Materi Skala Likert Lengkap dengan Contohnya

6 min read

Skala Likert Adalah ? ☑️ Berikut pengertian menurut para ahli (Sugiyono & Anwar) ☑️ Rumus dan Contoh Pengukuran Skala Likert☑️

Ketika sedang melakukan penelitian, Anda tentu tidak asing dengan pemakaian skala. Skala dimaksudkan untuk membuat proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan objek yang sedang diteliti. Salah satu skala yang bisa digunakan ialah skala likert, berikut merupakan penjelasan skala tersebut.

Skala Likert Adalah ?

skala likert adalah

Skala likert adalah metode skala bipolar dalam statistika yang digunakan untuk mengukur data kuantitatif baik berupa data tanggapan positif maupun negatif. Terdapat 5 pilihan tanggapan yang umum digunakan pada kuisioner skala likert, yaitu sangat senang (SS), Senang (S). Netral (N), Tidak Senang (TS), dan sangat tidak senang (STS).

Tujuan utama penggunaan metode kuisioner skala likert adalah untuk menghasilkan data yang akurat dan teruji kebenarannya. Anda akan sering menjumpai skala ini di berbagai survey atau angket pengisian.

Agar tidak kesulitan menggunakan skala yang satu ini, ada baiknya Anda mengetahui teknis dan cara penggunaannya. Dengan begitu, proses pengukuran data yang digunakan lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan skala dengan jenis yang berbeda.

Apabila Anda tidak mengetahui secara rinci teknis penggunaan skala likert, maka proses pengambilan data dan perhitungannya akan mendapatkan gangguan.

Karena itu, agar makin efektif dan efisien dalam penggunaan skala tersebut, sebaiknya pelajari terlebih dahulu teknis pemakaian dan penerapannya untuk berbagai kasus.

Ada 5 aspek kepuasan pelanggan dalam pengujian skala likert, diantara aspek aspek tersebut adalah :

  • Aspek Tangibles : Kemampuan suatu perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelangganny, dimana bentuk pelayanan tersebut bisa dirasakan secara langsung oleh para pelanggan.
  • Aspek Reliability dan Assurance : Kemampuan sebuah perusahaan dalam memberikan pelayanan bagi para pelanggannya. Sebagai contoh penyediaan fasilitas, ruangan, bangunan, maupun bentuk pelayanan fisik lainnya.
  • Aspek Responsiveness : Sebuah aspek dimana tolak ukur sebuah pelayanan akan sangat mempengaruhi perilaku dan kepuasan orang orang yang mendapatkan pelayanan tersebut.
  • Aspek Empathy : Pelayanan dari perusahaan yang berkaitan dengan kepuasan para pelanggan. Contoh aspek empati misalnya bentuk perhatian yang tulus dan dekat kepada tiap tiap pelanggan, sehingga perusahaan dapat mengetahui kebutuhan serta keingginan pelanggan secara spesifik.
  • Aspek Information System : Perusahaan memiliki data yang digunakan untuk penunjang kepuasan para pelanggan yang ada.

Pengertian Skala Likert Menurut Para Ahli

contoh skala likert

Skala likert menurut para ahli memiliki spectrum yang luas, salah satu ahli yang mengemukakan pendapat untuk mengartikan skala ini adalah Anwar dan Sugiyono. Kedua ahli tersebut memberikan pengertian skala tersebut secara rinci, berikut merupakan uraiannya.

  1. Skala Likert Menurut Anwar

Anwar menjelaskan bahwa skala likert adalah metode penskalaan atas pernyataan sikap. Ia menggunakan respon sebagai sebuah distribusi dan penentu nilai dari skala yang dipakai untuk penelitian yang dilakukan.

Terdapat beberapa kategori respon yang bisa digunakan  oleh peneliti, yakni respon sangat setuju yang disingkat sebagai SS, setuju, yang disingkat sebagai S dan dua pernyataan sikap negative. Pernyataan negative tersebut adalah tidak setuju yang disingkat TS, dan sangat tidak setuju atau STS.

Ketika memberikan jawaban, subjek diminta menjawab dengan jujur, sehingga skala pengukuran likert tersebut lebih akurat dan terpercaya hasilnya. Jawaban yang telah didapatkan dari responden akan dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian.

  1. Skala Likert Menurut Sugiyono

Ahli kedua yang menjabarkan mengenai skala ini adalah Sugiyono, dalam skala likert menurut sugiyono, skala ini dimaksudkan untuk mengukur sikap yang dimiliki oleh responden. Bisa juga digunakan untuk melihat pendapat atau persepsi seseorang maupun sekelompok orang, sehingga mendapatkan jawaban yang tepat untuk fenomena sosial yang diteliti.

