Pengertian Sensor dan Jenis Jenis Sensor

6 min read

Contoh penggunaan dari sensor digital bisa anda lihat pada sensor pintu yang memberikan output dalam dua keadaan, baik biasanya tertutup (NC) saat pintu terbuka atau biasanya terbuka (NO) saat pintu tertutup.

  • Sensor Analog

Sensor analog adalah perangkat yang menghasilkan output analog sesuai dengan kuantitas yang dihitung. Sensor ini juga bekerja dengan mengamati perubahan faktor eksternal yang ada disekitarnya.

Prinsip kerja sensor analog yaitu dengan menggunakan parameter eksternal disekitarnya, seperti kecepatan angin, radiasi matahari, intensitas cahaya, dll yang nantinya akan memberikan tegangan analog sebagai output.

c. Tipe Sensor Menurut Struktur dan Fiturnya :

Sebuah sensor diklasifikasikan menurut struktur dan fitur mereka. Diantara varian varian sensor berdasarkan struktur dan fiturnya adalah :

  1. Sensor Berbasis Output : Output diferensial, Output resistif, output tegangan dll
  2. Sensor Berbasis Parameter Penginderaan : Suhu, Cahaya, pressor dll
  3. Sensor Berbasis Aplikasi : Sensor Otomotif, Sensor Industri dll

Jenis Jenis Sensor

Via : Envirementalb.com
  • Sensor Proximity

Sensor Proximity atau sering juga kita kenal dengan sensor kedekatan adalah sensor tipe non-kontak yang mendeteksi keberadaan suatu objek bende didekatnya.

Sensor Proximity ini dapat diimplementasikan menggunakan teknik yang tidak memerlukan sentuhan langsung dengan objek, seperti Optik (contohnya seperti penggunaan sinar Inframerah atau Laser), Suara (Ultrasonic), Magnetik (Efek Hall), Kapasitif, dan lain sebagainya.

Beberapa contoh penggunaan sensor proximity yang sering kita temui misalnya pada Infra merah dan barcode scanner pada Smartphone kita, sensor parkir mobil, industri (object alignment), dan juga pada Ground Proximity di Pesawat.

  • Sensor Cahaya

Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya.

Resistansi LDR akan meningkat apabila intensitas cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun apabila intensitas cahaya yang diterimanya bertambah.

  • Sensor Suhu

Sensor Suhu atau Temperature sensors adalah sensor tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.

Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.

Contoh lain dari penggunaan sensor suhu adalah pada termometer. Dalam termometer kaca berbasis air raksa, inputnya adalah suhu. Cairan yang terkandung mengembang dan menyusut sebagai respons, menyebabkan level menjadi lebih tinggi atau lebih rendah pada pengukur yang ditandai, yang dapat dibaca manusia.

  • Sensor Ultrasonik

Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia.

Dengan menggunakan gelombang suara, Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek (mirip dengan SONAR). Sifat Doppler dari gelombang suara dapat digunakan untuk mengukur kecepatan suatu objek.

  • Sensor Tekanan

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok  sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya

  • Sensor Akseleromator

Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas.

Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer. Selain Akselerometer Analog, Akselerometer ini juga digital.

  • Sensor Oksigen

Salah satu contoh penggunaan sensor oksigen (oxygen sensor) bisa anda lihat pada sistem kontrol emisi mobil mendeteksi rasio bensin/oksigen, biasanya melalui reaksi kimia yang menghasilkan tegangan. Komputer di mesin membaca tegangan dan, jika campuran tidak optimal, menyesuaikan kembali keseimbangan.

  • Sensor Suara

Sensor suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat suara. Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan beberapa sirkuit, dan menggunakan mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan sinyal output analog.

  • Sensor Jarak

Sensor Jarak atau yang biasa disebut dalam bahasa inggris juga Sensor proximity atau bisa juga disebut Sensor For Displacement,Distance and Position adalah Sensor yang dirancang untuk mendeteksi keberadaan benda tanpa kontak fisik.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

2 Replies to “Pengertian Sensor dan Jenis Jenis Sensor”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page