Cluster Sampling: Definisi, Teknik, Rumus, Contoh

6 min read

Cluster Sampling Adalah?⭐ Penjelasan lengkap apa itu teknik cluster sampling☑️ Ciri ciri☑️ Rumus☑️ Contoh Metode⭐

Pernah diminta mengisi kuesioner atau Anda yang meminta orang lain mengisi kuesioner? Kuesioner erat kaitannya dengan cluster sampling. Jika dulu identiknya menggunakan kertas, sekarang sudah bisa dibagikan melalui link dari berbagai media sosial, salah satunya WA.

Biasanya orang yang membuat kuesioner sedang meneliti dan melengkapi tugas akhir di bangku perkuliahan. Melalui berbagai pertanyaan yang terdapat di dalamnya akan ditemukan kesimpulan terhadap suatu hal, seperti contohnya jumlah penyuka K-Pop.

Jika anda memiliki pengalaman diatas, berarti anda pernah dijadikan sampel dalam penelitian yang menggunakan metode cluster sampling.

Berdasarkan pengalaman saya pribadi selama menjalani perkuliahan statistik di ITS Surabaya, berikut coba saya share materi mengenai apa itu cluster sampling, ciri ciri, prosedur, rumus serta contoh penerapannya dalam penelitian.

Apa itu Cluster Sampling?

cluster sampling adalah

Dalam ilmu statistika, cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana peneliti membagi keseluruhan populasi menjadi beberapa kelompok yang disebut cluster.

Setiap klaster terdiri dari beberapa unit sampling yang serupa atau homogen. Kemudian, sejumlah klaster dipilih secara acak untuk diambil sampelnya, dan seluruh unit sampling dari klaster yang dipilih akan diambil sebagai sampel.

Contoh metode cluster sampling misalnya Arsya mahasiswa fakultas ilmu Statistika Universitas Brawijaya ingin melakukan survei tentang kualitas air PDAM yang ada di Kota Malang.

Arsya tidak bisa langsung mengambil sampel dari seluruh penduduk Malang karena populasi tersebut sangat besar dan heterogen. Oleh karena itu, Arsya memilih beberapa kelurahan atau kecamatan di Kota Malang sebagai klaster.

Kemudian, dari setiap klaster, arsya akan memilih beberapa daerah atau lingkungan sebagai unit sampling. Akhirnya, seluruh unit sampling dari klaster yang dipilih akan diambil sebagai ‘sampel penelitian’ untuk di analisa seputar kualitas air PDAM di daerahnya.

Penggunaan metode klaster sampling ini mungkin seringkali digunakan dalam penelitian, hal ini karena teknik cluster random sampling ini dapat menghemat waktu dan biaya survei karena pengambilan sampel dilakukan secara berkelompok.

Hal itulah yang memungkinkan peneliti untuk menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk menjangkau jumlah populasi yang besar.

Pendapat Para Ahli Mengenai Pengertian Cluster Sampling

Beberapa ahli memiliki pendapat terkait pengertian cluster sampling. Anda dapat mempelajari pemahaman mereka melalui uraian berikut:

  • Azwar (2012)

Azwar berpendapat bahwa teknik sampling digunakan dengan pengambilan secara acak terhadap individu dalam suatu kelompok. Teknik sampling ini menghendaki pengambilan sampel berupa kelompok di sebuah populasi.

  • Sugiyono (2013)

Sementara itu Sugiyono pada tahun 2013 mengemukakan bahwa teknik pengambilan sampel dalam sebuah populasi haruslah merepresentasikan populasi itu secara tepat. Pendapat Sugiyono terkait hal ini didukung oleh pendapatnya Arikunto.

  • Arikunto (2013)

Arikunto mengatakan bahwa pengambilan sampel haruslah representatif. Artinya, sampel yang digunakan sebagai perwakilan populasi harus memiliki karakteristik dari populasi itu sendiri. Sehingga nantinya hasil penelitian akan tepat untuk menggambarkan populasi.

