Diantara beberapa material dasar komponen elektronika yang umum digunakan adalah material Aluminum atau lebih familiar kita kenal dengan sebutan aluminium.
Material ini sering kita temui digunakan untuk cashing atau kemasan beberapa komponen elektronika.
Nah untuk anda yang kebetulan ingin mempelajari material ini secara mendalam, berikut wikielektronika tuliskan informasi secara rinci mengenai apa itu aluminum dan hal hal yang terkait dengan material tersebut.
Apa itu Aluminum?

Dalam ilmu kimia, aluminum atau aluminium adalah logam non ferrous berwarna putih keperakan yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri.
Logam non ferrous sendiri maksudnya adalah jenis logam yang tidak mengandung atau mengandung sedikit besi (ferum) dalam komposisinya.
Logam non-ferrous biasanya memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh logam ferrous (seperti besi dan baja), seperti ringan, tahan korosi, konduktivitas listrik dan panas yang baik, serta kemampuan untuk diolah menjadi bentuk yang berbeda dengan mudah.
Aluminum merupakan unsur terbanyak ketiga yang terdapat di kerak bumi. Dibandingkan dengan besi atau baja, ia memiliki bobot yang sangat ringan, selain itu ia juga merupakan material yang memiliki kemampuan tahan korosi yang tinggi.
Sifat dasar dari aluminum adalah ringan, tahan korosi, dan konduktivitas listrik dan panas yang baik. Hal ini membuatnya menjadi bahan yang sangat ideal untuk aplikasi seperti industri pesawat terbang, kemasan makanan, dan pembuatan kendaraan.
Sejarah Perkembangan Aluminum
Aluminium sebenarnya merupakan logam yang sangat melimpah di alam, namun pada masa lalu, pengolahan aluminium sangat sulit dan mahal.
Pada awalnya, aluminium ditemukan oleh seorang ahli kimia Denmark, Hans Christian Oersted pada tahun 1825. Nama aluminium berasal dari kata Latin alumen, yang digunakan untuk menggambarkan tawas kalium, atau aluminium kalium sulfat.
Awal produksi aluminium baru dimulai pada tahun 1856 oleh ahli kimia Prancis, Henri Sainte-Claire Deville. Deville menemukan cara untuk menghasilkan aluminium dalam jumlah besar dengan cara melelehkan bauksit, yang merupakan mineral utama dari aluminium.
Proses produksi aluminium pada awalnya sangat mahal dan sulit dilakukan, sehingga aluminium pada masa itu menjadi barang mewah dan hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kaya.
Namun, pada tahun 1886, dua orang ahli kimia, Paul Heroult dan Charles Hall, secara independen menemukan metode elektrolisis yang lebih efektif untuk memproduksi aluminium.
Dengan metode elektrolisis ini, biaya produksi aluminium menjadi lebih murah dan jumlah produksi menjadi lebih besar.
Setelah metode elektrolisis ditemukan, produksi aluminium menjadi semakin berkembang dan harga aluminium menjadi lebih terjangkau.
Pada masa Perang Dunia II, aluminium menjadi sangat penting dalam industri militer dan produksi aluminium meningkat secara signifikan.
Setelah perang, penggunaan aluminium semakin meluas dalam berbagai industri seperti otomotif, konstruksi, dan elektronik.
Pada tahun 1954, aluminium foil pertama kali ditemukan oleh perusahaan Jepang, Nippon Light Metal Company.
Aluminium foil menjadi sangat populer dalam industri makanan dan minuman karena sifatnya yang ringan, mudah dibentuk, dan tahan karat.
Aluminium foil juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti pembungkus, kemasan, dan sebagai bahan untuk listrik dan kabel optik.
Dalam perkembangannya hingga saat ini, teknologi produksi aluminium terus berkembang dan terus ditingkatkan untuk menghasilkan aluminium yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.
Aluminium masih menjadi bahan penting dalam berbagai industri modern dan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan produk yang ringan, tahan lama, dan hemat biaya.
Kesimpulannya, aluminum pertama kali ditemukan pada abad ke-18, namun baru pada akhir abad ke-19 logam ini diproduksi dalam jumlah besar untuk keperluan industri.
Sifat dan Unsur Aluminium
Aluminium adalah unsur kimia dengan simbol Al dan nomor atom 13 dalam tabel periodik. Aluminium adalah logam non-ferrous yang melimpah di kerak bumi dan memiliki berbagai sifat yang berguna dalam berbagai aplikasi.
Berikut ini adalah rincian tentang unsur-unsur yang ada pada aluminium:
| Sifat & Unsur Aluminum | |
| Nomor Atom | 13 |
| Berat Atom | 26.9815384 |
| Titik Lebur | 660 °C (1,220 °F) |
| Titik Didih | 2,467 °C (4,473 °F) |
| Berat Jenis | 2.70 (at 20 °C [68 °F]) |
| Valensi | 3 |
| Konfigurasi Elektron | 1s22s22p63s23p1 |
Keterangan:
- Nomor Atom dan Massa Atom
Aluminium memiliki nomor atom 13 dan massa atom 26.98 u. Nomor atom mengindikasikan jumlah proton di dalam inti atom, sedangkan massa atom adalah jumlah proton dan neutron di dalam inti atom.
- Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron aluminium adalah [Ne] 3s2 3p1. Artinya, atom aluminium memiliki dua elektron di kulit 3s dan satu elektron di kulit 3p.
- Data tekanan dan Suhu Tingkat Lanjut

- Sifat Fisika
Aluminium adalah logam yang ringan, berwarna putih keperakan, dan bersifat ductile. Aluminium memiliki titik lebur sekitar 660°C dan titik didih sekitar 2,467 °C.
Aluminium juga memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi dengan berat jenis 2.70 serta valensi sebesar 3.
- Data Atomic (Atom)

