Statistika Inferensial: Pengertian, Metode dan Contohnya

5 min read

Ulasan lengkap mengenai pngertian apa itu statistika inferensial☑️ contoh soal ☑️ dan perbedaan dengan statistik deskriptif☑️

Statistika merupakan sebuah ilmu yang berguna untuk mempelajari terkait berbagai cara dalam mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut.

Dalam ilmu statistika, terdapat metode berupa beberapa prosedur dalam mengumpulkan, menyajikan, analisis serta menafsirkan data. Untuk lebih mudah dalam memahaminya, simak ulasan lengkapnya dibawah ini.

Pengertian Statistika Inferensial

statistika inferensial

Ilmu statistik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa cabang dari ilmu statistik itu sendiri. Salah satunya adalah statistika inferensial yang sangat berguna bagi para peneliti dalam melakukan penelitian.

Menurut Sudijono (2011: 4-5), Statistika inferensial adalah metode statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah dikumpul dan diolah.

Statistika inferensial juga sering dikenal dengan istilah statistika induktif atau statistik mendalam. Statistika inferensial merupakan metode yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap sebagian kecil dari kelompok data yang didapatkan dari data utama atau data induknya.

Pengambilan sample metode ini berasal dari populasi hingga meramalkan dan menarik kesimpulan yang didapatkan dari populasi maupun kelompok dari data induk tersebut.

Penggunaan statistika inferensial termasuk vital dan dapat menentukan seperti apa perolehan hasil akhir dari riset yang telah dilakukan.

Menurut Nuryadi et al,2017, pengertian statistik inferensial adalah metode perhitungan statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel yang hasilnya akan digeneralisasikan pada populasi tempat sampel tersebut diambil.

Dalam statistika inferensial, penarikan suatu kesimpulan dilakukan setelah dilakukan pengolahan data yang diperoleh dari sampel. Statistik inferensial juga seringkali dikenal dengan istilah Statistika Induktif.

Kemudian menurut Hasan (2003), statistik inferensial adalah sebuah perhitungan statistik yang berhubungan dengan praduga hipotesis. Jadi ini sering digunakan pada pengujian metodologi penelitian variabel tertentu.

Sederhananya, metode analisis pada statistik inferensial menggunakan pengukuran dari sampel subjek dalam percobaan untuk membandingkan kelompok perlakuan dan membuat generalisasi tentang populasi subjek yang lebih besar.

Lalu apa bedanya dengan statistik yang biasa kita gunakan disini ada titik berat dalam pengujian hipotesis. Sehingga ada variabel tertentu yang harus dihitung kembali menggunakan konstanta penyeimbang.

Hasil analisis dari sebuah hipotesis memang harus dilakukan pengujian untuk menilai keakuratannya. Sehingga kita tidak asal menghitung statistik dari data lapangan karena belum tentu sesuai fakta.

Bisa saja terjadi kecondongan karena faktor tertentu sehingga ada perubahan pengambilan nilai. Hal seperti ini harus dipertimbangkan sehingga kita mampu mengambil data paling faktual.

Paling sering metodologi tersebut digunakan dalam sensus penduduk atau terkait penelitian kependudukan. Dimana banyak faktor penentu yang bisa membuat sebuah pengambilan data menjadi kurang faktual.

Analisis Statistik Inferensial

Ada empat fundamental penting yang harus dipakai apabila kita ingin menggunakan statistika inferensial. Berikut ini akan kami jelaskan apa saja sehingga Anda dapat melakukan perhitungan secara benar.

1. Penentuan data

Kita harus menentukan data seperti apa yang akan digunakan dalam pengambilan sampel. Misalnya dalam kasus pendataan penduduk dengan gaji dengan jumlah antara satu sampai tiga juta.

Jadi datanya memang harus ditentukan secara spesifik untuk mengurangi variabel pembeda. Jika kita mengambil secara sembarang terkait pendataan tersebut maka nantinya akan banyak terjadi kecondongan berbeda.

2. Penentuan sampel

Penentuan atau kontrol sampel juga harus dilakukan agar nantinya memberikan hasil berkualitas. Misalnya dari kasus tadi pendataan penduduk dengan penghasilan antara satu sampai tiga juta.

Pastikan hanya mereka dengan nominal konsisten dimasukkan sebagai sampling. Jika ada orang dengan pendapatan tidak tentu kita bisa mencoretnya karena menambah variabel tidak berguna.

3. Penentuan metode analisis

Setelah data dan kontrol sampling dilakukan sekarang kita tentukan pendekatan metode analisisnya. Ada banyak variasi yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data kependudukan.

4. Hasil analisis

Setelah pengolahan datanya selesai maka kita bisa mendapatkan hasil analisis sesuai fakta lapangan. Ini adalah akhir dari metode penelitian menggunakan pendekatan statistika inferensial.

