Uji T Adalah?☑️ Pengertian, Rumus, Syarat, Cara Menghitung dan Contoh soal cara uji T SPSS satu sampel, Berpasangan & Independent☑️
Anda yang hendak melakukan penelitian kuantitatif tentu tidak asing dengan uji T, salah satu teknik yang digunakan untuk menguji sampel dan memberikan hipotesis yang benar.
Uji T merupakan salah satu tes yang harus dilakukan oleh peneliti, sehingga data yang dihasilkan akurat dan sesuai dengan realita yang ada di lapangan.
Pengertian Uji T
Apa itu Uji T? Berdasarkan pengertian yang diutarakan oleh para ahli, pengertian Uji T adalah metode uji statistik yang membandingkan rata-rata dua sampel untuk menguji kebenaran atau tidaknya sebuah hipotesis (pengujian asumsi) pada suatu populasi.
Terdapat dua varian hipotesis yang digunakan dalam metode uji T. Hipotesis nol (H0) artinya perbedaan sebenarnya antara rata-rata dua kelompok adalah nol.
Hipotesis alternatif (Ha) mengartikan bahwa perbedaan sebenarnya berbeda dari nol.
Jadi bisa dikatakan juga bahwa definisi Uji T adalah Metode uji statistika inferensial yang digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata dua buah data kelompok yang mungkin terkait dalam fitur-fitur tertentu.
Jika kita liaht dalam ilmu statistika, Uji T adalah model pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua populasi. Sederhananya, uji T adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis 0.
Uji T mulai dikembangkan oleh seorang peneliti bernama William Seely Gosset di tahun 1915. Dalam proses akademisi, william menggunakan nama samaran yaitu Student, dan huruf t pada istilah ‘Uji T’ berasal dari huruf terahir nama Student tersebut. Karena itulah banyak istilah yang menyatakan uji t dengan ‘Stundent T’.
Dalam melakukan uji T, para peneliti harus benar benar mempertimbangkan tingkat signifikansi yang akan digunakan. Hal ini karena tingkat signifikansi akan menentukan seberapa besar kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penolakan hipotesis nol (H0).
Jika tingkat signifikansi yang digunakan bernilai kecil (misal 0,02 atau 0,03), maka perbedaan yang terlihat harus lebih besar untuk menolak hipotesis nol.
Sebaliknya, jika tingkat signifikansi yang digunakan bernilai besar (misal 0,30 atau 0,40), maka perbedaan yang terlihat harus lebih kecil untuk dapat menolak hipotesis 0.
Contoh sederhana pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t misalnya kita ingin menguji apakah terdapat perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika pada kasus tingkat keberhasilan prestasi siswa di sekolah.
Kita bisa membandingkan dua buah kelompok siswa yang menggunakan metode belajar secara digital dengan yang menggunakan metode belajar konvensional untuk melihat tingkat keberhasilan prestasinya.
Pendapat Para Ahli Tentang Definisi Uji T
- Menurut para ahli, Uji T digunakan untuk menguji signifikansi dan relevansi data. Sumber data yang diteliti berasal dari satu atau dua kelompok variabel sebagai sampel penelitian.
- Menurut Ghozali (2017:56), uji statistik T menunjukkan berapa jauh pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen lainnya dengan asumsi variabelnya konstan.
- Selain itu, Sugiyono (2018:223) juga beranggapan bahwa Uji T merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang ditanyakan dari hubungan dua variabel atau lebih.
- Lalu menurut Sujarweni (2015:229) Uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel parsial dalam menerangkan variabel dependen.
Tujuan dari Penggunaan Uji T
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa secara umum uji T digunakan menguji suatu hipotesis terkait pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Melalui uji T ini kita bisa mengetahui benar atau tidaknya suatu hipotesis penelitian. Hal ini bisa kita lihat dari dua buah kelompok yang terkait dalam beberapa pendekatan.
Kemudian menurut Sudjiono, 2010, tujuan uji T adalah untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Simpelnya uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen) yang parsial (sendiri-sendiri) dapat berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen).
Untuk melakukan pengujian, biasanya terdapat 2 varian hipotesis. Kedua varian di antaranya Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternatif (Ha) dengan statistikanya masing-masing.
Hipotesis nol merupakan perbedaan antara rata-rata dua kelompok diartikan sebagai nol. Lalu untuk hipotesis alternatif, digunakan untuk mengartikan perbedaan nol dan variabelnya.
Kapan Kita Perlu Menggunakan Uji T ?

Metode Uji-t hanya bisa digunakan ketika ingin membandingkan rata-rata dua kelompok dengan perbandingan berpasangan. Sehingga jika ternyata data yang ingin anda bandingkan lebih dari dua kelompok, Uji T tidak bisa anda terapkan. Pada kasus tersebut anda bisa menggunakan uji ANOVA atau uji Post Hoc.
Uji-T merupakan metode pengujian parametrik, sehingga pengujian ini akan menghasilkan asumsu yang sama tentang data anda seperti halnya pada uji parametrik statistika lainnya.
Uji-T mengasumsikan data sesuai prinsip berikut ini :
- Data bersifat independen (mandiri)
- Data kurang lebih akan terdistribusi normal
- Jumlah varian pada uji-t bersifat homogenitas varians atau bernilai sama untuk tiap tiap data kelompok yang diuji (dibandingkan)
Jika ternyata data pengujian Anda tidak sesuai dengan asumsi diatas, Anda dapat mencoba alternatif metode uji nonparametrik untuk uji-t, seperti uji Wilcoxon Signed-Rank untuk data dengan varians yang tidak sama.
Jenis Jenis Uji T
Secara umum, Uji T juga dibagi ke dalam dua kelompok yaitu uji T satu populasi dan uji T dua populasi. Uji T dua populasi sendiri dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu sampel yang terpisah (independent sampel) dan sampel yang berhubungan (paired sampel).
Uji-t 1 sampel/ populasi hanya membutuhkan sebuah sampel atau variabel. Sedangkan uji t dua populasi minimal harus memiliki dua buah variabel/ sampel yang diuji.
Uji T terpisah (independen) umumnya digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata rata yang ada pada dua buah kelompok yang tidak berhubungan.
Sedangkan uji t berhubungan (dependen) merupakan umumnya digunakan untuk menguji perbedaan nilai rata rata yang ada pada dua buah kelompok yang memiliki keterkaitan (hubungan).
Terdapat 3 varian Uji T dalam metode penelitian sampel statistika. Ketiga metode uji T ini menentukan fungsi sampel penelitian anda apakah kelompok yang dibandingkan berasal dari satu populasi atau dua populasi yang berbeda, dan apakah Anda ingin menguji perbedaan dalam arah tertentu. Berikut variannya :
Uji T Berpasangan
Pengujian dengan metode ini digunakan jika didapati data kelompok berasal dari satu populasi. (Misalnya pengukuran data sebelum dan sesudah perlakuan eksperimental).
Metode ini juga berlaku untuk kasus di mana sampel terkait dalam beberapa cara atau memiliki karakteristik yang sesuai, contohnya bisa kita lihat pada analisis komparatif yang melibatkan data kelompok berisi anak-anak, orang tua atau saudara kandung.
Uji-t berkorelasi atau berpasangan adalah tipe dependen, karena ini melibatkan kasus di mana dua set sampel saling berkaitan. Secara matematis rumus Uji T berpasangan adalah :

Trimakasih atas tutorialnya kak. Sangat membantu sekali
siap sama2
terimakasih banyak, sangat bermanfaat
sama2 kak…semoga terbantu,
terima kasih