  • Machfoedz (2010)

Machfoedz menambahkan pendapat yang semakin menguatkan pendapat Arikunto. Ia mengungkapkan terdapat empat garis besar representativitas sampel, yakni:

  • Homogenitas dalam populasi
  • Kecil dan besarnya sampel yang diinginkan
  • Banyaknya karakteristik yang akan diteliti
  • Teknik pemilihan sampel secara tepat serta tentunya memadai

Keempat ahli diatas memiliki pandangannya tersendiri terkait cluster sampling. Namun, semuanya mengarah ke satu poin, yakni pengambilan beberapa saja sebagai perwakilan untuk melihat dan menilai hasil akhir bagi semua individu dalam sebuah populasi.

Karakteristik Cluster Sampling

cluster sampling

Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut dapat disimpulkan beberapa karakteristik yang melekat pada cluster sampling. Di antaranya:

  • Memiliki Suatu Kelompok atau Cluster

Teknik Cluster Sampling melibatkan pembagian populasi menjadi kelompok-kelompok yang disebut klaster. Setiap klaster terdiri dari beberapa unit sampling yang serupa atau homogen.

  • Pengambilan Sampel dilakukan Secara Bertingkat

Teknik Cluster Sampling melibatkan pengambilan sampel secara bertingkat, yaitu dari klaster ke unit sampling.

  • Pengambilan Sampel dilakukan Secara Acak

Dalam teknik Cluster Sampling, klaster dipilih secara acak dari populasi yang besar dan heterogen. Kemudian, unit sampling dipilih secara acak dari setiap klaster yang dipilih. Dimana sampel yang diambil menjadi perwakilan harus merepresentasikan gambaran populasi secara utuh

  • Efektif digunakan Untuk Populasi yang bersifat Homogen

Teknik Cluster Sampling lebih cocok digunakan pada populasi yang homogen atau memiliki struktur yang serupa di dalam setiap klaster.

  • Menghasilkan Data yang Bersifat Agregat

Teknik Cluster Sampling menghasilkan data agregat yang dapat digunakan untuk membuat estimasi tentang populasi, namun tidak memberikan informasi tentang individu dalam populasi.

Berdasarkan karakteristik di atas, Anda mendapatkan acuan ketika memilih sample cluster di lapangan. Tidak perlu menggunakan semua populasi karena ini bukan total sampling. Gunakan sebagian akan membantu, asalkan memilih dengan seksama.

Rumus Cluster Sampling

Teknik penelitian dengan mengambil beberapa perwakilan saja digunakan untuk meminimalisir tenaga, waktu, dan biaya. Dengan menerapkan kriteria tertentu ketika memilih sampel maka diharapkan hasilnya bisa seakurat mungkin.

Penelitian yang dilakukan tidak asal, melainkan ada rumusnya. Secara detail kami akan memberitahukan penulisan rumus berikut:

N = (Ns : Nt) X nt

Dimana,

  • N adalah besar sampel dari setiap strata
  • Ns merupakan jumlah anggota populasi dari tiap strata
  • Nt adalah total populasi keseluruhan
  • nt merupakan besaran sampel setelah ditetapkan

Biasanya dalam soal, Anda akan dijelaskan mana N, mana Ns, mana Nt, dan mana nt. Namun, jika tidak mendapat penjelasan, ketika Anda mengetahui keterangan dari setiap simbol maka pertanyaan bisa dijawab dengan mudah.

Prosedur Metode Cluster Sampling

 

Prosedur pelaksanaan metode ini tidak sembarangan. Anda harus mematuhi beberapa proses tepat untuk mendapatkan hasil efektif, seperti:

  • Menentukan Populasi dan Cluster

Langkah pertama adalah menentukan populasi yang akan diteliti dan membaginya menjadi kelompok-kelompok yang disebut klaster. Klaster dapat berupa wilayah geografis, kelompok usia, atau jenis kelamin.

  • Menentukan Ukuran Cluster

Langkah kedua adalah menentukan ukuran klaster, yaitu jumlah unit sampling dalam setiap klaster. Ukuran klaster harus disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan karakteristik populasi.

  • Memilih Cluster Secara Acak

Langkah ketiga adalah memilih sejumlah klaster secara acak dari populasi yang telah dibagi menjadi kelompok-kelompok. Pemilihan klaster secara acak dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.

