Varistor : Pengertian, Fungsi, Simbol, Jenis, Cara Kerja

7 min read

Penting untuk memahami karakteristik V-I varistor saat merancang dan menggunakan rangkaian perlindungan listrik. Ini membantu memastikan varistor digunakan dengan benar dan memberikan perlindungan yang efektif terhadap lonjakan tegangan yang merusak.

Arti Kode Pada Veristor

Berikut adalah tabel yang berisi macam-macam arti kode pada varistor:

Kode Arti
S Jenis varistor yang dibuat dengan teknologi “Square” (Blok)
D Varistor tipe silikon
V Varistor tipe oksida logam (MOV)
J Varistor tipe dioda, digunakan untuk perangkat penguat
Z Varistor dengan tegangan zener yang tetap
T Varistor dengan tegangan zener yang stabil
L Varistor dengan rating tegangan yang rendah
H Varistor dengan rating tegangan yang tinggi
N Varistor dengan karakteristik tegangan non-linear
P Varistor dengan karakteristik tegangan linear
R Varistor tahan suhu tinggi (High Temperature Resistant)
K Varistor sensitif suhu (Temperature Sensitive)
F Varistor tipe “Fast response”, merespons cepat terhadap lonjakan tegangan
M Varistor tipe “Medium response”, memiliki respons sedang terhadap lonjakan tegangan
S Varistor tipe “Slow response”, memiliki respons lambat terhadap lonjakan tegangan
X Varistor dengan toleransi tegangan yang lebih tinggi
Y Varistor dengan toleransi tegangan yang lebih rendah
A Varistor tipe umum (General Purpose)
C Varistor tipe khusus (Special Purpose)

Tabel di atas menjelaskan beberapa kode yang umumnya digunakan pada varistor untuk menunjukkan karakteristik dan spesifikasi tertentu. Selanjutnya anda bisa melihat contoh susunan kode varistor dari berbagai produk:

Produsen Seri Varistor Makna Kode Model
Littelfuse Seri V14 – V56 Rentang tegangan dari 14V hingga 56V
Panasonic Seri ZNR – ZNO Varistor jenis ZNR hingga ZNO
Bourns Seri MOV-07D – MOV-20D Varistor MOV dari 07D hingga 20D
EPCOS (TDK) Seri S10K – S20K Varistor dengan nilai tegangan antara S10K hingga S20K
Vishay Seri VDR – VDC Varistor jenis VDR hingga VDC

Pada umumnya, kode-kode ini mengindikasikan rentang nilai tegangan varistor dalam volt (V) yang diikuti oleh angka atau huruf tambahan yang memberikan informasi lebih lanjut tentang spesifikasi varistor, seperti arus, energi, atau jenis bahan yang digunakan.

Dengan memahami kode-kode ini, Anda dapat lebih mudah memilih varistor yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi Anda.

Contoh Penggunaan Varistor

Varistor memiliki berbagai penerapan penting dalam berbagai rangkaian elektronika. Dengan kemampuannya dalam melindungi perangkat dari lonjakan tegangan yang merusak, varistor menjadi komponen yang tak tergantikan dalam menjaga stabilitas dan keandalan perangkat elektronika.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan varistor dalam berbagai rangkaian elektronika:

1. Sistem Catu Daya (Power Supply)

Dalam sistem power supply, varistor digunakan untuk melindungi komponen-komponen sensitif seperti regulator tegangan, transformator, dan kapasitor. Lonjakan tegangan yang terjadi saat start-up atau gangguan pada jaringan listrik dapat dihadapi dengan baik oleh varistor, sehingga menjaga agar tegangan yang disalurkan tetap dalam batas yang aman.

2. Perangkat Elektronik Konsumen

Varistor sering digunakan dalam perangkat elektronik konsumen seperti televisi, komputer, dan peralatan audio. Saat petir atau lonjakan tegangan tiba-tiba terjadi, varistor akan berfungsi untuk menyerap dan mengalirkan arus berlebih, sehingga melindungi komponen-komponen sensitif di dalam perangkat tersebut.

3. Peralatan Industri

Di dalam lingkungan industri, terdapat berbagai peralatan yang membutuhkan perlindungan dari lonjakan tegangan, seperti mesin pengolahan, sistem kontrol, dan peralatan otomasi. Varistor digunakan dalam rangkaian elektronika peralatan ini untuk mencegah kerusakan yang mungkin timbul akibat fluktuasi tegangan yang tidak terduga.

4. Peralatan Medis

Dalam peralatan medis seperti alat pemantau dan peralatan diagnostik, stabilitas dan akurasi sangatlah penting. Varistor membantu melindungi komponen-komponen sensitif dalam perangkat medis ini dari lonjakan tegangan yang dapat mengganggu fungsi peralatan dan mengurangi risiko kesalahan diagnosis.

5. Sistem Keamanan

Sistem keamanan, termasuk kamera pengawas dan sistem alarm, juga memanfaatkan varistor untuk menjaga kelancaran operasi. Dalam kasus lonjakan tegangan atau petir, varistor bekerja dengan cepat untuk melindungi sirkuit elektronik dan mencegah gangguan pada sistem keamanan.

6. Kendaraan Elektrik

Varistor juga diterapkan dalam kendaraan listrik untuk melindungi sistem pengisian daya dan komponen elektronik lainnya dari lonjakan tegangan yang dapat merusak.

7. Alat Penangkal Petir

Varistor juga digunakan dalam sistem penangkal petir untuk melindungi struktur bangunan dan peralatan dari dampak lonjakan tegangan yang disebabkan oleh sambaran petir.

Dalam hal ini, varistor berperan penting dalam mengalirkan arus petir melalui jalur yang aman, mencegah kerusakan pada bangunan dan perangkat elektronik di dalamnya.

Pelajari Juga Komponen Elektronika Dasar Lainnya :
Pengertian dan Fungsi Resistor Pengertian dan Fungsi Trafo
Pengertian dan Fungsi Kapasitor Pengertian dan Fungsi Relay
Pengertian dan Fungsi Induktor Pengertian dan Fungsi Transistor

Demikianlah serangkaian materi mengenai salah satu komponen elektronika yang bernama Varistor. Beberapa contoh penerapan varistor dalam berbagai rangkaian elektronika ini membuktikan betapa pentingnya peran komponen ini dalam menjaga kinerja dan keamanan perangkat elektronika.

Dengan adanya varistor, perangkat-perangkat tersebut dapat beroperasi dengan lebih handal dan terhindar dari kerusakan akibat lonjakan tegangan yang tak terduga.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page