Namun, alasan kuatnya adalah jenis ini berkaitan dengan banyak elemen sehingga memang harus dilakukan lebih dari satu kali. Jika memaksakan hanya melakukan sekali maka hasilnya dipercayai tidak efektif.
Contohnya untuk jenis ini Anda sedang mencari tahu data pabrik Jawa Timur. Karena cakupannya luas, maka diberlakukan metode pengambilan beberapa pekerja dari setiap pabrik sampai mereka membentuk cluster.
Pembagian sample dispesialisasikan lagi menjadi berdasarkan ukuran pabrik dan status operasional. Jika hanya sampai one stage maka hasil penelitian terhadap semua pabrik Jawa Timur dipercayai tidak efektif.
-
Simple Cluster Sampling
Metode ini melibatkan pemilihan klaster secara acak dan pengambilan seluruh unit sampling dari setiap klaster yang dipilih sebagai sampel.
Metode ini sangat sederhana dan mudah dilaksanakan, namun memiliki risiko pengambilan sampel yang tidak representatif.
Contoh simple cluster sampling misalnya, seorang peneliti ingin meneliti kualitas jaringan internet di kota Malang. Populasi di kota malang tersebut dibagi menjadi 10 wilayah geografis yang disebut klaster.
Peneliti kemudian memilih 3 klaster secara acak dan mengambil seluruh unit sampling dari setiap klaster yang dipilih sebagai sampel, seperti rumah-rumah atau bangunan-bangunan tertentu di setiap klaster yang dipilih.
-
Systematic Cluster Sampling
Metode ini melibatkan pemilihan klaster secara sistematis dan pengambilan sejumlah unit sampling secara acak dari setiap klaster yang dipilih sebagai sampel.
Metode ini lebih efisien daripada Simple Cluster Sampling, namun juga memiliki risiko pengambilan sampel yang tidak representatif.
Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti kualitas pendidikan di suatu kota. Populasi di kota tersebut dibagi menjadi 20 kelurahan yang disebut klaster.
Peneliti kemudian memilih kelurahan pertama secara acak dan memilih setiap kelurahan ke-5 sebagai klaster berikutnya. Dari setiap klaster yang dipilih, peneliti kemudian mengambil 20 unit sampling secara acak sebagai sampel.
-
Probability Proportional to Size (PPS) Cluster
Teknik yang satu ini melibatkan pemilihan klaster secara acak dengan probabilitas yang sebanding dengan ukuran klaster.
Pada teknik ini pengambilan sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang dipilih secara proporsional terhadap ukuran klaster.
Penggunaan metode ini dapat menghasilkan sampel yang lebih representatif dan presisi dalam estimasi sampel, namun memerlukan informasi tentang ukuran klaster yang akurat.
Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti prevalensi penyakit di suatu provinsi. Populasi di provinsi tersebut dibagi menjadi 30 kecamatan yang disebut klaster.
Peneliti kemudian memilih 3 klaster secara acak dengan probabilitas sebanding dengan ukuran klaster (jumlah penduduk di kecamatan), dan memilih sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang dipilih secara proporsional terhadap ukuran klaster.
Kelebihan dan Kekurangan Cluster Sampling
Sebagai sebuah metode penelitian, cluster sampling tentu hadir dengan kelebihan dan kekurangan. Berbagai kelebihan dan kekurangan tersebut akan kami uraikan dalam pembahasan berikut!
- Keunggulan :
Ketika menggunakan metode ini, Anda akan mendapatkan beberapa kelebihan. Di mana kelebihan tersebut adalah:
- Efisiensi untuk tenaga, waktu, dan biaya
- Bisa mencakup populasi besar atau luas
- Variabel yang membingungkan dapat diminimalisir dengan metode ini
- Prosedur pengambilan sampel yang tepat akan menghasilkan kesimpulan akurat
Berdasarkan berbagai kelebihan di atas, dapat Anda rasakan setelah serius menerapkan langkah-langkah penelitian terhadap sampel. Semakin tepat sampelnya, semakin akurat hasilnya.
- Kelemahan :
Ada kelebihan, tentu ada juga kekurangan. Anda harus tahu bahwa kekurangan penerapan cluster sampling adalah:
- Jika ada salah satu elemen sampling tidak terpenuhi maka teknik ini sama sekali tidak dapat diterapkan
- Human error masih mengintai dengan cukup tinggi
- Tingkat akurasi relatif rendah dalam mengestimasi sampel, karena unit sampling yang diambil dari setiap klaster cenderung homogen, maka variasi di antara unit-unit sampling yang diambil akan lebih rendah dibandingkan dengan variasi di antara unit sampling dari klaster yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpresisian dalam estimasi sampel.
| Belajar Teknik Total Sampling | Belajar Teknik Purposive Sampling |
| Belajar Teknik Snowball Sampling | Belajar Probabilitas dalam Sampling |
Kesimpulannya, teknik Cluster Sampling dalam penelitian melibatkan pembagian populasi menjadi kelompok-kelompok yang disebut dengan cluster.
Pemilihan sejumlah klaster dilakukan secara acak, pemilihan sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang dipilih, dan pengambilan seluruh unit sampling dari klaster yang telah dipilih sebagai sampel.