Penjelasan lengkap apa itu Distribusi Frekuensi☑️ Contoh tabel distribusi frekuensi Relatif, Kumulatif, Relaitf Kumulatif☑️
Data hasil pengamatan perlu diolah agar mudah dipahami dan dianalisis. Salah satu caranya adalah membuat tabel deskriptif yang mengelompokkan data ke beberapa kelas tertentu. Sala hsatu tabel yang paling sering digunakan dalam pengelompokan kelas data tersebut adalah tabel distribusi frekuensi.
Penggunaan tabel distribusi frekuensi juga menjadi cara yang memudahkan dalam mengatur, menyusun dan meringkas sebuah data dalam pekerjaan atau penelitian. Dimana data yang dimasukkan adalah bahan mentah untuk kemudian diolah dan dicari hasilnya.
Jenis tabelnya sendiri ada bermacam-macam, mulai dari tabel distribusi frekuensi data tunggal, data kelompok, relatif, kumulatif, hingga gabungan relatif-kumulatif.
Untuk mempelajari secara lebih lanjut, simak definisi, fungsi, contoh jenis, hingga cara atau langkah penyusunan tabelnya berikut ini.
Apa itu Distribusi Frekuensi?
Dilansir dari Wikipedia.org, distribusi frekuensi adalah gambaran statistik yang mengatur dan mempresentasikan jumlah frekuensi dalam interval tertentu sehingga data/ informasi dapat diinterpretasikan dengan lebih mudah.
Sederhananya, pengertian Distribusi frekuensi adalah kumpulan rangkaian data angka berdasarkan kategori kualitas dan kuantitasnya. Rangkaian data angka yang berdasar pada kuantitas disebut distribusi frekuensi kuantitatif. Sedangkan untuk rangkaian data yang berdasar pada kualitas (kategori) disebut distribusi frekuensi kualitatif.
Distribusi frekuensi memiliki beberapa komponen penting yang wajib diketahui terkait dengan distribusi frekuensi. Simak bagian berikut ini untuk penjelasan lebih lanjut :
- Frekuensi pengamatan
Fungsi utama dari distribusi frekuensi adalah memudahkan saat membaca data dan tahap awal analisis deskriptif. Untuk keperluan tersebut. Distribusi membutuhkan data lalu frekuensi pengamatan. Artinya, berapa data per kelompok, kelas, atau kategori.
- Rentang Ujung dan Panjang Kelas
Kelas merupakan kelompok misalnya data berisi nilai maka dimulai dari kelompok pertama berupa nilai 0-10, 11-20, hingga 91-100. Rentang per kelas dari contoh tersebut adalah 10 yaitu jarak antara batas bawah dan atas.
- Nilai Tengah
Komponen nilai tengah pada distribusi frekuensi adalah nilai rata rata hitung dari kedua ujung kelas. Cara menghitungnya menggunakan rumus “Nilai Tengah = 1/2 ( ujung bawah kelas + ujung atas kelas).
- Batas Kelas
Batas merupakan nilai yang menjadi batas untuk memisahkan antar kelas. Ada batas atas dan bawah di satu kelas. Selain batas, ada juga tepi dengan cara perhitungan tepi bawah merupakan batas bawah dikurangi 0.5 dan tepi atas adalah batas atas ditambah 0,5.
- Kelas Interval
Salah satu komponen yang ada pada distribusi frekuensi adalah Kelas Interval. Komponen ini merupakan interval yang terdiri dari beberapa kelas.
Representasi dari suatu distribusi frekuensi dapat berbentuk grafik, diagram dan juga tabel. Jenisnya sendiri dibagi menjadi 5 yaitu, distribusi frekuensi tunggal, distribusi frekuensi kelompok, distribusi frekuensi kumulatif, distribusi frekuensi relatif, dan distribusi frekuensi kumulatif relatif.
Fungsi utama distribusi frekuensi adalah sebagai sarana untuk mengatur sejumlah besar data dengan cara (metode) yang dapat dipahami oleh individu yang ingin membuat asumsi tentang populasi tertentu.
Kemudian jika diartikan secara bahasa, pengertian distribusi frekuensi adalah proses penyaluran frekuensi. Adapun maksud frekuensi sendiri yaitu berapa kali suatu variabel dilambangkan menggunakan angka atau bilangan secara berulang.
Karena adanya kondisi yang dilakukan secara berulang kali dalam deret angka, frekuensi juga biasa diartikan sebagai kekerapan, keseringan hingga jarang-jarang. Sederhananya, frekuensi adalah sesuatu yang menunjukkan banyaknya kejadian dalam suatu sampel.
Distribusi frekuensi sendiri merupakan kondisi yang menggambarkan adanya frekuensi mulai dari gejala yang muncul. Baik itu berupa angka yang kemudian tersalur, terbagi, hingga terpancar.
Berdasarkan jenis datanya, distribusi frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yakni distribusi frekuensi kualitatif atau kategorial dan juga distribusi frekuensi kuantitatif atau numerik.
Distribusi frekuensi kualitatif adalah jenis distribusi frekuensi yang memiliki pengelompokan data berupa susunan kata kata (kategorial).
Sedangkan distribusi frekuensi kuantitatif adalah jenis distribusi frekuensi yang memiliki pengelompokan data berupa angka (numerik). Secara kuantitatif, distribusi frekuensi terbagi menjadi dua yakni pengelompokan data tunggal dan data kelompok.
Jenis Distribusi Frekuensi
Setelah anda mengetahui distribusi frekuensi merupakan hal penting untuk penyajian data. Untuk menerapkannya, sistem membutuhkan tabel. Macam macam distribusi frekuensi terdiri numeric dan kategori.
Dalam ilmu statistika sendiri, dikenal adanya tabel distribusi frekuensi sebagai salah satu metode untuk melihat isi data. Dari tabel tersebut dapat dilihat kekurangan yang bisa memunculkan dampak kurang baik bagi pengukuran maupun pencatatan datanya.
Berdasarkan penyajian datanya, TDF dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Mulai dari jenis tabel distribusi frekuensi data tunggal, kelompok, relatif, kumulatif, hingga relatif-kumulatif, berikut penjelasan secara detail.
- Distribusi Frekuensi Numerik
Distribusi frekuensi numerik menggunakan angka yang dibuat dalam bentuk kelas. Ini merupakan tabel yang membantu agar penyajian data lebih sistematis dan efisien. Numerik berkaitan dengan angka atau digit yang disusun.
- Distribusi Frekuensi Kategori
Distribusi frekuensi kategori memakai kategori yang memang sudah dibuat saat pengambilan data. Misalnya, peneliti ingin mengetahui data mengenai golongan darah. Tabel distribusi hanya memiliki 4 kategori yaitu A, B, AB, dan O. Kategori tersebut dapat disederhanakan lagi tetapi justru tidak berguna. Tabel jenis ini tidak memakai rentang kelas.
- Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel distribusi frekuensi data tunggal dibuat tanpa kelas. Misalnya, data berisi nilai berdasarkan A, B, C, dan D. Semua data langsung dibagi ke dalam kategori nilai dan menentukan jumlahnya. Tipe nilai sebagai acuan tidak dapat perlu ditentukan rentang.
- Distribusi Frekuensi Data Kelompok
Tipe selanjutnya adalah tabel distribusi frekuensi data kelompok. Contoh mudah adalah data nilai hasil ujian. Nilai sebagai acuan memakai angka yaitu terendah 0 dan tertinggi 10. Jika menggunakan distribusi tunggal, semua data langsung dikelompokkan berdasarkan nilainya. Namun, cara ini akan menghasilkan 100 kategori.
