Pengertian subjek penelitian menurut para ahli – Dalam penelitian ilmiah, subjek penelitian memainkan peran krusial sebagai objek utama penyelidikan. Definisi subjek penelitian menurut para ahli bervariasi, namun secara umum mengacu pada entitas atau individu yang menjadi fokus penelitian dan memberikan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Konsep subjek penelitian berbeda dengan objek penelitian. Subjek penelitian merujuk pada entitas yang aktif dan sadar yang berpartisipasi dalam penelitian, sedangkan objek penelitian adalah entitas pasif yang menjadi sasaran pengamatan atau manipulasi.
Definisi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, kelompok, atau benda yang menjadi fokus penyelidikan atau pengamatan dalam sebuah studi penelitian. Konsep subjek penelitian sangat penting dalam metodologi penelitian karena menentukan arah dan ruang lingkup penelitian.
Perspektif Para Ahli
- Kerlinger (1973): Subjek penelitian adalah individu atau kelompok yang menjadi sumber data untuk penelitian.
- Nachmias dan Nachmias (1976): Subjek penelitian adalah unit analisis yang menjadi fokus penelitian.
- Creswell (2009): Subjek penelitian adalah entitas yang dipelajari dalam penelitian, dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi.
- Gay dan Airasian (2000): Subjek penelitian adalah peserta atau partisipan yang memberikan data untuk penelitian.
Perbedaan Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian berbeda dengan objek penelitian. Objek penelitian adalah variabel atau aspek yang diteliti dalam penelitian, sedangkan subjek penelitian adalah entitas yang diamati atau diukur. Misalnya, dalam penelitian tentang pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik, subjek penelitian adalah siswa, sedangkan objek penelitian adalah motivasi belajar dan prestasi akademik.
Jenis-jenis Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah individu, kelompok, atau objek yang menjadi fokus suatu penelitian. Pemilihan subjek penelitian yang tepat sangat penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
Berdasarkan karakteristik dan keterlibatannya dalam penelitian, subjek penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis:
Subjek Manusia
Subjek manusia adalah individu yang berpartisipasi dalam penelitian sebagai sumber data. Mereka dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
- Subjek Pasif:Tidak memberikan informasi atau data apa pun secara aktif. Misalnya, subjek dalam studi observasi.
- Subjek Aktif:Secara aktif memberikan informasi atau data melalui wawancara, kuesioner, atau tugas eksperimental.
- Subjek Spesifik:Individu yang dipilih berdasarkan karakteristik tertentu, seperti usia, jenis kelamin, atau pengalaman.
- Subjek Konvenien:Individu yang mudah diakses dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
Subjek Non-Manusia
Subjek non-manusia adalah hewan, tumbuhan, atau objek yang menjadi fokus penelitian. Mereka dapat mencakup:
- Hewan:Digunakan dalam penelitian biologi, medis, dan perilaku.
- Tumbuhan:Digunakan dalam penelitian botani, pertanian, dan lingkungan.
- Objek:Dapat berupa artefak, dokumen, atau benda lain yang relevan dengan topik penelitian.
Subjek Eksperimental
Subjek eksperimental adalah individu atau kelompok yang diacak secara acak untuk menerima perlakuan atau kondisi yang berbeda dalam penelitian eksperimental. Tujuannya adalah untuk mengontrol variabel luar dan menguji hubungan sebab akibat.
Subjek Kontrol
Subjek kontrol adalah individu atau kelompok yang tidak menerima perlakuan atau kondisi yang sedang diuji dalam penelitian eksperimental. Mereka berfungsi sebagai titik perbandingan untuk mengisolasi efek dari perlakuan.
Karakteristik Subjek Penelitian yang Baik

Untuk memastikan validitas penelitian, pemilihan subjek yang tepat sangat penting. Subjek penelitian yang baik memiliki karakteristik tertentu yang berkontribusi pada keandalan dan akurasi data yang dikumpulkan.
Homogenitas, Pengertian subjek penelitian menurut para ahli
Homogenitas mengacu pada kesamaan karakteristik di antara subjek dalam suatu penelitian. Subjek yang homogen cenderung memiliki pengalaman, latar belakang, dan karakteristik demografis yang serupa, yang meminimalkan variabilitas yang tidak relevan dan meningkatkan akurasi hasil.
Keterwakilan
Keterwakilan memastikan bahwa subjek dalam penelitian mewakili populasi yang lebih besar yang ingin diteliti. Dengan memilih subjek yang mewakili keragaman populasi, peneliti dapat menggeneralisasi temuan mereka ke kelompok yang lebih luas.
Ukuran Sampel yang Cukup
Ukuran sampel yang cukup adalah jumlah subjek yang memberikan data yang andal dan bermakna. Ukuran sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan hasil yang tidak dapat diandalkan, sedangkan ukuran sampel yang terlalu besar dapat membuang-buang sumber daya dan waktu.
Subjek penelitian, menurut para ahli seperti Sugiyono dan Suharsimi Arikunto, merupakan individu, kelompok, atau objek yang menjadi fokus penyelidikan. Subjek penelitian menentukan arah penelitian dan memengaruhi metode pengumpulan data yang digunakan. Oleh karena itu, dalam merumuskan judul penelitian, peneliti perlu memperhatikan syarat judul penelitian , seperti kesesuaian dengan subjek penelitian, kejelasan, dan singkat namun informatif.
Dengan mempertimbangkan syarat-syarat ini, judul penelitian dapat menggambarkan secara akurat subjek penelitian dan memberikan gambaran umum tentang fokus penelitian.
Kesukarelaan dan Persetujuan
Partisipasi dalam penelitian harus bersifat sukarela, dan subjek harus memberikan persetujuan mereka setelah memahami tujuan dan prosedur penelitian. Hal ini memastikan bahwa subjek merasa nyaman dan terinformasi, yang dapat meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan.
Subjek penelitian, menurut para ahli, merupakan objek atau topik yang diteliti dalam sebuah studi. Dalam konteks ini, memahami pengertian subjek penelitian sangat penting untuk merancang penelitian yang efektif. Untuk mengomunikasikan rencana penelitian Anda, contoh isi email pengajuan proposal dapat ditemukan online , memberikan panduan dalam menyusun proposal penelitian yang komprehensif.
Dengan memahami subjek penelitian secara mendalam, Anda dapat mengidentifikasi masalah penelitian, mengembangkan hipotesis, dan merancang metodologi penelitian yang sesuai.
Keandalan dan Validitas
Subjek penelitian yang andal memberikan respons yang konsisten dari waktu ke waktu. Subjek yang valid memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, yang meningkatkan keandalan hasil penelitian.
Dalam penelitian, subjek penelitian merupakan objek yang diteliti. Para ahli mendefinisikannya sebagai individu, kelompok, atau peristiwa yang menjadi fokus penyelidikan. Memahami subjek penelitian sangat penting untuk menghasilkan temuan yang valid dan bermakna. Penelitian sejarah, yang mengeksplorasi peristiwa dan fenomena masa lalu, menawarkan berbagai manfaat penelitian sejarah . Misalnya, penelitian sejarah membantu kita memahami akar masalah sosial, belajar dari kesalahan masa lalu, dan memprediksi tren masa depan.
Dengan kembali ke topik pengertian subjek penelitian menurut para ahli, jelas bahwa pemilihan subjek yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian sejarah memberikan wawasan yang berharga dan dapat diandalkan.
Tidak Ada Bias
Bias dalam pemilihan subjek dapat memengaruhi hasil penelitian. Peneliti harus berusaha untuk menghindari bias dengan menggunakan metode pengambilan sampel yang tidak memihak dan dengan mempertimbangkan potensi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tanggapan subjek.
Pemilihan Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian merupakan langkah krusial dalam proses penelitian. Subjek yang tepat akan memastikan bahwa penelitian memberikan hasil yang valid dan dapat diandalkan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih subjek penelitian, antara lain:
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menentukan jenis subjek yang dibutuhkan. Jika tujuannya adalah untuk menguji suatu teori, maka subjek harus mewakili populasi yang ingin digeneralisasikan oleh teori tersebut. Jika tujuannya adalah untuk mengeksplorasi suatu fenomena, maka subjek harus dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk memberikan wawasan tentang fenomena tersebut.
Populasi Target
Populasi target adalah kelompok orang atau hal yang menjadi sasaran penelitian. Subjek penelitian harus dipilih dari populasi target ini. Misalnya, jika penelitian bertujuan untuk menguji efek suatu program pendidikan, maka subjek harus dipilih dari siswa yang berpartisipasi dalam program tersebut.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk menentukan subjek mana yang akan dimasukkan atau dikecualikan dari penelitian. Kriteria inklusi mengidentifikasi karakteristik yang harus dimiliki subjek untuk memenuhi syarat sebagai peserta penelitian. Kriteria eksklusi mengidentifikasi karakteristik yang akan mendiskualifikasi subjek dari berpartisipasi dalam penelitian.
Ukuran Sampel
Ukuran sampel adalah jumlah subjek yang akan berpartisipasi dalam penelitian. Ukuran sampel yang memadai diperlukan untuk memastikan bahwa hasil penelitian valid dan dapat diandalkan. Ukuran sampel ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk variabilitas data, tingkat signifikansi, dan daya statistik.
Menurut para ahli, subjek penelitian merupakan individu, kelompok, atau objek yang menjadi sasaran utama pengamatan atau pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian dapat sangat beragam, mulai dari manusia, hewan, hingga fenomena alam. Untuk memperoleh informasi mendalam dari subjek penelitian, peneliti sering menggunakan kuesioner terbuka.
Contoh kuesioner terbuka memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan tidak terbatas pada pilihan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih kaya tentang perspektif dan pengalaman subjek penelitian, yang pada akhirnya mengarah pada temuan penelitian yang lebih komprehensif dan mendalam.
Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel adalah teknik yang digunakan untuk memilih subjek dari populasi target. Ada beberapa metode pengambilan sampel yang berbeda, antara lain:
- Pengambilan sampel acak sederhana
- Pengambilan sampel acak bertingkat
- Pengambilan sampel sistematis
- Pengambilan sampel kluster
- Pengambilan sampel purposive
Pemilihan metode pengambilan sampel yang tepat tergantung pada sifat penelitian dan populasi target.
Subjek penelitian, menurut para ahli, adalah objek, fenomena, atau aspek tertentu yang menjadi fokus penyelidikan. Menariknya, penelitian kepustakaan, yang juga dikenal sebagai penelitian dokumen karena berfokus pada dokumen tertulis , tetap mengacu pada subjek penelitian. Dokumen-dokumen ini, seperti buku, jurnal, dan arsip, berfungsi sebagai sumber data untuk mengeksplorasi dan memahami subjek penelitian yang ditentukan dengan cermat.
Pertimbangan Etis
Pemilihan subjek penelitian juga harus mempertimbangkan pertimbangan etis. Subjek harus diperlakukan dengan hormat dan diberikan informasi yang cukup tentang penelitian untuk membuat keputusan yang tepat tentang apakah akan berpartisipasi atau tidak. Penelitian juga harus mematuhi peraturan dan pedoman etika yang berlaku.
Etika dalam Pemilihan Subjek Penelitian: Pengertian Subjek Penelitian Menurut Para Ahli
Memilih subjek penelitian merupakan aspek penting dalam proses penelitian yang harus dilakukan secara etis dan bertanggung jawab. Pertimbangan etika memastikan bahwa hak-hak subjek dilindungi dan mereka diperlakukan dengan hormat dan martabat.
Prinsip Persetujuan
Prinsip persetujuan menyatakan bahwa subjek penelitian harus memberikan persetujuan yang diinformasikan dan sukarela untuk berpartisipasi dalam penelitian. Mereka harus diberi informasi lengkap tentang tujuan penelitian, prosedur, potensi risiko dan manfaat, dan hak mereka untuk menarik diri kapan saja.
Prinsip Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan mengharuskan peneliti untuk menjaga kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dari subjek penelitian. Identitas dan data pribadi mereka harus dirahasiakan, dan informasi yang dapat mengidentifikasi mereka hanya boleh digunakan dengan persetujuan mereka.
Prinsip Menghindari Bahaya
Prinsip menghindari bahaya menyatakan bahwa peneliti memiliki tanggung jawab untuk melindungi subjek penelitian dari bahaya fisik, psikologis, atau sosial. Mereka harus meminimalkan risiko yang terkait dengan penelitian dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan kesejahteraan subjek.
Pengaruh Pertimbangan Etika pada Desain Penelitian
Pertimbangan etika dapat mempengaruhi desain penelitian dalam beberapa cara. Misalnya, peneliti mungkin perlu:
- Merekrut subjek yang memenuhi kriteria tertentu untuk meminimalkan risiko.
- Menggunakan metode pengumpulan data yang tidak mengganggu atau menimbulkan tekanan pada subjek.
- Memberikan dukungan atau layanan konseling kepada subjek jika diperlukan.
Dengan mematuhi prinsip-prinsip etika, peneliti dapat memastikan bahwa penelitian mereka dilakukan secara bertanggung jawab dan menghormati hak-hak subjek.
Sumber Informasi Terkini (2025)
Untuk mendapatkan informasi terkini tentang subjek penelitian, beberapa sumber berikut dapat dijadikan referensi:
Jurnal Penelitian
- Journal of Research in Science Teaching (Wiley Online Library)
- Educational Researcher (American Educational Research Association)
- Review of Educational Research (American Educational Research Association)
Buku
- Handbook of Research on Educational Communications and Technology (Springer)
- International Handbook of Research on Teachers and Teaching (Springer)
- The Cambridge Handbook of Educational Psychology (Cambridge University Press)
Situs Web
- Educational Resources Information Center (ERIC) – https://eric.ed.gov/
- Institute of Education Sciences (IES) – https://ies.ed.gov/
- National Center for Education Statistics (NCES) – https://nces.ed.gov/
Penutupan
Pemahaman yang komprehensif tentang definisi subjek penelitian sangat penting bagi peneliti untuk memilih subjek yang tepat, memastikan etika dalam penelitian, dan memperoleh hasil yang valid dan dapat diandalkan.
Informasi FAQ
Apa perbedaan antara subjek dan objek penelitian?
Subjek penelitian adalah entitas aktif yang berpartisipasi dalam penelitian, sedangkan objek penelitian adalah entitas pasif yang menjadi sasaran pengamatan atau manipulasi.
Mengapa penting untuk memilih subjek penelitian yang tepat?
Pemilihan subjek penelitian yang tepat memastikan bahwa data yang dikumpulkan relevan dan dapat diandalkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.