4. Keempat, evaluasi juga menyangkut unsur yang lain yakni biaya langsung yang dikeluarkan untuk membiayai program-program kebijakan publik.
5. Kelima, biaya-biaya tidak langsung yang ditanggung oleh masyarakat atau beberapa anggota masyarakat akibat adanya kebijakan publik.
Macam Macam Implikasi
Menurut Prof. Dr. Bambang Sugeng, M.A., M.M dalam bukunya “Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif (Eksplanatif)” dinyatakan bahwa terdapat 6 jenis implikasi, diantaranya sebagai berikut:
- Implikasi Teoritis adalah suatu penyajian yang menggunakan gambar sehingga untuk meyakinkan penguji, bahwa penelitian tersebut benar dilakukan.
- Implikasi Manajerial adalah perbedaan dari teritis adalah penyajian penelitian dibagian ini dengan dikaitan dengan berbagai kebijakan mengenai penelitian yang dilakukan,
- Implikasi Metodologi adalah pada bagian ini penyajian merupakan refleksi penulis sehingga dapat disebut dengan kesimpulan dan saran dalam sebuah penelitian yang diteliti.
- Implikasi Etik atau Ethical implications merupakan konsekuensi dari suatu tindakan tertentu. Dalam menganalisis implikasi etik, kita perlu melakukan pengamatan menggunakan sudut pandang moral (etika).
- Implikasi Budaya adalah jenis implikasi yang berkaitan dengan budaya tertentu yang memiliki keterkaitan dalam pengambilan kebijakan, gerakan, program serta peristiwa tertentu.
- Implikasi Matematis adalah implikasi yang berkaitan dengan konsekuensi logis antara peristiwa 1 dengan peristiwa yang lainnya.
Contoh Implikasi Penelitian

Umumnya, kata implikasi sering digunakan pada penelitian atau penemuan. Implikasi dalam penelitian digunakan sebagai perbandingan.
Sehingga arti kata implikasi penelitian adalah suatu perbandingan penelitian dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang baru. Sederhananya, implikasi penelitian adalah dampak yang ditimbulkan secara langsung dari hasil penelitian atau kesmipilan dari hasil penelitian atau temuan.
a. Contoh Implikasi Penelitian I
Contoh implikasi penelitian yang pertama ini digunakan pada subjek seekor hewan yakni kelinci, bagaimana implikasi yang terjadi saat seekor kelinci bertemu dengan kelinci lain maupun ketika bertemu dengan hewan lain seperti kucing.
Pertama kelinci betina ditempatkan di suatu tempat selama 4 bulan lamanya, kelinci tersebut sellau sendirian tanpa adanya kelinci lain. Ia hanya bermain dengan manusia, reaksi ketika kelinci lain masuk pada wilayah tersebut dan itu jantan.
Kelinci betinan langsung seperti marah ia mengejar-ngejar kelinci jantan tersebut hingga tertangkap. Kelinci jantan dikurungkan ditempat kelinci betina tersebut ditempatkan.
Kelinci betina terus mendekati kelinci jantan hingga menjaga tempat kurungan tersebut. Kelinci jantan ketakutan.
Selama satu hari kelinci jantan dikurung kemudian dilepas reaksi dari kelinci betina masih seperti awal bertemu dengan kelinci jantan.
Dikurung lagi kelinci jantan tersebut. Hari kedua, kelinci jantan dilepaskan, namun reaksi betina berbeda ia tidak mengejar lagi.
Ia terus mengendus-endus bagian kepala jantan dan kelinci jantan terdiam. Bebrapa menit kemudian kelinci betina duduk dan kelinci jantan pun duduk bersamanya berdampingan.
Penelitian yang kedua yakni dengan kucing, kelinci betina ditempatkan kesuatu tempat selama 4 bulan, ia sendirian tidak ditemani oleh siapapun.
Ketika kucing ditempatkan di tempat kelinci betina. Kelinci langsung mengejar seperti reaksi ketika bertemu kelinci lain. Seperti penelitian di awal kucing dikurung, kelinci reaksi lebih parah dari pada sebelumnya.
Ia tidak bisa diam walaupun kucing dikurung, karena kucing sedang meraung-raung. Sehari setelah itu, kucing dilepaskan dan kelinci terus mengejarnya.
Kucing ketakutan, lalu kucing dikurung kembali. Hari kedua, kucing dilpeas dan reaksi kelinci masih mengejar-ngejar dan kucing mengeluarkan raungan-raungan sehingga kelinci seperti memberontak.
Kesimpulan dari kedua penelitian diatas yakni, kelinci sangat sensitif dengan suara, sehingga ketika da suara yang menakutinya maka ia akan mengejarnya dan mencari tau.