☑️ Penjelasan lengkap apa saja perbedaan transformator step up & step down☑️ Ciri, Fungsi, Rumus, Simbol& Contoh Aplikasi☑️
Transformator atau trafo menjadi sesuatu yang sangat vital untuk berbagai peralatan yang memerlukan arus listrik. Pada umumnya, sebetulnya trafo sendiri dibagi menjadi dua, yakni trafo step down dan trafo step up.
Transformator adalah bagian dari peralatan listrik statis yang mengubah energi listrik (dari belitan sisi primer) menjadi energi magnetik (pada inti magnet transformator) dan kembali menjadi energi listrik (pada sisi transformator sekunder).
Transformator step-up memiliki berbagai aplikasi dalam sistem kelistrikan dan saluran transmisi. Tentu saja setiap dari jenis tersebut mempunyai perbedaan tersendiri.
Nah, kali ini tim wikielektronika.com akan membahas secara khusus mengenai apa itu trafo step up, fungsi dan juga ciri ciri trafo step up yang wajib anda ketahui.
Apa Itu Trafo Step Up?
Trafo step up adalah jenis trafo yang berperan untuk menaikkan tegangan dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan mengatur daya yang sama pada frekuensi pengenal di kedua kumparan.
Tegangan transformator menaikkan atau menurunkan sesuai dengan rasio lilitan kawat primer ke sekunder, trafo step up ini memiliki peran khusus dalam menaikkan tegangan yang semula tegangan primer hingga menjadi tegangan sekunder.
Penting sekali untuk diketahui, walaupun tegangannya dinaikkan tetapi daya listrik dan frekuensi akan tetap sama. Dapat dikatakan pula bahwa trafo step up tersebut adalah jenis trafo yang mempunyai lebih banyak lilitan pada bagian output atau kumparan sekunder.
Trafo step up menggunakan arus AC ataukah DC? Trafo step-up merupakan konverter daya DC-ke-DC dimana tegangan output lebih besar dari tegangan inputnya.
Cara kerja yang dipakai oleh trafo step up yaitu bekerja dengan menggunakan induksi elektromagnetik yang sesuai dengan hukum faraday dan loventz.
Jika telah paham dengan rumusnya, maka cara kerja dari trafo step up yaitu dengan memperbesar rasio lilitan yang ada di primer dan sekunder. Sehingga, lilitan sekunder lebih banyak apabila dibandingkan dengan promernya.
Komponen yang diperlukan untuk membuat trafo step up terdiri atas 3 komponen pokok yakni, kern (inti besi), kawat tembaga (kawat email), dan koker (tempat melilit kawat). Berikut ini teknik dasar dalam membuat trafo step up.
- Menentukan Daya Trafo atau Besar Trafo yang Akan Dibuat
Setelah menetapkan daya atau ukuran trafo yang akan dibuat, maka Anda dapat menentukan ukuran ini yang diperlukan.
- Menentukan Tegangan Sekunder dan Tegangan Primer
Jika tegangan primer maupun sekunder telah ditentukan, maka hal ini bisa dijadikan sebagai pedoman guna menentukan diameter kawat yang akan Anda gunakan.
Simbol Trafo Step Up
Setiap jenis trafo memiliki simbol yang unik dan berbeda satu sama lain. Di bawah ini merupakan simbol yang dimiliki oleh trafo step up.

Bisa kita lihat pada gambar simbol trafo step up diatas, terlihat bahwa ada banyak lilitan pada lilitan sekunder daripada lilitan primer pada trafo step-up.
Dengan demikian, tegangan yang disuplai pada trafo sekunder lebih besar dari yang disuplai melintasi belitan primer. Karena prinsip kekekalan energi, transformator mengubah tegangan rendah, arus tinggi menjadi tegangan tinggi-arus rendah. Dengan kata lain, tegangan telah ditingkatkan.
Sebuah transformator menyediakan isolasi galvanik dalam sistem kelistrikan. Karena dua fitur utama ini, transformator adalah bagian terpenting dari sistem kelistrikan dan menyediakan transmisi dan distribusi energi listrik yang ekonomis dan andal.
Trafo dapat mentransfer energi di kedua arah, dari sisi HV ke LV serta sebaliknya. Itulah alasan mengapa ia dapat bekerja sebagai transformator step-up atau step-down tegangan. Kedua jenis transformator tersebut memiliki desain dan konstruksi yang sama.
Secara teoritis, kita dapat mengoperasikan transformator apa pun sebagai tipe step-up dan juga step-down tergantung pada arah aliran energi yang masuk.
Rumus Trafo Step Up
Gulungan HV mengandung sejumlah besar belitan dibandingkan dengan belitan LV. Kawat belitan LV memiliki penampang yang lebih besar daripada kawat HV karena nilai arus yang lebih tinggi pada sisi LV.
Biasanya, kami menempatkan belitan LV di dekat inti transformator, dan di atasnya, kami melilitkan belitan HV. Rasio belitan transformator (n) untuk transformator step up kira-kira sebanding dengan rasio tegangan. Secara matematis dinyatakan dengan :
Hai Kak..salam kenal ya..btw thanks atas artikelnya