Agar bisa memberikan pengukuran jawaban yang tepat, maka peneliti menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner ataupun angket. Pengumpulan jawaban kemudian dilakukan dan dianalisis, sehingga menghasilkan jawaban yang sesuai dengan fenomena yang diteliti.

Bentuk Bentuk Skala Likert

Terdapat beberapa bentuk skala likert, dimulai dari pilihan setuju atau afirmatif, pilihan netral atau pilihan negative. Namun bentuk dan spectrum pilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang hendak dilakukan oleh peneliti. Umumnya lima pilihan yang digunakan untuk skala ini antara lain:

  • Sangat senang atau disingkat sebagai SS.
  • Senang atau afirmatif disingkat sebagai S.
  • Jawaban netral atau N, dimana responden tidak berada di garis afirmatif atau negative.
  • Tidak senang yang disingkat sebagai TS
  • Sangat tidak senang, disingkat sebagai STS dan merupakan jawaban paling negative.

Contoh skala likert menurut sugiyono 2017 juga tidak jauh berbeda, terdapat beberapa pilihan yang bisa Anda gunakan sebagai peneliti guna menemukan jawaban dari responden. Ada lima jawaban yang akan diberikan oleh responden atas pertanyaan yang Anda ajukan, diantaranya adalah:

  • Sangat Setuju, disingkat sebagai SS.
  • Setuju, tanda bahwa responden afirmatif dengan pernyataan yang Anda ajukan.
  • Ragu jika responden tidak bisa memberikan pilihan afirmatif atau negative.
  • Tidak setuju, pilihan non afirmatif pertama.
  • Sangat tidak setuju, pilihan non afirmatif kedua yang bisa dipilih responden.

Rumus Skala Likert

Untuk melakukan perhitungan / pengukuran menggunakan metode skala likert, hal pertama yang harus anda ketahui ialah rumus skala likert itu sendiri. Berikut rumus dan keterangannya yang haris anda pahami terlebih dahulu.

T x Pn

Keterangan:

  • T: total jumlah responden yang memilih
  • Pn: pilihan angka skor Likert

Metode Pengukuran Skala Likert

pengukuran skala likert

Dalam melakukan pengukuran skala likert, anda perlu menyelesaikan langkah demi langkah sesuai dengan kaidah dan prosedural yang ada. Beberapa langkah langkah pengukuran skala likert tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Mengumpulkan Data dan Rumus

Terdapat beberapa cara yang bisa peneliti lakukan sampai tahapan penelitian yang menggunakan skala ini dapat terselesaikan dengan baik. Pengumpulan data merupakan langkah awal untuk menentukan jawaban dari responden untuk dianalisis.

Tentunya Anda harus menyiapkan terlebih dahulu kondisi atau fenomena yang hendak diteliti dan ditanyakan kepada responden. Setelah penentuan fenomena dipilih, Anda akan menyusun sampel pertanyaan secara berurutan dengan menerapkan skala likert.

Susunan untuk pertanyaan yang Anda ajukan bisa dibagi dalam beberapa bab atau topic, yang kemudian dipisahkan antara satu dengan yang lain. Dalam skala likert pdf atau buku yang Anda baca, akan terlihat dengan jelas bagaimana pemisahan antara satu pertanyaan dengan pertanyaan lain diajukan.

Setelah menuliskan pernyataan untuk dijawab responden, di bagian kanan kertas atau halaman bisa Anda berikan skala tersebut, yang dibagi dalam beberapa kotak kecil sesuai pilihan bentuk yang dipakai. Nantinya responden akan memilih satu respon untuk tiap satu pernyataan yang diajukan oleh peneliti.

Menjumlahkan Data

Setelah semua data terkumpul, Anda bisa langsung menjumlahkan seluruh respon yang diberikan oleh reponden sebelumnya. Jumlahkan satu pilihan respon dengan pilihan respon yang sama, misalnya untuk respon afirmatif setuju, Anda jumlahkan dengan respon yang sama di pertanyaan yang berbeda, sampai pertanyaan paling akhir.

Misalnya jika terdapat 100 responden, maka contoh pengukuran skala likert dan jawaban yang diterima adalah sebagai berikut:

  1. Sangat setuju diberikan oleh 12 responden.
  2. Setuju diberikan oleh 8 responden.
  3. Ragu diberikan oleh 30 repsp
  4. Tidak setuju diberikan oleh 25 responden.
  5. Sangat tidak setuju diberikan oleh 25 responden.

Dikalikan Bobot Tiap Responder

Berikutnya adalah mengalikan bobot tiap respon dengan poin yang telah ditetapkan. Agar lebih mudah dalam memahami perhitungan bobot dalam skala likert, berikut adalah contoh yang bisa Anda gunakan sebagai panduan:

  1. Sangat setuju diberikan 12 responden x 5 poin = 60 poin.
  2. Setuju diberikan 8 responden x 4 poin = 32 poin.
  3. Ragu diberikan 30 responden x 3 poin = 90 poin.
  4. Tidak setuju diberikan 25 responden x 2 poin = 50 poin.
  5. Sangat tidak setuju diberikan 25 responden x 1 poin = 25 poin.

