Hal ini karena trafo 3 fasa dapat menghasilkan lebih banyak daya dengan efisiensi yang lebih besar, dibandingkan dengan trafo daya satu fasa.
-
Transformator Isolasi

Trafo isolasi atau isolation transformer adalah transformator yang belitan primer dan sekundernya memiliki belitan yang sama dan juga membawa tegangan yang sama. Trafo isolasi digunakan di mana isolasi yang tepat diperlukan antara dua sirkuit daya yang berbeda.
Dikatakan sebagai trafo isolasi adalah karena link dilakukan oleh maghnet sehingga output akan “terisolasi” dari inputnya.
Output dari transformator isolasi umumnya memiliki tegangan output nominal yaitu 230V antara konduktor outputnya.
Trafo isolasi melindungi peralatan sensitif dalam pengukuran, laboratorium, peralatan medis, dan aplikasi lain dari lonjakan tegangan, loop arde, dan distorsi saluran listrik lainnya.
Struktur atau konstruksi yang ada pada trafo isolasi dibangun mirip dengan trafo tipe inti standar yang lainnya.
c. Berdasarkan Material Inti Trafo:
-
Trafo Inti Besi (Iron Core)

Trafo inti besi atau iron core transformer adalah jenis transformator yang menggunakan bahan material besi sebagai intinya.
Inti besi transformator biasanya berupa cincin dengan dua kumparan yang dililitkan di atasnya. Satu terhubung ke sumber tenaga listrik yang disebut kumparan primer, dan yang satu lagi bertugas memasok daya ke beban yang biasa disebut kumparan sekunder
-
Trafo Inti Udara (Air Core)

Trafo inti udara atau air core transformer adalah jenis transformator yang memiliki udara di intinya.
Jenis transformator yang satu ini berbeda dengan transformator pada umumnya yang memiliki jenis logam atau besi di sekitar kabel yang dililitkan.
Salah satu contoh penggunaan trafo inti udara bisa kita lihat pada radio elektronik dan perangkat komunikasi lainnya.
-
Trafo Inti Ferit (Ferrite core)

Inti besi sentral dari sebagian besar transformator terbuat dari bahan yang sangat permeabel, salah satunya adalah material ferit.
Trafo inti ferit atau ferrite core transformer adalah senyawa feromagnetik non-konduktif yang belitannya terbuat dari inti ferit.
Umumnya, transformator jenis ini digunakan untuk aplikasi frekuensi tinggi karena mereka membawa koersivitas rendah dan menawarkan kerugian arus eddy yang rendah.
Ferit sebagai inti trafo ini dapat menyediakan jalur magnetik yang diperlukan secara efisien sambil meminimalkan kerugian magnetik yang didapat selama trafo bekerja.
Rumus Transformator
Untuk mengetahui perbandingan pada lilitan dapat dicari menggunakan rumus transformator seperti berikut:
Keterangan:
Ns : input/ lilitan primer
Np : output/ lilitan sekunder
Banyaknya jumlah lilitan yang ada pada transformator akan menentukan besarnya tegangan dan kuat arus yang akan dihasilkan. Merujuk pada konsep perbandingan senilai tersebut, didapatkan rumus menghitung jumlah lilitan transformator yaitu Np/Ns = Vp/Vs = Is/Ip.
Keterangan :
- Vp : Tegangan primer dgn satuan volt (V)
- Vs : Tegangan sekunder)
- Np : Jumlah lilitan primer)
- Ns : Jumlah lilitan sekunder)
- Ip : Kuat arus primer)
- Is : Kuat arus sekunder)
Contoh Soal Menghitung Transformator Daya :
1. Sebuah arus yang masuk ke trafo adalah 200 mA (milliampere) sedangkan untuk arus keluarnya adalah 3 mA. Berapa lilitan primer trafo tersebut jika lilitan sekundernya adalah 20?
Jawab:
Ns = 20 lilitan
Ip = 200 mA
Is = 20 mA
Np/Ns = Is/Ip
Ns = (Ip/Is) x Np
Ns = (200/20) x 20 = 200 mA
Jadi jumlah lilitan primer trafo tersebut adalah 200 lilitan
2. Sebuah trafo menerima tegangan masuk sebesar 330 volt, sedangkan tegangan keluar pada trafo tersebut adalah 220 volt. Berapa jumlah lilitan sekunder jika jumlah lilitan primernya 200?
Jawab:
Vp = 330 volt
Vs = 220 volt
Np = 200 lilitan
Np/Ns = Vp/Vs
Ns = (Vs/Vp) x Np
Ns = (220/330) x 200 = 133 lilitan
Jadi jumlah lilitan sekunder trafo tsb adalah 133 lilitan.
(Note: tegangan primer = tegangan masuk, tegangan sekunder = tegangan keluar)
Pengertian dan Fungsi Resistor | Pengertian dan Fungsi Dioda |
Pengertian dan Fungsi Kapasitor | Pengertian dan Fungsi Transistor |
Pengertian dan Fungsi Induktor | Pengertian dan Fungsi Relay |
Transformator merupakan komponen elektronika yang cukup penting untuk mengatur pendistribusian arus listrik.
Pentingnya memiliki trafo yang berkualitas dalam suatu sistem distribusi listrik merupakan hal yang tidak bisa diabaikan, karena trafo merupakan komponen vital untuk menjamin pelayanan kelistrikan dan keamanan jaringan yang baik.
Dengan demikian, proses induksi yang terjadi tetap dalam keadaan yang stabil. Apabila tidak terdapat komponen semacam ini, maka akan cukup berbahaya saat menggunakan alat elektronika tertentu.