Prosedur dan Contoh Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

5 min read

2. Memecahkan penalaran spesifik

Dalam sebuah penelitian tentu kita sering menemukan sebuah masalah penalaran tertentu. Apabila kita hendak memecahkan misteri tersebut tentu harus menggunakan pendekatan kualitatif.

Karena dalam pemecahan penalaran spesifik misalnya kasus sosial tidak bisa kita pakai kuantitatif. Jadi ini menjadi salah satu jawaban paling mudah untuk memecahkan problematikanya.

3. Mempelajari fenomena (sosial)

Sebenarnya hampir semua fenomena membutuhkan pendekatan penalaran awal secara kualitatif. Namun sekarang lebih sering orang menggunakan pendekatan tersebut untuk memecahkan masalah sosial.

Ketika kasus yang kita temukan berkaitan dengan sosial memang ini menjadi pemecahan paling mudah. Sehingga peneliti bisa masuk lebih dalam pada konteks permasalahan tersebut.

Ketiga aspek tersebut merupakan momen optimal penggunaan pendekatan ini secara efektif. Sehingga nantinya peneliti dapat memperoleh hasil jauh lebih optimal dan berkualitas untuk dilaporkan.

Contoh Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

contoh pengumpulan data kualitatif

 

Terdapat beberapa instrumen pengumpulan data yang dapat digunakan pada metode penelitian kualitatif. Berikut ini akan kami jelaskan apa saja sehingga Anda dapat menjadikannya acuan penyelesaian masalah.

  • Wawancara

Wawancara adalah salah satu pendekatan paling mudah dalam pemecahan permasalahan sosial. Ini bisa dijadikan instrumen karena hasil yang kita butuhkan bukan sebuah angka namun statement.

Sehingga penggunaan wawancara terstruktur menjadi fundamental bagus dalam memperoleh opini sosial. Pendekatan ini juga paling mudah kita lakukan selama ada sumbernya.

Terdapat  dua  jenis  wawancara yang umum dilakukan dalam teknik pengumpulan data kualitatif,  yang pertama adalah  wawancara secara mendalam (in-depth interview), dimana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan yang ada.

Yang kedua adalah wawancara terarah atau sering dikenal dengan istilah guided interview, dimana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya.

Selain kedua metode wawancara diatas, terdapat beberapa metode lain yang bisa anda lakukan seperti model wawancara baku terbuka, wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur, wawancara dengan petunjuk umum serta wawancara spontanitas.

Model wawancara bisa dilakukan secara offline maupun online. Dibandingkan dengan teknik survei, wawancara menawarkan cara yang lebih pribadi untuk mengumpulkan data.

Itulah sebabnya banyak peneliti kualitatif lebih memilih wawancara. Namun, karena wawancara cenderung lebih memakan waktu daripada survei, metode ini bukanlah metode pengumpulan data kualitatif yang paling efisien.

  • Observasi

Observasi merupakan sebuah pengamatan langsung pada populasi yang hendak diteliti. Jadi kita bisa melihat secara langsung seperti apa interaksi mereka terkait masalah hendak dipecahkan.

Namun perlu dicatat bahwa observasi ini tidak boleh subjektif agar memberikan data akurat. Sehingga kisi-kisi rencana observasinya harus dibuat secara spesifik agar memberikan hasil optimal.

Beberapa studi observasi bersifat terbuka, yang berarti peserta studi sepenuhnya sadar bahwa Anda ada di sana untuk mengamati mereka.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page