Pemilihan poin dilakukan dengan model segitiga terbalik, sehingga masing-masing respon memiliki poin yang berbeda. Makin negative respon yang diberikan, maka poin yang ditentukan harus semakin kecil.

Menghitung Presentase

Rumus skala likert untuk menghitung presentasi cukup sederhana, yakni dengan menjumlahkan seluruh poin yang diterima, kemudian dibagi dengan poin maksimum. Jika sudah menemukan jawabannya dikalikan dengan 100 persen, inilah hasil yang akan didapatkan.

60 + 32 + 90 + 50 + 25 = 257 x nilai maksimum poin (jumlah responden ‘100’ x poin terbesar ‘500’, yang didapatkan dari 100 responden x 5 poin = 500). 257 : 500 x 100 persen, maka hasil yang didapatkan adalah 51 persen.

Contoh Skala Likert (Pengukuran Kuisioner)

skala likert

Sebuah kelompok tim riset mahasiswa UIN Malang sedang melakukan pengujian terhadap tingkat ketertarikan mahasiswa baru dengan Asrama yang disediakan oleh kampus menggunakan Skala Likert.

Aspek yang akan diukur dalam uji ketertarikan asrama tersebut adalah fasilitas dan kamar. Ada 100 responden yang memberikan jawaban dari angket yang diberikan. Berikut detailnya :

Responden yang memilih sangat suka (skor 5) berjumlah 8 orang
Responden yang memilih suka (skor 4) berjumlah 14 orang
Responden yang memilih netral (skor 3) berjumlah 21 orang
Responden yang memilih tidak suka (skor 2) berjumlah 31 orang
Responden yang memilih sangat tidak suka (skor 1) berjumlah 26 orang

Rumus Skala Likert : T x Pn

Responden yang memilih sangat suka (5) = 8 x 5 = 40
Responden yang memilih suka (4) = 14 x 4 = 56
Responden yang memilih netral (3) = 21 x 3 = 63
Responden yang memilih tidak suka (2) = 31 x 2 = 62
Responden yang memilih sangat tidak suka (1) = 26 x 1 = 26
Hasil penjumlahan total = 247

Interpretasi Skor Perhitungan

Jumlah skor tertinggi untuk option “Sangat Suka” adalah 5 x 100 = 500, sedangkan option “Sangat Tidak Suka” adalah 1 x 100 = 100. Jadi, jika total skor penilaian responden diperoleh angka 247

Rumus Index %  =  Total Skor / Y x 100

Sebelum menyelesaikannya kita juga harus mengetahui interval (rentang jarak) dan interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan metode mencari Interval skor persen (I).

Rumus Interval
I = 100 / Jumlah Skor (Likert)
Maka = 100 / 5 = 20
Hasil (I) = 20
(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0 % hingga tertinggi 100%)

Dari pengukuran interpretasi skor diatas, diperoleh hasil berdasarkan interval adalah:

  • Angka 0%   – 19,99% = Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
  • Angka 20% – 39,99%  = Tidak setuju / Kurang baik)
  • Angka 40% – 59,99%  = Cukup / Netral
  • Angka 60% – 79,99%  = (Setuju/Baik/suka)
  • Angka 80% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)

=  Total skor / Y x 100
= 247 / 500 x 100
= 49.4 %,  berada dalam kategori “Cukup/Netral”

Contoh Menghitung Skala Likert di SPSS

YouTube player

Sumber Video : Channel Sahid Raharjo

1. Menyusun pernyataan kuesioner.

a. Mengacu pada indikator atau dimensi variabel.

b. Pernyataan Favorable dan Unfavorable.

c. Pilihan dan skor jawaban pernyataan Favorable.

  • Sangat Tidak Setuju (skor 1)
  • Tidak Setuju (skor 2)
  • Tidak Tahu (skor 3)
  • Setuju (skor 4)
  • Sangat Setuju (skor 5)

2. Membagikan kuesioner kepada responden atau sampel penelitian.

3. Membuat rekapitulasi jawaban responden (Tabulasi data)

4. Input data tabulasi ke program SPSS.

Kelebihan & Kekurangan Skala Likert

Analisis penelitian kuisioner menggunakan metode ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yang perlu anda cermati. Beberapa point kelebihan dan kekurangan itu diantaranya sebagai berikut.