  • Memilih Unit Sampling

Setelah klaster telah dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang telah dipilih. Pemilihan unit sampling dapat dilakukan secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu, tergantung pada tujuan penelitian.

Tentukan perwakilan dari tiap kelompok dengan adil. Pastikan terdapat perbedaan dari perwakilan yang Anda ambil tersebut

  • Mengambil Sampel

Setelah unit sampling telah dipilih, langkah terakhir adalah mengambil seluruh unit sampling dari klaster yang telah dipilih sebagai sampel. Sampel yang diambil harus mewakili seluruh populasi yang diteliti.

Pastikan anda memilih sampel yang Anda butuhkan untuk memenuhi tujuan awal penelitian, setelah itu lakukan evaluasi sesuai kebutuhan dan tujuan penelitian.

Evaluasi dilakukan untuk memastikan setiap perwakilan merepresentasikan populasi dengan tepat

  • Menganalisis Data

Setelah sampel telah diambil, langkah terakhir adalah melakukan analisis data yang diperoleh dari sampel. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk membuat estimasi tentang populasi yang diteliti.

Penerapan cluster sampling pada akhirnya melakukan pengerucutan menjadi multistage atau one stage

Enam langkah di atas mesti dilakukan secara berurutan untuk mendapatkan hasil yang efektif. Keenamnya memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga ketika ada salah satu langkah terganggu maka lima langkah lainnya tidak akan efektif.

Macam Macam Teknik Cluster Sampling

teknik cluster sampling

Teknik cluster sampling ternyata memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis tersebut dibedakan berdasarkan keterangan berikut ini:

  • One Stage Cluster Sampling

One stage hanya dilakukan secara satu tahapan saja untuk mendapatkan representasi populasi. Contohnya, Anda ingin memberikan dana pendidikan kepada anak yatim piatu di 3 kecamatan.

Maka Anda dapat mengambil secara acak sampel dari tiga kecamatan tersebut dan menyalurkan dana kepada kategori anak yatim piatu. One stage memang lebih simple dan lebih cepat, namun kemungkinan tidak merata bisa saja terjadi.

  • Multi Stage Cluster Sampling

Metode ini melibatkan pembagian populasi menjadi beberapa tahap klaster, dengan setiap tahap klaster yang lebih kecil dari tahap sebelumnya.

Pemilihan klaster dilakukan secara acak pada setiap tahap, dan pengambilan unit sampling dilakukan dari setiap klaster yang dipilih.

Metode ini lebih efisien dan dapat menghasilkan sampel yang lebih representatif daripada metode Cluster Sampling lainnya, namun juga memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.

Jenis kedua ini dipercayai lebih efektif daripada one stage cluster sampling. Karena jenis ini menerapkan dua kali proses sampling, tidak hanya satu kali dari jenis sebelumnya.

Namun, alasan kuatnya adalah jenis ini berkaitan dengan banyak elemen sehingga memang harus dilakukan lebih dari satu kali. Jika memaksakan hanya melakukan sekali maka hasilnya dipercayai tidak efektif.

Contohnya untuk jenis ini Anda sedang mencari tahu data pabrik Jawa Timur. Karena cakupannya luas, maka diberlakukan metode pengambilan beberapa pekerja dari setiap pabrik sampai mereka membentuk cluster.

Pembagian sample dispesialisasikan lagi menjadi berdasarkan ukuran pabrik dan status operasional. Jika hanya sampai one stage maka hasil penelitian terhadap semua pabrik Jawa Timur dipercayai tidak efektif.

  • Simple Cluster Sampling

Metode ini melibatkan pemilihan klaster secara acak dan pengambilan seluruh unit sampling dari setiap klaster yang dipilih sebagai sampel.

Metode ini sangat sederhana dan mudah dilaksanakan, namun memiliki risiko pengambilan sampel yang tidak representatif.

Contoh simple cluster sampling misalnya, seorang peneliti ingin meneliti kualitas jaringan internet di kota Malang. Populasi di kota malang tersebut dibagi menjadi 10 wilayah geografis yang disebut klaster.

Peneliti kemudian memilih 3 klaster secara acak dan mengambil seluruh unit sampling dari setiap klaster yang dipilih sebagai sampel, seperti rumah-rumah atau bangunan-bangunan tertentu di setiap klaster yang dipilih.