5. Kesimpulan (opsional)

Ini opsional namun jika tujuannya adalah penelitian publik maka bisa kita tambahkan kesimpulan. Dari semua pengambilan datanya apa perolehan kesimpulan berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitiannya.

Kelima aspek tersebut merupakan fundamental utama yang bisa kita jadikan acuan dalam meneliti sebuah hipotesis. Jadi ini memang bukan sembarangan perhitungan data dari individu saja guna melakukan pengujian.

Ruang Lingkup Statistika Inferensial

statistika inferensial adalah

Dilihat dari ruang lingkup terkait pembahasan statistika inferensial, ada beberapa hal yang termasuk dalam statistika inferensial. Statistika inferensial ini terkait hal-hal yang berkenaan dengan analisis, sampling, dan lain-lain.

Berikut beberapa hal yang merupakan ruang lingkup statistik inferensial :

  • Uji hipotesis
  • Analisis kovarians
  • Analisis regresi yang digunakan untuk peramalan data
  • Analisis korelasi dan juga uji signifikasi
  • Distribusi teoritis
  • Teori kemungkinan atau probabilitas
  • Analisis varians
  • Sampling distribusi dan sampling
  • Teori populasi atau pendugaan populasi

Metode Statistik Inferensial

Terdapat dua jenis metode analisis statistik yang digunakan dalam statistika inferensial yaitu berdasarkan keputusan pengambilan masalah serta berdasarkan pada jumlah variabel yang digunakan.

Berdasarkan keputusan pengambilan masalah statistik inferensial terbagi menjadi dua yakni statistik parametrik dan juga statistik non parametrik.

Sedangkan berdasarkan jumlah variabel, statistik inferensial terbagi atas analisis univariat dan analisis multivariat. Detail penjelasannya bisa anda simak dibawah ini.

a. Statitistik Parametrik

Statistik parametrik merupakan metode statistika yang mengharuskan beberapa syarat terpenuhi pada parameter populasi. Misalny seperti data berskala interval ataupun rasio, pengambilan sampel harus dilakukan secara random, sampel data yang digunakan harus memenuhi distribusi normal, dan juga setiap data yang digunakan harus memiliki varians yang homogen.

b. Statistik Non Parametrik

Berbanding terbalik dengan sebelumnya, maksud dari statistik nonparametrik adalah metode statistika yang parameter populasinya tidak perlu memenuhi syarat syarat khusus seperti yang ada pada statistik parametrik.

Statistik non parametrik bersifat bebas sebaran dan lebih sering menggunakan skala nominal serta ordinal yang secara umum memang tidak harus memiliki distribusi normal.

c. Statistik Univariat

Statistik Univariat merupakan metode analisis data terhadap suatu variabel secara mandiri, tiap tiap variabel penelitian yang ada dianalisis tanpa dikaitkan dengan variabel lainnya.

d. Statistik Multivariat

Statistik Multivariat merupakan metode analisis data yang digunakan untuk meneliti perilaku dan hubungan antar dua atau lebih variabel penelitian. Terdapat hubungan yang berbeda dalam data pada analisis multivariat yakni ketergantungan berhubungan dengan situasi sebab-akibat antar variabel.

Fungsi Statistika Inferensial

Ada beberapa fungsi utama penggunaan statistika inferensial dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini akan kami jelaskan apa saja sehingga Anda dapat lebih memahami sebelum menerapkannya sendiri.

1.      Menentukan garis besar kondisi populasi

Jika kita menggunakan statistika deskriptif tentu tidak bisa melihat garis besar tingkah laku populasi secara eksplisit. Oleh karena itu kita perlu pendekatan lebih spesifik seperti inferensial.

2.      Membuat prediksi

Metode pendekatan ini juga dapat digunakan untuk membuat sebuah prediksi pada populasi tertentu. Misalnya bagaimana daya beli masyarakat tingkat A pada produk X di tahun tertentu.

3.      Menguji prediksi atau hipotesis

Jika sudah mengeluarkan prediksi atau hipotesis maka kita harus bisa mengujinya secara matematis. Pendekatan ini penting untuk mengontrol seberapa jauh error persen dari hipotesisnya.

4.      Menentukan karakteristik populasi

Berdasarkan pengujian hipotesis akhirnya kita bisa menentukan seperti apa karakteristik populasi datanya. Jadi menghubungkan antara satu variabel dengan lainnya menjadi lebih mudah.

5.      Menarik kesimpulan penelitian

Dalam sebuah pengamatan tentu kita harus menarik kesimpulan berdasarkan pengambilan data. Jika koreksi sudah dilakukan tentu saja kesimpulan ini dapat memberikan hasil akurat.

