagai gateway paket radio TCP / IP.

Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia Hingga Sekarang

Pada tahun1994 sampai tahun 1995 mulai dioperasi ISP komersial pertama yaitu IndoNet. Sambungan awal internet dilakukan dengan menggunakan dial-up oleh indo.net. akses awal indonet pada awalnya menggunaka mode teks dengan shell account, browser, Lynx dan eail clien pine di server AIX.

Pada tahun 1995 BBS Indonesia clarissa telah menyediakan jasa akses telnet ke luar negeri menggunakan remote browser Lynx di AS, penggunaan internet dapat mengakses HTTP. Sejak tahun ini internet di Indonesia masuk dengan top level diomain ID primer dibangun server UUNET, lalu domain tingkat dua.

ISP pertama di Indonesia yaitu IPTEK net terhubung ke internet dengan kapasitas banwidth 64 kbps. Di Indonesia lembaga yang memperkirakan pengguna adalah APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).

Sedangkan jika menurut APJII pengguna internet di indonesia hingga tahun 2017 akhir yang jumlah mencapai 112 juta, yang pastinya telah mengalahkan negara jepang yang ada di peringkat ke lima yang pertumbuhan jumlah pemakai internetnya lebih lambat.

Jika secara keseluruhan jumlah pemakai internet di seluruh bagain dunia diproyeksikan akan mencapai 3 miliar orang di tahun 2015. Tiga tahun setelahnya, yaitu di tahun 2018, diperkirakan akan mencapai jumlah 3,6 miliar manusia di bumi akan mengakses internet setidaknya sekali disetiap satu bulan.

Ponsel dan koneksi broadband mobile terjangkau mendorong pertumbuhan akses internet di negara yang tidak dapat mengandalkan fixed line, tidak tahu karena masalah infrastruktur atau biaya.

Peart menyebutkan bahwa negara berkembang seperti negara indonesai dan juga negara india masih mempunyai ruang pertumbuhan jumlah pemakai interten yang besarnya dapat  mencapai dua digit per setiap tahunnya.

Di atas indonesai, untuk saat ini lima besar negara pemakai internet di dunia secara berurutan di duduki oleh tiongkok, amerika serikat, india, brazil, dan juga jepang. Jumlah pemakai internet di tingkok hingga saat ini tercatat sebanyak 643 juta, lebih dari dua kali lipat populasi netter yang ada di amerika serikat. Yaiut sebesar 252 juta.

Jadi dapat disimpulkan bahwa internet telah menjadi salah satu kebutuhan tak terbantahkan yang dibuthkan setiap orang. Pastinya semua orang sama sama berharap untuk melakukan perkembangan internet terjadi di seluruh daerah di Indonesia dengan merata dan secara maksimal.

Bandwidth merupakan istilah yang menunjukan bahwa kapsitas media di dalam membawa informasi. bandwidth digunakan untuk begitu banyak hal contohnya seperti telepon, jaringan kabel, bus, sinyal frekuensi radio, dan monitor.

Bandwidth juga bisa diukur dengan menggunakan putaran per detik (cycle per secon?) atau hertz (HZ) akan tetapi juga dapat digunakan untuk ukuran bit ber secon (bps)

Itulah sejarah internet dari mata dunia maupun sejarah internet di Indonesia dari awal mula sampai sejarah perkembangan internet yang telah dilakukan oleh banyak pihak.

Dari semua itu kemudian muncul alat komunikasi canggih yang sekarang tidak pernah ditinggalkan semua orang. Hampir semua perangkat yang dipakai bisa mengakses internet dimana saja bahkan sekarang sudah menjadi kebutuhan komunikasi dan melakukan keperluan lainnya.