Di distribusi kelompok, nilai dibuat per kelas misalnya dengan rentang 10 yaitu 0-10, 1102, dan seterusnya sehingga menghasilkan 10 kelas. Selanjutnya, data dibagi per kelas tersebut. Cara ini menjadikan analisis dan penyajian lebih sederhana dan efisien.
- Distribusi Frekuensi Relatif
Jenis ini berisi nilai-nilai antara frekuensi yang ada dengan jumlah pengamatan. Dimana distribusi frekuensi relatif menyatakan berapa banyak data yang ada dalam suatu interval atau kelompok dan dapat diketahui dengan cara membagi frekuensi total dengan datanya.
Distribusi frekuensi relatif menambahkan satu kolom untuk mengetahui persentase. Isinya adalah jumlah distribusi per kelas dibagi total pengamatan. Jadi, anda mengetahui berapa proporsi di masing-masing kelas.
- Distribusi Frekuensi Kumulatif
Jenis selanjutnya adalah kumulatif, yaitu berisi jumlah frekuensi yang ditunjukkan melalui kurva serta disebut dengan ogive. Dalam distribusi frekuensi jenis ini terdapat dua macam TDF kumulatif, jenis pertama adalah kurang dari serta jenis yang kedua lebih dari.
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki satu kolom untuk keperluan perhitungan kumulatif. Tabel ini dapat dibuat dengan dua cara yaitu lebih dari atau kurang dari. Acuan tabel adalah jumlah frekuensi per kelas.
- Distribusi Frekuensi Relatif-Kumulatif
Merupakan jenis tabel yang diperoleh dari TDF relatif dengan frekuensinya ditampilkan dalam bentuk persentase dijumlahkan selangkah demi selangkah. Jenis tabel ini terdiri atas 2 jenis berdasarkan nilainya, yaitu TDF relatif-kumulatif kurang dari dan lebih dari.
Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi

Dalam ilmu statistika, tabel distribusi frekuensi (TDF) adalah tabel statistik yang menunjukkan frekuensi berbagai kejadian dalam suatu sampel. Dimana setiap butir atau barisnya menunjukkan jumlah terjadinya nilai (frekuensi) dalam kelompok/interval tersebut.
Setiap entri dalam tabelnya berisi hitungan kemunculan nilai dalam grup atau interval tertentu. Sehingga dengan cara ini, datanya menjadi lebih teratur, tersusun, serta lebih ringkas.
Sederhananya, tabel distribusi frekuensi (TDF) adalah sebuah tabel statistik yang menunjukkan frekuensi berbagai kejadian dalam suatu sampel menurut kelompok/interval tertentu.
Untuk menjelaskan gambaran contoh bentuk bentuk tabel distribusi frekuensi, kami akan memberikan ilustrasi contoh soal berisi studi kasus yang akan mempermudah anda dalam memahaminya:
1. Terdapat sebuah tabel berisi daftar nilai 50 mahasiswa yang mengambil mata kuliah statistika dasar di Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang sebagai berikut:
Daftar Nilai Statistika Dasar 50 Mahasiswa | |||||||||
45,8 | 46,7 | 49,0 | 50,5 | 45,2 | 42,9 | 45,1 | 49,7 | 53,0 | 55,5 |
48,4 | 49,4 | 46,6 | 50,5 | 51,5 | 51,2 | 49,0 | 49,4 | 59,1 | 60,4 |
50,9 | 42,3 | 52,1 | 50,3 | 48,5 | 50,8 | 51,7 | 55,3 | 46,7 | 49,7 |
54,9 | 56,9 | 54,0 | 52,3 | 47,7 | 56,2 | 55,0 | 53,7 | 50,2 | 51,7 |
54,8 | 56,4 | 55,0 | 51,3 | 59,3 | 58,8 | 55,2 | 57,0 | 60,4 | 56,3 |
Susunlah daftar nilai tersebut kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif, komulatif dan juga relatif komulatif.