Kelebihan Skala Likert :

  1. Kemudahan dalam penggunaan setiap langkah analisis
  2. Memiliki reliabilitas yang relatif tinggi dibandingkan skala lainnya
  3. Memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons alternatif
  4. Item yang tidak jelas menunjukkan hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan ke dalam skala
  5. Memiliki data keterangan yang lebih jelas dan nyata tentang pendapat dan sikap responden perihal isu yang dipertanyakan.

Kekurangan Skala Likert :

  1. Terkadang total skor dari yang didapat dari tiap individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama
  2. Metode hanya bisa membuat urutan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain didalam kuisioner.
  3. Perhitungan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Jangan Lewatkan Materi Uji Statistika Lainnya :
Contoh Uji Hipotesis Contoh Uji Normalitas
Contoh Uji T Contoh Uji Koefisien Korelasi

Demikianlah informasi lengkap mengenai skala likert dan bagaimana rumus penghitungannya. Semoga bisa membantu Anda yang sedang melakukan penelitian dengan skala tersebut.

12 Replies to “Materi Skala Likert Lengkap dengan Contohnya”

  1. selamat pagi..
    artikelnya menarik dan saya sudah pelajari dan praktek di ms. excel.
    namun contoh kasus yang diberikan hanya 1 aspek.
    Boleh kasih contoh data untuk salah satu aspek berikut ini ya?
    Aspek Tangibles
    Aspek Reliability dan Assurance
    Aspek Responsiveness
    Aspek Empathy
    Aspek Information System
    terimaksih..

  2. Hallo bang saya mau nanya nih..disitu kan ada beberapa contoh soal ..nah apakah yg ditampilkan itu jumlah pertanyaanya hanya 1 trus jumlah pemberi rrsponnya 100
    Trus gmna tu misalnya ada 15 pertanyaan dengan pemberi respon 100 apakah masih dengan cara yg sama atau ada perubahan sedikit…mohon masukannya bang

  3. halo kak, mau tanya dong. Kalau misalnya jumlah respondennya 50 orang, berarti untuk interpretasi skor tertingginya itu 5*50 dan skor terendahnya 1*50 ya kak?

    1. Dalam skala Likert, jumlah responden tidak digunakan secara langsung untuk menginterpretasikan skor tertinggi atau terendah. Skala Likert mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksenangan terhadap pernyataan atau pertanyaan tertentu.

      Skala Likert biasanya terdiri dari beberapa pilihan skor, misalnya dari 1 hingga 5 atau 0 hingga 4. Skor tertinggi dan terendah pada skala ini digunakan untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksenangan yang paling tinggi dan paling rendah terhadap pernyataan yang diberikan.

      Misalnya, jika skala Likert yang digunakan adalah 1-5, maka skor tertinggi yang dapat diberikan adalah 5, yang menunjukkan tingkat persetujuan atau penerimaan yang paling tinggi terhadap pernyataan tersebut. Skor terendah yang dapat diberikan adalah 1, yang menunjukkan tingkat ketidaksenangan atau ketidaksetujuan yang paling tinggi terhadap pernyataan tersebut.

      Jumlah responden tidak mempengaruhi skor tertinggi dan terendah pada skala Likert. Skor tersebut bergantung pada skala yang digunakan dan representasi tingkat persetujuan atau ketidaksenangan yang telah ditentukan dalam skala Likert tersebut.

  4. Selamat malam ijin bertanya, apakah analisa data dengan menggunakan 2 skor likert yg berbeda bisa dianalisa? contoh survey A skor likert 1-4 dan survey B skor likert 0-6, apakah bisa dilakukan analisa?

    1. Yup, bisa mas Anto…

      Misalnya ada kasus skala Likert pada survei A memiliki rentang 1-4, sedangkan skala Likert pada survei B memiliki rentang 0-6. Jika mas Anto ingin menggabungkan data dari kedua survei tersebut, perlu dilakukan beberapa langkah untuk menyamakan rentang skor agar dapat membandingkan dan menganalisis data dengan benar.

      Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menyamakan skor Likert antara dua skala yang berbeda:

      Normalisasi: Anda dapat melakukan normalisasi skor pada kedua skala agar memiliki rentang yang serupa. Misalnya, Anda dapat mengubah skor pada survei A menjadi rentang 0-6 dengan mengalikan setiap skor dengan faktor 1,5 (misalnya, 1 x 1,5 = 1,5, 2 x 1,5 = 3, dll.).

      Konversi: Anda juga dapat mengkonversi skor dari satu skala ke skala lainnya. Misalnya, jika Anda ingin mengubah skor Likert 1-4 pada survei A menjadi skor 0-6 pada survei B, Anda dapat menggunakan rumus konversi seperti ((X-1) x 1,5) + 0, di mana X adalah skor asli pada skala Likert survei A.

      Setelah Anda menyamakan rentang skor di kedua survei, Anda dapat menganalisis data secara bersamaan. Silahkan ditanyakan jika masih ada yg kurang dipahami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page