Dengan mengetahui kelima fungsi tadi maka kita sekarang bisa tahu seperti apa pentingnya penggunaan pendekatan inferensial. Jadi peneliti dapat menguji lebih dalam guna mengurangi error persen penelitiannya.

Contoh Statistika Inferensial

Data-data yang menggunakan statistika inferensial disajikan dalam beberapa contoh. Conto-contoh tersebut antara lain hypothesis testing, confidence interval, linear regression analysis dan logistic regression analysis.

Beberapa contoh tersebut memiliki perbedaan masing-masing. Adapun penjabaran dari contoh-contoh dari penyajian statistika inferensial yakni :

  • Hipotesis Testing

Hypothesis testing atau uji hipotesis termasuk salah satu contoh dari penyajian data terkait statistika inferensial yang digunakan untuk mengetahui seperti apa kebenaran dari pendapat atau asumsi yang biasanya terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Melalui uji hipotesis inilah yang akan membantu para penggunanya untuk membuktikan terkait benar atau tidaknya sebuah hipotesis atau asumsi yang sudah dipercaya.

  • Confidence interval

Makna confidence interval mengacu pada rentang kepercayaan atau tingkat kepercayaan terhadap pengujian statistik. Pengujian tersebut biasanya digunakan dalam estimasi populasi menggunakan sampel. Adanya confidence interval ini para peneliti dapat memperkirakan besaran nilai populasi dan menemukan batas bawah dan atas dari uji statistik yang dilakukan.

  • Linear Regression Analysis

Analisis regresi linier ini digunakan sebagai prediksi hubungan terhadap variabel dependen dan independen. Dengan analisis inilah para peneliti bisa menentukan variabel yang berpengaruh dalam penelitian secara signifikan.

  • Logistic Regression Analysis

Ada juga analisis regresi logistik yang digunakan untuk menganalisis seperti apa sampel yang digunakan dalam penelitian. Dengan analisis ini, para peneliti lebih mudah dalam menguji hipotesis nantinya.

Perbedaan Statistik Deskriptif dan Inferensial

perbedaan statistika deskriptif dan statistika inferensial

Statistik Inferensial Statistik Deskriptif
Statistik Inferensial digunakan untuk membuat kesimpulan tentang populasi dengan menggunakan alat analisis pada data sampel. Statistik deskriptif digunakan untuk mengukur karakteristik data.
Pengujian hipotesis dan analisis regresi merupakan alat analisis yang digunakan dalam pengujian. Alat pengujian yang digunakan adalah ukuran tendensi sentral dan ukuran dispersi.
Fungsi statistik inferensial adalah untuk membuat kesimpulan tentang populasi yang tidak diketahui Fungsi statistika deskriptif adalah untuk menggambarkan karakteristik sampel atau populasi yang diketahui.
Ukuran statistik inferensial yang biasanya digunakan adalah uji-t, uji z, regresi linier, dll. Ukuran statistik deskriptif yang umum digunakan adalah varians, rentang, mean, median, modus dll.

Metode statistik deskriptif dan juga inferensial memiliki perbedaan masing-masing meskipun keduanya sama-sama digunakan untuk analisis data. Berikut beberapa perbedaan antara metode deskriptif dan juga inferensial :

  1. Statistik inferensial digunakan untuk menarik kesimpulan serta estimasi dari sampel terhaap populasinya.
  2. Sementara itu statistik deskriptif digunakan dalam menyajikan data berbentuk diagram, grafik, tabel, dan semacamnya secara terbatas.
  3. Statistik Inferensial menyediakan aturan tertentu dalam rangka penarikan kesimpulan, penyusunan atau pembuatan ramalan, penaksiran dan sebagainya. Dengan demikian Statistik Inferensial sifatnya lebih mendalam dan merupakan tindak lanjut dari Statistik Deskriptif.

Kesimpulannya, metode yang digunakan dalam penelitian maupun kebutuhan lainnya memiliki dua metode yakni metode inferensia dan juga deskriptif. Kedua metode digunakan dalam kepentingan yang berbeda.

Jangan Lewatkan Materi Statistika Lainnya :
Pengertian Statistika Pengertian Statistika Deskriptif
Pengertian Purposive Sampling Pengertian Probabilitas

Demikianlah serangkaian materi yang mengulas secara detail apa itu statistika inferencial dan juga contoh penyajian data statistik inferensial yang bisa wikielektronika paparkan. Semoga dapat memberikan manfaat untuk anda semuanya.

Galih Wsk Dengan pengetahuan dan keahliannya yang mendalam di bidang elektro dan statistik, Galish WSK alumni pascasarjana ITS Surabaya kini mendedikasikan dirinya untuk berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman tentang perkembangan terkini di bidang statistika dan elektronika via wikielektronika.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page