Mengapa tidak terstruktur dianggap tidak valid karena ada banyak variabel mempengaruhi. Salah satu paling fatal adalah subjektivitas dari pihak peneliti ketika melemparkan pertanyaan secara spontan.
-
Studi kasus
Kita juga bisa melakukan penggalian datanya menggunakan studi kasus peneliti sebelumnya. Jadi penelitian mereka kita jadikan bahan pertimbangan terhadap kondisi populasinya.
-
Grup diskusi
Grup diskusi sebenarnya dapat digunakan sebagai salah satu teknik pengumpulan datanya. Namun ini tidak valid apabila digunakan dalam sebuah penelitian karena besarnya faktor subjektivitas.
-
Studi dokumen
Hampir sama seperti studi kasus namun studi dokumen ini lebih memperdalam bagaimana variabel berdasarkan hasil konstan. Misalnya jika sudah ada data sheet maka kita bisa mempelajarinya.
Sehingga tidak perlu lagi mencari acuan non konstan ketika hendak menguji sebuah variabel. Kita bahkan bisa menjadikannya sebagai acuan penentu seperti apa potensi kualitas populasinya.
-
Eksperimental
Meskipun jarang digunakan oleh pemula namun metode eksperimental ini bisa saja dijadikan opsi. Apabila Anda memang memiliki kapabilitas dalam bidang terkait lakukan saja eksperimen.
Ini justru akan memberikan sebuah pandangan lain apabila ternyata eksperimennya memberikan hasil berbeda. Hal seperti itu juga dapat digunakan untuk mematahkan teori sebelumnya.
-
Survei lapangan
Pada bidang tertentu memang survei lapangan dapat menjadi opsi pengumpulan paling mudah. Misalnya ketika kita ingin meninjau seperti apa kemiringan medan sebelum melakukan pembangunan pondasi.
Namun perlu diketahui sebelum melakukan survei lapangan perlu dipersiapkan dulu apa saja metadata. Jadi ketika sampai di lokasi kita bisa langsung mencari apa saja kebutuhan datanya.
-
Cerita sejarah orang terkait
Meskipun ini menjadi teknik yang boleh digunakan namun hasilnya tidak akan diakui. Penelitian secara saintifik tidak mengakui cerita sejarah sebagai sebuah acuan pendataan akurat.
Karena cerita dapat berubah tergantung pada kondisi psikologis sumber tersebut. Sehingga kita harus menghindarinya, kecuali jika penelitiannya memang bukan dalam bidang saintifik.
-
Online and social media tracking
Ini juga bisa dijadikan salah satu teknik namun kredibilitasnya jelas dipertanyakan. Alasannya adalah mudahnya melakukan tempering pada dokumen online dan sosial media.
Sehingga ini lebih baik kita hindari ketika melakukan pengamatan berbasis sains. Jika dijadikan acuan non saintifik tentu saja tingkat keraguan datanya akan cukup tinggi sehingga lebih baik pertimbangkan ulang.
Kesepuluh metode tersebut tentu dapat menjadi acuan, pilih sendiri mana paling cocok dan dibutuhkan. Hindari beberapa dengan subjektivitas dan keraguan tinggi sehingga hasilnya bisa valid.
Metode Pengumpulan Data
Kita dapat membagi metode ini menjadi dua aspek paling umum yaitu kualitatif dan kuantitatif. Sehingga Anda nantinya bisa langsung menerapkan sendiri apabila memang membutuhkannya.
-
Metode Kualitatif
Ini adalah segala bentuk tindakan pengumpulan data berdasarkan kualitasnya. Jadi kita tidak peduli terhadap berapa banyaknya selama sumber tersebut kredibel maka bisa dijadikan sebagai acuan.
Teknik pengumpulan data kualitatif memang lebih sulit karena kita membutuhkan sumber kredibel. Di era digital seperti sekarang sumber ada banyak namun mengkurasi kredibilitasnya akan jadi sangat sulit.
Mengandalkan sumber hidup juga masih menjadi halangan bagi banyak peneliti terutama pemula. Sehingga metode penelitian ini memang sangat terbatas pada kalangan tertentu.
Data pada metode kualitatif lebih deskriptif dan kontekstual, dan tujuannya adalah untuk membantu peneliti memahami persepsi, perilaku, dan motivasi orang.
Pertanyaan wawancara dan survei terbuka serta kuesioner adalah dua cara paling umum untuk mengumpulkan data kualitatif.
-
Metode Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data numerik terukur yang peneliti kumpulkan dengan mengajukan pertanyaan pilihan tertutup atau pilihan ganda menggunakan survei, jajak pendapat, kuesioner, dan metode lainnya.
Sedangkan untuk metode pengumpulan data kuantitatif sendiri merupakan teknik pengumpulan data yang menggambarkan dan mengukur tingkat kejadian berdasarkan angka dan perhitungan.
Contoh yang paling mudah dipahami adalah dengan membagikan angket kuesioner, karena kita hanya menghitung angka saja untuk mendapatkan hasilnya.
Kredibel atau tidak sumber datanya tentu harus dilakukan penelitian menggunakan statistika inferensial. Sehingga kita dapat mengetahui seperti apa keseimbangan dan kredibilitas datanya.
Perbedaan Pengumpulan Data Kualitatif dan Kuantitatif
Sementara penelitian kualitatif berfokus pada kata dan makna, penelitian kuantitatif berurusan dengan angka dan statistik. Anda dapat mengukur variabel secara sistematis dan menguji hipotesis menggunakan metode kuantitatif. Anda dapat menggali lebih dalam ide dan pengalaman menggunakan metodologi kualitatif.
Metode pengumpulan data kuantitatif didasarkan pada random sampling dan instrumen pengumpulan data terstruktur. Temuan studi kuantitatif biasanya mudah disajikan, dirangkum, dibandingkan, dan digeneralisasikan.
Sedangkan pada studi kualitatif berlaku sebaliknya, biasanya didasarkan pada metode pengambilan sampel non-acak dan menggunakan data yang tidak dapat diukur seperti kata-kata, perasaan, emosi dll. Selengkapnya bisa anda amati melalui tabel dibawah ini:
| Perbedaan | Kuantitatif | Kualitatif |
| Pertanyaan | Hipotesis | Minat |
| Metode | Kontrol & Acak | Rasa ingin tahu dan refleksivitas |
| Pengumpulan Data | Tanggapan/ Respon | Sudut Pandang |
| Hasil | Variabel Tak Bebas | Accounts |
| Jenis Data | Numerik | Tekstual |
| Ukuran Sampel | Besar (Kuat) | Kecil (Saturasi) |
| Konteks | Dieliminasi | Disorot |
| Analisis | Penolakan pada nol | Perpaduan (Synthesis) |
Dengan menggunakan dua pendekatan tersebut kita bisa melakukan penelitian secara lebih akurat. Tinggal pilih saja mana paling mudah Anda akses apakah menggunakan kualitatif atau kuantitatif.
Permasalahan dalam Proses Pengumpulan Data
