S1φ = V. I. Cos φ + j V. I Sin φ
S1φ = V. I. (Cos φ + j Sin φ)
S1φ = V. I. ej φ
S1 φ = V. I φ
S1 φ = V. I *
Daya nyata merupakan istilah untuk menyebut daya aktif, sering disebut sebagai ealpower dan memiliki satuan watt. Daya ini diperlukan oleh beban resistif, sehingga diperlukan material material yang murni untuk digunakan.
Daya nyata dimanfaatkan untuk berbagai aspek, utamanya mengubah daya listrik menjadi bentuk energi yang lain. contoh penggunaan daya nyata adalah merubah energi listrik dari setrika menjadi energi panas untuk digunakan ulang.
Segitiga Daya
Segitiga daya adalah bangun segitiga yang menggambarkan hubungan matematika antara jenis jenis daya listrik yang berbeda (Apparent Power, Active Power dan Reactive Power) berdasarkan prinsip trigonometri.
Segitiga daya merupakan segitiga daya listrik yang memiliki tiga jenis daya aktif, yakni daya reaktif, semu dan juga aktif. Masing-masing daya disimbolkan dengan huruf yang berbeda, untuk daya nyata menggunakan simbol P, sedangkan daya reaktif menggunakan simbol Q.
Terakhir adalah daya S, sebagai simbol semu. Ketika Anda menghitung segitiga daya ini, Anda harus memasukkan berbagai aspek yang membuat rumus perhitungannya dapat digunakan dengan benar.
Anda bisa melihat pemanfaatan segitiga daya dalam penggunaan alat listrik. Dalam alat listrik, terdapat lampu 5 watt, digunakan untuk menerangi sebuah ruangan.
Untuk menghidupkan lampu tersebut, Anda membutuhkan daya listrik sebanyak 5 watt. Konversi kemudian terjadi, antara daya listrik menjadi energi cahaya.
Rumus Segitiga Daya
Anda yang masih awam harus tahu tentang segitiga daya, segitiga ini merupakan segitiga siku siku yang digunakan untuk menghitung daya yang aktif. Jenis daya yang dihitung beragam, mulai dari reaktif hingga daya yang semu.
Jika dijelaskan mengenai pengertian daya, daya sendiri merupakan sekumpulan energi listrik yang digunakan untuk berbagai aktivitas. Jika ingin lebih mudah memahami segitiga daya, Anda harus tahu juga rumusnya.
Ada beberapa rumus segitiga daya yang saat ini digunakan, misalnya apakah Anda menghitung menggunakan daya yang nyata, reaktif atau malah semu. Ketiga memiliki rumus yang berbeda dan daya listrik yang digunakan juga berlainan. Setidaknya, ada dua rumus yang digunakan untuk menghitung segitiga daya, yakni:
- Rumus Segitiga Daya Satu Frasa
Jenis yang pertama adalah segitiga dengan satu frasa, rumus yang digunakan adalah:
- P = V x l x Cos
- S = V x l
- Terakhir adalah rumus Q = V x l x sin
- Rumus Segitiga Daya Tiga Frasa
Jenis selanjutnya adalah model segitiga daya yang menggunakan tiga frasa, rumusnya juga jauh lebih kompleks, berikut adalah rinciannya:
- P =
x V x L x Cos
- S = V x l x
- Terakhir adalah rumus Q = V x l x sin x
Untuk rumus tiga frasa, maka setiap rumus yang ada akan dikalikan dengan akar pangkat tiga. Penambahan akar pangkat tiga dimaksudkan untuk membuat hasilnya sesuai dengan realitas daya listrik yang digunakan.
Hubungan Segitiga Daya dengan Faktor Daya
Faktor daya (Cos) adalah rasio perbandingan antara daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ. Faktor daya dinyatakan dengan :
Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S)
= kW / kVA
= V.I Cos φ / V.I
= Cos φ
Dengan catatan :
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu.
Tan φ = Daya Reaktif (Q) / Daya Aktif (P)
= kVAR / kW
Karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kVA dan kVAR berubah sesuai dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti berikut :
Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ
Dari paparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan segitiga daya dengan faktor daya terletak pada perbandingan antara Daya Nyata dan Daya Semu.
Nilai dari faktor daya pada jaringan listrik idealnya adalah 1. Namun pada prakteknya, sebuah rangkaian listrik pasti terjadi rugi rugi. Rugi rugi inilah yang dinamakan dengan ‘faktor daya’. Sebagai contoh faktor daya pada listrik PLN berkapasitas 220 volt sebesar 0,8.
Contoh Soal Segitiga Daya Listrik
1. Rumah pak Arsya memiliki beban listrik rumah sebesar 2200 Watt. Rumah pak arsya tersebut berlangganan di PLN menggunakan listrik satu fasa dengan cos φ sebesar 0,6. Berapakah daya semui dari beban listrik dirumah pak Arsya?
Jawaban:
P = S x Cos
S = P / Cos φ
S = 2200 Watt / 0,6
= 3666,7 VA