Meskipun Sekolah A memiliki dua Juara 1, Sekolah B keluar sebagai Juara Umum karena total poin mereka lebih tinggi, yang diperoleh dari kombinasi peringkat 2 di semua bidang.
Kasus 2: Olimpiade Olahraga Nasional
Provinsi A:
- Juara 1 di cabang Atletik dan Renang
- Juara 2 di cabang Bulutangkis
- Peringkat 5 di cabang Sepak Bola
Provinsi B:
- Juara 1 di cabang Balap Sepeda dan Tenis Meja
- Juara 3 di cabang Bulutangkis dan Sepak Bola
- Peringkat 4 di cabang Atletik
Hasil:
Provinsi B keluar sebagai Juara Umum karena memiliki total poin yang lebih tinggi, meskipun Provinsi A memiliki lebih banyak Juara 1.
Kasus 3: Festival Seni dan Budaya
Kelompok A:
- Juara 1 di kategori Tari Tradisional dan Paduan Suara
- Juara 3 di kategori Drama dan Kriya
Kelompok B:
- Juara 1 di kategori Fotografi
- Juara 2 di kategori Tari Tradisional, Paduan Suara, dan Kriya
- Peringkat 5 di kategori Drama
Hasil:
Kelompok B keluar sebagai Juara Umum karena memiliki total poin yang lebih tinggi, meskipun Kelompok A memiliki dua Juara 1.
Perbedaan Latar Belakang dan Landasan Teori | Perbedaan Surat Lamaran dan Surat Pribadi |
Perbedaan Pegawai Swasta dan Wiraswasta | Perbedaan Media Pembelajaran dan Bahan Ajar |
Kesimpulan:
Kasus-kasus di atas menunjukkan bahwa Juara Umum tidak selalu diraih oleh tim/sekolah/instansi yang memiliki Juara 1 terbanyak. Sistem penilaian dan strategi tim dalam mengikuti semua cabang lomba memainkan peran penting dalam menentukan Juara Umum.