Contoh Penggunaan “Cuplis”
Contohnya, jika seseorang mengenakan pakaian yang sangat berwarna-warni dan mencolok, kita bisa mengatakan “Wah, baju kamu cuplis banget!” Ini menunjukkan bahwa pakaian tersebut sangat menarik perhatian dan tidak biasa.
Sinonim “Cuplis”
- Menarik
- Mencolok
- Menonjol
- Berkesan
- Memikat
Asal Usul dan Sejarah “Cuplis”

Asal usul kata “cuplis” masih belum jelas dan belum ada sumber resmi yang mencatat kapan dan bagaimana kata ini muncul dalam bahasa gaul. Namun, berdasarkan penggunaan dan penyebarannya, kata “cuplis” diperkirakan muncul pada akhir tahun 1990-an atau awal tahun 2000-an, seiring dengan berkembangnya budaya pop dan media sosial di Indonesia.
Evolusi Penggunaan “Cuplis”, Penjelasan arti cuplis dan contoh penggunaan
| Periode | Contoh Kalimat |
|---|---|
| Awal tahun 2000-an | “Eh, lihat tuh mobil baru, cuplis banget!” |
| Pertengahan tahun 2000-an | “Dia punya gaya cuplis, semua orang ngeliatin dia.” |
Akhir tahun 2000-an
|
“Kontennya cuplis, banyak yang nge-like.” |
Penggunaan “Cuplis” dalam Berbagai Konteks
Kata “cuplis” sering digunakan dalam percakapan informal, seperti obrolan dengan teman atau keluarga. Kata ini juga dapat digunakan dalam konteks percakapan formal, meskipun penggunaannya harus disesuaikan dengan situasi dan audiens.
Contoh Penggunaan “Cuplis” dalam Percakapan Informal
Contohnya, saat bertemu teman yang mengenakan baju baru, kita bisa berkomentar “Wah, baju kamu cuplis banget! Dari mana belinya?”
Contoh Penggunaan “Cuplis” dalam Percakapan Formal
Dalam presentasi atau diskusi ilmiah, kata “cuplis” bisa digunakan untuk menggambarkan data atau temuan yang menarik perhatian dan menonjol. Misalnya, “Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang cuplis pada tingkat partisipasi masyarakat dalam program tersebut.”
Dialog Percakapan yang Menggunakan “Cuplis”
“Eh, kamu liat postingan terbaru si A? Cuplis banget!”
Cuplis, dalam bahasa gaul, merujuk pada tindakan menyindir atau mengejek seseorang secara halus. Contohnya, “Dia cuplis banget ngomongnya, padahal maksudnya lain.” Namun, perlu diingat bahwa kata-kata kasar bisa berdampak buruk, seperti kata “lancau” dalam bahasa Cina yang merupakan umpatan kasar.
Penjelasan arti “lancau” umpatan kasar bahasa cina mengungkapkan makna yang jauh lebih negatif daripada cuplis. Sama seperti “lancau”, penggunaan kata-kata kasar dalam bahasa apa pun harus dihindari, karena dapat melukai perasaan dan merusak hubungan antar individu.
“Iya, fotonya keren banget. Dia lagi liburan di Bali, ya?”
“Iya, dia lagi jalan-jalan di pantai. Sepertinya dia lagi menikmati liburannya.”
Dampak Penggunaan “Cuplis”
Penggunaan kata “cuplis” memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, kata ini dapat menambah warna dan keunikan dalam percakapan sehari-hari. Di sisi lain, penggunaan kata “cuplis” yang berlebihan atau tidak tepat dapat terkesan tidak sopan atau tidak profesional.