- Sifat Kimia
Aluminium sangat reaktif terhadap oksigen dan membentuk lapisan tipis oksida yang melindungi permukaan aluminium dari korosi.
Aluminium juga reaktif terhadap air dan asam, tetapi tidak reaktif terhadap basa. Aluminium dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain, seperti silikon dan magnesium.
Jenis Senyawa Aluminium & Fungsinya
-
Aluminium Oksida (Al2O3)
Aluminium oksida adalah senyawa aluminium yang paling umum dan juga dikenal sebagai alumina. Senyawa ini ditemukan dalam bentuk kristal padat dan transparan, dan memiliki sifat isolator listrik yang sangat baik. Aluminium oksida digunakan dalam produksi keramik, batu gerinda, dan bahan tahan api.
-
Aluminium Hidroksida (Al(OH)3)
Aluminium hidroksida adalah senyawa aluminium yang ditemukan dalam bentuk padatan putih. Senyawa ini digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan plastik, cat, dan produk farmasi. Aluminium hidroksida juga digunakan sebagai antasida, karena sifat alkalisnya yang dapat menetralkan asam dalam perut.
-
Aluminium Klorida (AlCl3)
Aluminium klorida adalah senyawa aluminium yang digunakan sebagai katalis dalam berbagai reaksi kimia, seperti produksi etilen, propilen, dan karet sintetis. Senyawa ini juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam produksi bahan kimia dan obat-obatan.
-
Aluminium Nitrida (AlN)
Aluminium nitrida adalah senyawa aluminium yang ditemukan dalam bentuk padatan putih atau abu-abu. Senyawa ini digunakan sebagai bahan tambahan dalam produksi keramik dan bahan tahan api. Aluminium nitrida juga digunakan dalam pembuatan lampu LED dan peralatan semikonduktor.
-
Aluminium Fluorida (AlF3)
Aluminium fluorida adalah senyawa aluminium yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam produksi baja dan keramik. Senyawa ini juga digunakan sebagai katalis dalam produksi bahan kimia dan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan pasta gigi dan deterjen.
Contoh Kegunaan Aluminium (Aluminium)

Penggunaan material aluminium ternyata memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang industri. Diantara fungsi fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:
-
Bidang Elektro
Aluminium juga digunakan dalam industri elektronika sebagai bahan pembuat heatsink dan kemasan elektronik.
Heatsink digunakan untuk menyerap dan membuang panas dari komponen elektronik yang bekerja pada suhu tinggi. Kemasan elektronik dari aluminium juga digunakan untuk melindungi komponen elektronika dari kerusakan dan kontaminasi.
-
Bidang Konstruksi
Pada industri konstruksi, aluminium digunakan untuk membuat atap, jendela, dan pintu karena kekuatan dan kemampuannya untuk tahan korosi.
Selain itu, aluminium juga digunakan untuk membuat sistem jaringan listrik dan kabel karena konduktivitas listriknya yang baik.
-
Bidang Otomotif
Aluminium digunakan dalam industri otomotif sebagai bahan pembuat komponen kendaraan, seperti suspensi, mesin, dan bodi kendaraan.
Aluminium adalah bahan yang ringan dan tahan karat sehingga sangat cocok digunakan pada kendaraan. Penggunaan aluminium pada kendaraan dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Bidang Penerbangan
Di industri pesawat terbang, aluminum digunakan untuk membuat struktur pesawat terbang, sayap, dan badan pesawat, karena bobotnya yang ringan dan kekuatannya yang cukup tinggi.
Selain itu, aluminum juga sering digunakan dalam industri otomotif untuk membuat bagian kendaraan seperti bodi mobil dan mesin.
-
Bidang Kelautan
Aluminium digunakan dalam industri kapal sebagai bahan pembuat kapal kecil dan kapal penumpang. Kapal dari aluminium memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan kapal dari bahan lainnya, sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi bahan bakar.
Selain itu, aluminium juga tahan terhadap korosi air laut dan cuaca ekstrem sehingga lebih tahan lama dibandingkan dengan kapal dari bahan lainnya.
-
Bidang Kuliner
Dalam kemasan makanan, aluminium digunakan untuk membuat kaleng, tutup botol, dan folio. Selain sifatnya yang tahan korosi, aluminium juga mampu menjaga rasa dan aroma makanan yang dikemas di dalamnya.
Kelebihan & Kekurangan Aluminium
Salah satu kelebihan utama dari aluminium adalah kemampuannya untuk diolah menjadi bentuk yang berbeda dengan mudah, sehingga memudahkan dalam pembuatan berbagai macam produk.
Namun, aluminium juga memiliki beberapa kelemahan. Satu di antaranya adalah kemampuannya untuk terbakar jika terkena suhu tinggi. Oleh karena itu, penggunaan aluminium dalam industri harus diperhatikan dan diawasi dengan ketat.
Sehingga dalam kesimpulannya, aluminium adalah logam yang sangat berguna dan memiliki banyak aplikasi di industri. Ia memiliki sifat-sifat yang bermanfaat seperti ringan, tahan korosi, dan konduktivitas listrik yang tinggi.
| Pengertian dan Fungsi Resistor | Pengertian dan Fungsi Trafo |
| Pengertian dan Fungsi Kapasitor | Pengertian dan Fungsi Relay |
| Pengertian dan Fungsi Induktor | Pengertian dan Fungsi Transistor |
Meskipun memiliki kelemahan, penggunaan aluminium dapat dioptimalkan dengan pengawasan yang cermat agar tidak menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan.