Pengertian Teori belajar menurut para ahli☑️ Macam macam teori belajar + Contoh (Behavioristik, Kognitif, Konstuktivisme & Humanistik)☑️
Teori merupakan sekumpulan bagian atau variabel, definisi dan dalil yang bakaitan dan menghadirkan sebuah pandangan sistematis tentang kejadian dengan menentukan hubungan antar variabel dengan menentukan hubungan antar variabel, yang maksudnya menjelaskan kejadian alamiah.
Jika menurut Slavin di dalam Catharin Tri Annik, belajar adalah proses mendapatkan kemampuan yang asalnya dari pengalaman. Sedangkan menurut Gagne di dalam Catharina Tri Anni, pengertian belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya ada baragam unsur yang saling berhubungan maka menghasilkan perubahan pada perilaku.
Untuk memahami lebih dalam, berikut paparan mengenai teori belajar menurut para ahli beserta macam macam teori belajar lengkap dengan contohnya.
Teori Belajar Menurut Para Ahli

Menurut McKeachie dalam grendel 1991 : 5, pengertian teori belajar adalah teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid baik perancangan metode pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.
Teori belajar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, jadi bisa membatu kitu semua untuk memahami peroses intern yang begitu kompleks dari belajar.
Teori belajar menaruh perhatian di hubungan antar variabel variabel yang menentukan hasil belajar. Sementara teori pembelajaran manaruh perhatian kepada bagaimana seseorang memberikan pengaruh kepada orang lain supaya terjadi suatu proses pembelajar.
Pengertian teori belajar menurut para ahli begitu barmacam macam tergantung dari siapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian teori belajar tersebut.
Para ahli yang banyak berkontribusi dalam aliran teori belajar adalah Thorndike, Watson, Hull, Edwin Guthrie dan Skinner. Berikut ini merupakan pengertian teori belajar yang telah diungkapkan dari beberapa para ahli.
- Menurut Bruner : Pengertian teori belajar adalah preskiptif dan deskriptif. Kenapa pengertian teori pembelajaran preskiptif dan deskruptif? Preskriptif karena tujuan utama teori belajar merupakan menetapkan metode pembelajaran secara optimal, sementara deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan pross belajar.
- Menurut Thomdike : Teori belajar menurut Thomdike adalah proses interaksi antara stimulus dan respon berupa perubahan tingkah laku bisa berwujud sesuatu yang dapat diamati atau yang tidak dapat diamati.
- Menurut Edwin Guthrie : Teori belajar adalah kaitan asosiatif antara stimulus dan respon tertentu dimana stimulus dan respon merupakan faktor kritis dalam belajar.
- Menurut Watson : Teori belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon dimana stimulus dan respon tersebut berbentuk tingkah laku yang bisa diamati tanpa mengamati perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar.
- Menurut B.F. Skinner : Teori belajar skinner merupakan teori pengkondisian operan dimana konsekunsi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi (Santrock, 272 : 2010).
- Menurut Robert Gagne : Teori belajar Gagne menyebutkan bahwa belajar bukan merupakan proses tunggal melainkan proses luas yang dibentuk oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, dimana tingkah laku itu merupakan proses komulatif dari belajar.
- Menurut Aubusel dan Burner : Teori belajar kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjafi karena ada variabel penghalang pada aspek-aspek kognisi seseorang. Teori kognitif ini umumnya berkaitan dengan proses belajar yang dilakukan.
- Menurut Gagne : Teori belajar Gagne menyatakan bahwa belajar adalah sekumpulan proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan.
- Menurut Vygotsky : Teori Belajar Vygotsky menyebutkan bahwa pembelajaran terjadi apabila anak-anak belajar mengerjakan tugas tugas yang belum dipelajari namun masih tetap dalam jangkauan kemampuannya (zone of proximal development).
- Menurut David Ausubel : Teori belajar Ausubel adalah teori belajar mengajar yang dapat mengakibatkan seseorang bisa mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna. Sehingga dengan belajar bermakna informasi (pengetahuan) yang diperoleh mempunyai daya tahan yang lebih lama.
- Teori Belajar Gestalt : Gestalt adalah sebuah teori belajar yang menjelaskan proses persepsi melalui pengelompokan komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.
- Menurut Jean Piaget : Teori belajar piaget menyatakan bahwa proses belajar dianggap terjadi ketika ada aktivitas individu berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Contohnya seperti perkembangan yang terjadi pada individu tertentu.
- Teori Belajar Sibernetik : Teori sibernetik menyebutkan bahwa belajar merupakan sebuah proses pengolahan informasi. Teori ini menitikberatkan proses belajar yang berjalan daripada hasil belajar yang diperoleh. Proses yang dimaksud misalnya seperti usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif.
Macam Macam Teori Belajar

Di dalam teori belajar terjadapat beberapa macam macam teori belajar. Menurut ketetapan para ahli, terdapat 4 macam teori belajar yaitu Behavioristik, Kognitif, Konstuktivisme, & Humanistik. Berikut detail penjelasan dari macam macam teori belajar yang ada :
-
Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori behavioristik ini belajar merupakan perubahan tingkah laku menjadi akibat dengan adanya interaksi antar stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar adalah bentuk perubahan yang dialami siswa di dalam hal kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru untuk hasil interaksi antar stimulus dan respon.
Seseorang akan dianggap sudah belajar suatu hal apabila dia bisa menunjukan perubahan terhadap tingkah lakunya. Contoh Teori Belajar Behavioristik dapat kita lihat pada proses pembentukan perilaku bayi yang dilakukan oleh para orang tua.
Misalnya orang tua terus mengulang kata tertentu pada si bayi seperti “pa pa”, “ma ma. Dengan terus mengulanginya, seiring waktu si bayi akan mampu merespon untuk ikut mengucapkan kata tersebut.
Menurut teori ini hal yang begitu penting yaitu input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Menurtu teori ini, apa yang sudah teradi diantara stimulus dan respon dianggat tidak penting untuk diperhatikan karena bisa diamati hanya stimulus dan respon.
Oleh karena itu, apa saja yang sudah diberikan guru dan apa yang sudah dihasilkan siswa, semua harus bisa diamati dandukur. Yang dapat di amati dan diukur.
Teori ini lebih memfokuskan pengukuran, karena pengukuran adalah hal yang begitu penting untuk melihat terjadinya perubahan tingkah laku itu.faktor lain yang juga dianggap begitu penting adalah faktor pengutan.
Pengutan merupakan apa saja yang bisa memperkuat timbulnya respon. Apabila penguatan ditambahkan jadi respon akan semakit kuat jua. Sama halnya dengan apabila pengutan dikurangi jadi respon juga akan dikuatkan.
Maka pengutan adlah suatu bentuk stimulus yang penting diberikan atau dihilangkan untuk memungkinkan terjadi respon.
Behaviorisme adalah salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari kejadian jasmaniah saja dan tidak peduli dengan aspek aspek mental.
Jadi behaviorisme tidak menganggap adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu di dalam belajar. Kejadian belajar hanya melatik reflex sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
Terdapat beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini yaitu :
- Connectionism ( S – R Bond ) menurut thorndike
Dari eksperimen yang sudah dilakukan ke kucing telah menghasilkan hukum hukum belajar yaitu :
- Law of effect
- Law of readiness
- Law of exercise
- Classical conditioning menurut ivan Pavlov
Dari eksperimen yang sudah dilakuakan Pavlov ke anjing telah menghasilkan hukum hukum belajar yaitu :
- Law of respondent conditioning
- Law of respondent extinction
- Operant conditioning mernurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang sudah dilakukan B.F. Skinner ke tikus dan kemudian ke burung merpati telah menghasilkan hukum hukum belajar yaitu :
- Law of operant conditioning
- Law of operant extinction
Reber menyebutkan yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama kepada lingkungan. Respons di operant conditioning terjadi tanpa didahului stimulis, tapi oleh efek yang dikarenakan reinforce.
- Social learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau yang disebut dengan teori observational learing meurpakan sebuah teori belajar yang relative masih harus dilakukan perbandingan dengan teori teori belajar yang lain.
Beda dengan pengantu behaviorisme lainnya, teori belajar bandura memandang perilaku individu tidak hanya reflex otomatis karena stimulus tapi juga karena reaksi yang muncul dari menjadi hasil interaksi antar lingkungan dengan skema kognitif individu sendiri.
Prinsip dasar belajar menurut teori Bandura, yang dipelajari individu yaitu belajar sosial dan moral terjadi lewat peniruan dan penyajian contoh perilaku. Teori ini juga erbilang memandang akan pentingnya conditioning.
Lewat peberian reward an punishment, individu akan berpikir dan memutuskan perilaku sosial yang mana yang harus dilakukan. Sebenarnya tak sedikit tokoh yang lain yang mengembangkan teori ini.
Dari beberapa tokoh teori ini adalah tokoh yang paling besar pengaruhnya kepada perkembangan teori behavioristik.
Berdasarkan penjelasan di atas, maksud dari teori ini adalah :
- Belajar merupakan perubahan tingkah laku.
- Seseorang dianggap sudash belajar sesuatu apabila dia sudah bisa menunjukan perubahan tingkah laku.
- Pentingnya masukan atau input yang bentuknya stimulus dan keluaran atua output berupa respon.
- Suatu yang terjadi antara stimulus dasn respon tidak dianggap penting karena tidak dapat dikur dan diamati.
- Yang dapat diamati dan diukiur hanya stimulus dan respon.
- Penguatan merupakan faktor penting di dalam belajar.
- Apabila pengutan ditambah jadi respon juga akan semakin kuat, juga apabila dikurangi maka repon juga menguat.
-
Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar. Teori belajar kognitif menyatakan bahwa belajar tidak hanya melibatkan hubungan tingkah laku seseorang ditentukan persepsi dan pemahamannya mengenai situasi yang berkaitan dengan tujuan belajar.
Contoh teori belajar kognitif yang paling umum dapat kita lihat pada saat pembelajaran didalam kelas. Seorang guru menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh para peserta didik, selain itu guru juga memberikan ruang bagi para murid untuk saling berdiskusi dengan teman temannya.
Teori ini juga menekankan bahwa bagian dari suatu situasi saling berkaitan denga semua konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan belajar adalah suatu proses internal yang mengenai ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek aspek kejiwaan yang lainnya. Belajar adalah kegiatan yang melibatkan proses berpikir yang begitu kompleks.
Prinsip umum teori belajar kognitif adalah :
- Mementingkan proses belajar dari pada hasil.
- Disebut dengan model perseptual.
- Tingkah laku seseorang ditentukan persepsi dan pemahaman mengenai situasi yang berkaitan dengan tujuan belajar.
- Belajar adalah perubahanpersepsi dan pemahaman yang tidak sering bisa terlihat menjadi tingkah laku yang kelihatan.
- Memisahkan atau membagi situasi atau materi pelajaran menjadi komponen yang kecil dan mempelajarinya dengna terpisah, akan kehilangan artinya.
Perkembangan kognitif dibagi menjadi empat yaitu :
- Tahap sensori imotorik umur 0-2 tahun
- Tahap preoperasional umur 2 – 7 / 8 tahun
- Tahap operasional konkret umur 7 / 8 – 11 / 12
- Tahap operasional formal umur 11 / 12 – 18 tahun
Prinsip dari teori perkembangan piaget yaitu :
- Atas dasar mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
- Daya piker anak yang beda usia juga akan beda dengan kualitatif.
- Akomodasi dan asimilasi
Implikasi teori perkembangan kognitif di dalam pembelajaran adalah :
- Bahasa dan cara berpikir anak beda dengan orang dewasa. Maka dari itu guru mengajar denganmamakai bahasa yang sesuai dengan cara piker anak.
- Anak akan belajar lebih baik lagi jika bisa menghadapi lingkunagn secara baik. Guru harus membantu anak supaya bisa melakukan interaksi dengan lingkungan sebagik mungkin.
- Bahan harus dipelajari anak sebaiknya dirasakan baru tapi tidak asing.
- Beri kesemaptan supaya anak belajar sesuai tahap perkembangan.
- Di kelas, anak lebih baik deberi kesempatan untuk saling berbicara dan berdiskusi dengan temannya.
-
Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme adalah metode pembelajaran yang lebih fokus ke proses dankebebasan di dalam menggali pengetahuan atau kata lainnya teori ii memberi keaktifan kepada siswa agar belajar menemukan sendiri kompetensi. Pengetahuan atau teknologi dan yang lainnya dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya sendiri.
Contoh teori belajar konstruktivisme dapat kita lihat pada saat pembelajaran diluar kelas/ di laboratorium. Guru melibatkan para peserta didik untuk mengamati dan menganalisis fenomena alam dan dunia nyata.
Selanjutnya guru akan membantu para peserta didik untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut secara bersama-sama.
Di dalam proses belajar juga, memberi peluang kepada siswa agar menemukan gagasan dengan bahasanya sendiri. Untuk berpikir mengenai pengalaman jadi siswa akan lebih kreatif dan imajinatif dan bisa menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pembentukan pengetahuan menurut teori konstruktivisme memandang subjek untuk aktif menciptakan struktur konitif di dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan bantuan struktur ini, subjek menyusun pengertian realitasnya.
Interaksi kognitif akan terjadi sejauh kenyataan itu disusun lewat struktur kognitif yang diciptakan subjek itu sendiri. Struktur kognitif selalu diubah dan disesuaikan atas dasar tuntutan lingkungan dan organisme yang sedang berubah. Proses penyesuaian diri terjadi dengan terus menerus lewat proses rekonstruksinya.
-
Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanistik adalah proses belajar yang harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, teori ini memiliki sifat yang lebih abstrak dan mendekati bidang kajian di bidang kajian psikologi belajar.
Contoh teori belajar humanistik yaitu seorang guru berperan sebagai Fasilitator. Sedangkan para murid diberikan support agar mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik- baiknya untuk kemudian di terapkan dalam lingkungannya.
Teori ini begitu mementingkan isi yang dipelajari dari pda proses belajar itu sendiri dan lebih banyak membahas megnenai konsep pendidikan untuk membentuk manusi yang diinginkan, dan mengenai proses belajar di dalam membentuk yang sangat ideall.
Faktor motivasi dan pengalaman emosional begitu penting di dalam kejadian belajar, karena tanpa adanya motivasi dan keingan dari pihak yang ingin belajar,jadi tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke struktur kognitifg yang sudah dimiliki.
Teori ini menyatakan bahwa teori belaja apa pun bisa dimanfaatkan, asalkan tujuan untuk memanusiakan manusia yaitu meraih aktualisasi diri, pemahaman diri ,d an realisasi diri orang yang belajar dengan optimal.
Teori ini memiliki sifat yang begitu elektikyaiut memanfaatkan atau merangkum beragam teori belajar yang tujuannya untuk memanusiakan manusia dan merah tujuan yang diinginkan sebab tidak bida ditolak bahwa setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri sendiri.
| Pengertian Media Pembelajaran | Pengertian Analisis |
| Pengertian Sistem | Pengertian Sistem Informasi |
Demikian penjelasan mengenai teori belajar yang bisa wiki elektronika ulas, semoga informasi yang terkandung dapat tersampaikan dengan sempurna. Sehingga dapat membantu dalam menambah informasi, wawasan, dan juga pengetahuan tentang teori belajar bagi pembaca.