Memahami Skema Mikrofon Kondensor: Prinsip Kerja dan Karakteristik

4 min read

Diafragma

Diafragma adalah membran tipis dan fleksibel yang bergetar ketika terkena gelombang suara. Getaran ini menyebabkan perubahan jarak antara diafragma dan pelat belakang, yang pada gilirannya mengubah kapasitansi kapasitor.

Pelat Belakang

Pelat belakang adalah pelat konduktor tetap yang ditempatkan sejajar dengan diafragma. Pelat ini biasanya terbuat dari logam dan dihubungkan ke sumber tegangan bias.

Tegangan Bias

Tegangan bias adalah tegangan DC yang diberikan pada pelat belakang untuk menciptakan medan listrik antara diafragma dan pelat belakang. Medan listrik ini menyebabkan diafragma tertarik ke pelat belakang, sehingga meningkatkan sensitivitas mikrofon.

Perubahan Kapasitansi

Ketika gelombang suara mengenai diafragma, diafragma akan bergetar dan mengubah jaraknya dari pelat belakang. Hal ini menyebabkan perubahan kapasitansi kapasitor. Perubahan kapasitansi ini menghasilkan perubahan tegangan output pada mikrofon, yang sebanding dengan amplitudo gelombang suara.

Diagram Skema Mikrofon Kondensor
Diagram Skema Mikrofon Kondensor

Diagram skema di atas menunjukkan prinsip kerja mikrofon kondensor. Diafragma (1) terhubung ke sumber tegangan bias (2) melalui resistor (3). Pelat belakang (4) dihubungkan ke ground. Tegangan output (5) diambil dari resistor beban (6).

Skema mikrofon kondensor mengandalkan kapasitor elektrolit untuk menyimpan muatan listrik yang dihasilkan oleh diafragma. Kapasitor elektrolit, sebagaimana dijelaskan dalam fungsi kapasitor elektrolit , berfungsi sebagai elektroda positif dan negatif yang dipisahkan oleh elektrolit, yang memungkinkan penyimpanan dan pelepasan muatan listrik.

Dalam skema mikrofon kondensor, kapasitor elektrolit terhubung ke diafragma, yang berfungsi sebagai salah satu pelat kapasitor. Saat diafragma bergetar, kapasitansi antara pelat berubah, menghasilkan variasi muatan listrik yang disimpan dalam kapasitor.

Karakteristik Skema Mikrofon Kondensor

Mikrofon kondensor dikenal dengan karakteristiknya yang khas, termasuk respons frekuensi, sensitivitas, dan rentang dinamis. Karakteristik ini memengaruhi kualitas dan kegunaan mikrofon dalam berbagai aplikasi.

Skema mic condenser memanfaatkan prinsip kapasitif, di mana perubahan jarak antara dua pelat kapasitor menghasilkan perubahan kapasitas. Konsep ini mirip dengan prinsip kerja sensor ultrasonik, yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendeteksi jarak dan objek. Gelombang ultrasonik dipantulkan dari objek dan diterima oleh sensor, sehingga menghasilkan informasi tentang jarak dan keberadaan objek.

Dengan memahami prinsip-prinsip sensor ultrasonik, dapat dilakukan pengembangan skema mic condenser yang lebih sensitif dan akurat untuk berbagai aplikasi.

Respons Frekuensi

Respons frekuensi mikrofon kondensor biasanya sangat rata dan lebar, mencakup rentang frekuensi yang luas dari 20 Hz hingga 20 kHz atau lebih. Hal ini memungkinkan mikrofon menangkap suara dengan akurat pada seluruh rentang pendengaran manusia.

Sensitivitas

Mikrofon kondensor memiliki sensitivitas yang tinggi, yang berarti dapat menangkap suara yang sangat pelan. Sensitivitas biasanya diukur dalam milivolt per pascal (mV/Pa), dengan mikrofon kondensor biasanya memiliki sensitivitas lebih dari -30 dBV/Pa.

Rentang Dinamis

Rentang dinamis mikrofon kondensor mengacu pada perbedaan antara level suara terkeras yang dapat direkam tanpa distorsi dan level suara terlemah yang dapat didengar. Rentang dinamis yang lebih luas memungkinkan mikrofon menangkap suara keras dan pelan tanpa distorsi.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page