Pengertian Uji Asumsi Klasik dan Contoh SPSS

8 min read

b. Jika nilai probabilitas variabel independen lebih kecil (<) dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.

  • Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki autokorelasi. Namun, uji ini dilaksanakan hanya jika penelitian berorientasi data series. Pengujian ini hanya digunakan dalam penelitian data series, di mana model regresi yang baik bebas dari autokorelasi.

Ghozali (2017:121) menyatakan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t tabel dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Sederhananya, Autokorelasi berguna untuk mengecek apakah ada hubungan antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode sebelumnya (t-1).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Salah satu uji formal yang paling popular untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji pada tabel Durbin-Watson (DW), dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

  1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (dU) dan (4-dU) maka koefisien autokorelasinya sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
  2. Bila DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dL) maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.
  3. Bila DW lebih besar dari (4-dU) maka koefisien autokorelasinya lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi.
  4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (dU) dan bawah (dL) atau DW terletak antara (40dU) dan (4-dL) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
  • Uji Linieritas

Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Pengujian ini jarang digunakan dalam beberapa studi karena model biasanya dibangun atas dasar studi teoritis bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linier.

Hubungan antar variabel yang secara teoritis tidak hubungan linear tidak dapat dianalisis dengan regresi linier, seperti masalah elastisitas.

Jika ada hubungan antara dua variabel yang belum diketahui apakah linear atau tidak, uji linearitas tidak dapat digunakan untuk memberikan adjustment bahwa hubungan tersebut bersifat linear atau tidak.

Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasi apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasi dalam teori sesuai dengan hasil pengamatan. Tes linearitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji DurbinWatson, tes Ramsey atau tes pengali Lagrange.

Contoh Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah pemodelan regresi linear berganda adalah tepat. Dengan begitu, Anda bisa menganalisis lebih mendalam tanpa terganggu oleh data yang mungkin bias. Berikut untuk contoh pengujian data menggunakan uji asumsi klasik yang bisa anda simak :

1. Contoh Uji Asumsi Klasik dengan SPSS

Uji asumsi klasik dapat ditemukan dengan bantuan SPSS, sebuah software statistik. Ambillah contoh uji normalitas. Pengujian ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat One Sample Kolmogorov Smirnov lewat SPSS.

Jika nilai signifikansi melebihi 0,05 atau 5%, artinya data terdistribusi normal. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut.

  • Tabulasi data dengan meng-inputkan data penelitian Anda pada worksheet SPSS atau jika ingin cepat bisa membuatnya terlebih dahulu lewat Excel. Kemudian, salin dan tempel dari Excel ke SPSS.
  • Lakukan uji normalitas dan heteroskedastisitas terlebih dahulu.
  • Uji autokorelasi serta multikolinearitas

Perlu dipahami, bahwasanya uji autokorelasi hanya berlaku apabila penelitian memanfaatkan jenis data time series. Di lain pihak, uji multikolinearitas juga baru dijalankan bila ada lebih dari satu variabel independen.

Dibawah ini merupakan contoh soal dilengkapi pembahasannya mengenai uji asumsi klasik SPSS.

Contoh Soal

Contoh soal pada kasus ini mengangkat kasus permintaan ayam di Amerika selama periode 1960-1982 yang bersumber dari jurnal penelitian Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (2010) bernama Andryan Setyadharma dengan mengutip penelitian dari (Gujarati, 1995: 228).

Berikut tabel data Permintaan Ayam di AS, 1960-1982. (Source : http://akuntansi.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/Uji-Asumsi-Klasik-dengan-SPSS-16.0.pdf)

Tahun Y X2 X3 X4 X5
1960 27.8 397.5 42.2 50.7 78.3
1961 29.9 413.3 38.1 52 79.2
1962 29.8 439.2 40.3 54 79.2
1963 30.8 459.7 39.5 55.3 79.2
1964 31.2 492.9 37.3 54.7 77.4
1965 33.3 528.6 38.1 63.7 80.2
1966 35.6 560.3 39.3 69.8 80.4
1967 36.4 624.6 37.8 65.9 83.9
1968 36.7 666.4 38.4 64.5 85.5
1969 38.4 717.8 40.1 70 93.7
1970 40.4 768.2 38.6 73.2 106.1
1971 40.3 843.3 39.8 67.8 104.8
1972 41.8 911.6 39.7 79.1 114
1973 40.4 931.1 52.1 95.4 124.1
1974 40.7 1021.5 48.9 94.2 127.6
1975 40.1 1165.9 58.3 123.5 142.9
1976 42.7 1349.6 57.9 129.9 143.6
1977 44.1 1449.4 56.5 117.6 139.2
1978 46.7 1575.5 63.7 130.9 165.5
1979 50.6 1759.1 61.6 129.8 203.3
1980 50.1 1994.2 58.9 128 219.6
1981 51.7 2258.1 66.4 141 221.6
1982 52.9 2478.7 70.4 168.2 232.6

Variabel yang digunakan terdiri atas :

  • Y = konsumsi ayam per kapita
  • X2 = pendapatan riil per kapita.
  • X3 = harga ayam eceran riil per unit
  • X4 = harga babi eceran riil per unit
  • X5 = harga sapi eceran riil per unit

Teori ekonomi mikro mengajarkan bahwa permintaan akan suatu barang dipengaruhi oleh pendapatan konsumen, harga barang itu sendiri, harga barang substitusi, dan harga barang komplementer.

Dengan data yang ada, kita dapat mengestimasi fungsi permintaan ayam di AS adalah: Ŷi =  b1   + b2  X2 + b3 X3  + b4 X4  + b5 X5 + error

  • Langkah 1 : Uji Normalitas SPSS

Lakukan regresi untuk data permintaan ayam di atas. Analyze  Regression  Linear, akan muncul tampilan sebagai berikut:

Selanjutnya inputkan variabel Y pada kotak sebelah kiri ke kotak Dependent, dan variabel X2, X3, X4 dan X5 ke kotak Independent(s) dengan mengklik tombol tanda panah. Kemudian pilih Save dan muncul tampilan sebagai berikut:

Centang pilihan Unstandardized pada bagian Residuals, kemudian pilih Continue dan pada tampilan awal pilih tombol OK, akan menghasilkan variabel baru bernama Unstandardized Residual (RES_1). Selanjutnya Analyze -> Descriptive  Statistics -> Descriptives akan muncul tampilan sebagai berikut:

Masukkan variabel Unstandardized Residual (RES_1) ke kotak sebelah kiri, selanjutnya pilih Options yang hasilnya seperti dibawah ini :

Centang pilihan  Kurtosis dan Skewness dan kemudian Continue dan pada tampilan awal pilih OK. Hasilnya sebagai berikut :

Terlihat bahwa rasio skewness =  0,105/ 0,481 = 0,218; sedang rasio kurtosis = -1,002/ 0,935 = -1,071. Karena  rasio  skewness  dan  rasio  kurtosis  berada  di  antara  –2  hingga  +2, maka  dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal.

  • Langkah 2 : Uji Autokorelasi

Lakukan regresi untuk data permintaan ayam di atas seperti pada Uji Normalitas. Setelah itu pilih  Statistics akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Kemudian centang pilihan Durbin-Watson setelah itu pilih tombol Continue, pada tampilan selanjutnya pilih OK.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page