  • Systematic Cluster Sampling

Metode ini melibatkan pemilihan klaster secara sistematis dan pengambilan sejumlah unit sampling secara acak dari setiap klaster yang dipilih sebagai sampel.

Metode ini lebih efisien daripada Simple Cluster Sampling, namun juga memiliki risiko pengambilan sampel yang tidak representatif.

Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti kualitas pendidikan di suatu kota. Populasi di kota tersebut dibagi menjadi 20 kelurahan yang disebut klaster.

Peneliti kemudian memilih kelurahan pertama secara acak dan memilih setiap kelurahan ke-5 sebagai klaster berikutnya. Dari setiap klaster yang dipilih, peneliti kemudian mengambil 20 unit sampling secara acak sebagai sampel.

  • Probability Proportional to Size (PPS) Cluster

Teknik yang satu ini melibatkan pemilihan klaster secara acak dengan probabilitas yang sebanding dengan ukuran klaster.

Pada teknik ini pengambilan sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang dipilih secara proporsional terhadap ukuran klaster.

Penggunaan metode ini dapat menghasilkan sampel yang lebih representatif dan presisi dalam estimasi sampel, namun memerlukan informasi tentang ukuran klaster yang akurat.

Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti prevalensi penyakit di suatu provinsi. Populasi di provinsi tersebut dibagi menjadi 30 kecamatan yang disebut klaster.

Peneliti kemudian memilih 3 klaster secara acak dengan probabilitas sebanding dengan ukuran klaster (jumlah penduduk di kecamatan), dan memilih sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang dipilih secara proporsional terhadap ukuran klaster.

Kelebihan dan Kekurangan Cluster Sampling

Sebagai sebuah metode penelitian, cluster sampling tentu hadir dengan kelebihan dan kekurangan. Berbagai kelebihan dan kekurangan tersebut akan kami uraikan dalam pembahasan berikut!

  • Keunggulan :

Ketika menggunakan metode ini, Anda akan mendapatkan beberapa kelebihan. Di mana kelebihan tersebut adalah:

  • Efisiensi untuk tenaga, waktu, dan biaya
  • Bisa mencakup populasi besar atau luas
  • Variabel yang membingungkan dapat diminimalisir dengan metode ini
  • Prosedur pengambilan sampel yang tepat akan menghasilkan kesimpulan akurat

Berdasarkan berbagai kelebihan di atas, dapat Anda rasakan setelah serius menerapkan langkah-langkah penelitian terhadap sampel. Semakin tepat sampelnya, semakin akurat hasilnya.

  • Kelemahan :

Ada kelebihan, tentu ada juga kekurangan. Anda harus tahu bahwa kekurangan penerapan cluster sampling adalah:

  • Jika ada salah satu elemen sampling tidak terpenuhi maka teknik ini sama sekali tidak dapat diterapkan
  • Human error masih mengintai dengan cukup tinggi
  • Tingkat akurasi relatif rendah dalam mengestimasi sampel, karena unit sampling yang diambil dari setiap klaster cenderung homogen, maka variasi di antara unit-unit sampling yang diambil akan lebih rendah dibandingkan dengan variasi di antara unit sampling dari klaster yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpresisian dalam estimasi sampel.
Baca Juga Informasi Terkait Lainnya :
Belajar Teknik Total Sampling Belajar Teknik Purposive Sampling
Belajar Teknik Snowball Sampling Belajar Probabilitas dalam Sampling

Kesimpulannya, teknik Cluster Sampling dalam penelitian melibatkan pembagian populasi menjadi kelompok-kelompok yang disebut dengan cluster.

Pemilihan sejumlah klaster dilakukan secara acak, pemilihan sejumlah unit sampling dari setiap klaster yang dipilih, dan pengambilan seluruh unit sampling dari klaster yang telah dipilih sebagai sampel.

Proses pengambilan sampel harus dilakukan secara acak dan mewakili seluruh populasi yang diteliti. Demikianlah yang bisa kami paparkan terkait materi mengenai apa itu cluster random sapling dan contohnya, semoga bermanfaat!

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page