Ungkapan Umum
- Kepriye kabare, Mas/Mbak?(Bagaimana kabarmu, Mas/Mbak?)
- Piye kabare, Mas/Mbak?(Bagaimana kabarmu, Mas/Mbak?)
- Sampun sehat, Mas/Mbak?(Apakah Anda sehat, Mas/Mbak?)
- Badhe pundi kabare, Mas/Mbak?(Bagaimana kabarmu sekarang, Mas/Mbak?)
Ungkapan untuk Menanyakan Kesehatan
- Sampun sehat, Mas/Mbak?(Apakah Anda sehat, Mas/Mbak?)
- Kulo prihatin, Mas/Mbak. Gimana kondisine saiki?(Saya prihatin, Mas/Mbak. Bagaimana kondisinya sekarang?)
- Panjenengan sehat-sehat wae, Mas/Mbak?(Apakah Anda sehat-sehat saja, Mas/Mbak?)
Ungkapan untuk Menanyakan Keadaan Umum
- Kepriye kabare, Mas/Mbak?(Bagaimana kabarmu, Mas/Mbak?)
- Piye kabare, Mas/Mbak?(Bagaimana kabarmu, Mas/Mbak?)
- Badhe pundi kabare, Mas/Mbak?(Bagaimana kabarmu sekarang, Mas/Mbak?)
- Kula mirengke, Panjenengan lagi rehne. Gimana saiki, Mas/Mbak?(Saya mendengar, Anda sedang sakit. Bagaimana sekarang, Mas/Mbak?)
Ungkapan Bahasa Jawa Halus untuk Berterima Kasih

Dalam pergaulan masyarakat Jawa, mengucapkan terima kasih merupakan hal yang penting. Bahasa Jawa halus memiliki beberapa ungkapan untuk menyatakan rasa terima kasih, yang penggunaannya disesuaikan dengan formalitas dan hubungan dengan lawan bicara.
Tingkatan Formalitas
Ungkapan terima kasih dalam bahasa Jawa halus memiliki beberapa tingkatan formalitas, yaitu:
- Formal:Digunakan dalam situasi resmi atau kepada orang yang lebih dihormati, seperti orang tua, guru, atau atasan.
- Semi Formal:Digunakan dalam situasi yang tidak terlalu formal, seperti kepada teman atau kenalan yang lebih tua.
- Informal:Digunakan dalam situasi santai atau kepada teman atau keluarga.
Ungkapan Terima Kasih
| Tingkatan Formalitas | Ungkapan | Arti |
|---|---|---|
| Formal | Matur Nuwun | Terima kasih |
| Semi Formal | Ngapunten | Maaf (berterima kasih) |
| Informal | Makasih | Terima kasih |
Contoh Penggunaan
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan ungkapan terima kasih dalam bahasa Jawa halus:
- Formal:” Matur Nuwun, Pak Guru, atas ilmunya yang telah Bapak berikan.” (Terima kasih, Pak Guru, atas ilmunya yang telah Bapak berikan.)
- Semi Formal:” Ngapunten, Mbak, sudah mau membantu saya.” (Maaf, Mbak, sudah mau membantu saya.)
- Informal:” Makasih ya, udah nganterin aku pulang.” (Terima kasih ya, sudah mengantarkan aku pulang.)
Update Terbaru 2025
Bahasa Jawa halus terus mengalami perubahan dan pembaruan seiring berjalannya waktu. Pada tahun 2025, beberapa tren penting dalam penggunaan bahasa Jawa halus telah diidentifikasi.
Pengaruh Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi, khususnya internet dan media sosial, telah berdampak signifikan pada penggunaan bahasa Jawa halus. Platform online ini memberikan ruang baru bagi orang untuk berkomunikasi dan berinteraksi, sehingga memunculkan variasi dan bentuk bahasa Jawa halus baru.
Tren Sosial, Bahasa Jawa Halus Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam
Tren sosial, seperti meningkatnya kesadaran budaya dan keinginan untuk melestarikan tradisi, juga memengaruhi penggunaan bahasa Jawa halus. Ada upaya yang berkembang untuk merevitalisasi bahasa tersebut dan mempromosikan penggunaannya dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, pemerintahan, dan media.
Contoh Penggunaan Modern
Contoh konkret penggunaan bahasa Jawa halus dalam konteks modern meliputi: