Apa yang dimaksud dengan Listrik Dinamis ?☑️ Berikut Pengertian, Contoh Gejala, Rumus & Perbedaan Listrik Dinamis dengan Statis☑️
Materi mengenai listrik dinamis bisa Anda dapatkan di kelas 9 dan 12. Di jenjang pendidikan tersebut, materi mengenai listrik bisa didapatkan secara penuh berdasarkan kurikulum yang dimiliki oleh sekolah.
Berikut ini penjelasan mengenai materi listrik dinamis, rumus dan perbedaannya dengan listrik statis yang bisa teman teman jadikan refrensi belajar.
Pengertian Listrik Dinamis
Energi listrik banyak digunakan oleh Indonesia, salah satunya adalah listrik dinamis. Listrik ini bergerak, mutannya tidak berdiam di satu tempat saja. Alirannya mirip dengan sungai yang mengalir.
Lalu apa yang dimaksud dengan listrik dinamis ? Definisi listrik dinamis adalah jenis listrik dimana elektron yang ada di dalamnya bergerak dan mengalir dari satu sisi ke sisi yang lain. Atom yang ada pada listrik dinamis bersifat netral, sehingga jumlah elektron dan proton didalamnya bernilai sama.
Contoh Listrik Dinamis
Salah satu contoh listrik dinamis bisa kita lihat pada lampu yang menyala ketika dihubungkan pada baterai menggunakan kawat penghantar. Aliran elektron dari baterai (sebagai sumber tegangan listrik) mengalir ke lampu melalui kawat penghantar yang menyebabkan lampu bisa menyala.
Terdapat ciri ciri gejala yang bisa Anda temukan dalam listrik dinamis, diantara beberapa contoh gejala listrik dinamis yang lainnya adalah sebagai berikut :
- Penggunaan baterai pada bel listrik, baterai merupakan salah satu komponen yang menggunakan konsep listrik dinamis. Energi yang ada di dalam baterai akan mengalir menuju objek yang menggunakannya, karena baterai menyimpan listrik setelah dicas. Contohnya bisa kita lihat pada bel listrik yang berbunyi saat kita tekan tombolnya.
- Pemakaian listrik bolak balik juga dilakukan untuk pemakaian listrik PLN. Misalnya, ketika Anda mencolokkan kabel ke terminal. Nantinya listrik akan mengalir dan memudahkan Anda dalam menggunakan aliran listriknya.
- Tersetrum juga merupakan salah satu gejala listrik dinamis. Ketika seseorang tersetrum, maka listrik akan mengalir ke seluruh tubuh dari sumber listrik yang tersentuh. Konduktornya merupakan rasa kejut dan sakit pada tubuh ketika listrik mengalir.
- Smartphone yang bisa menyala dan beroperasi karena mendapatkan sumber energi listrik dari Baterai ponsel tersebut. Baterai sebagai sumber energi listrik mengalirkan elektron ke smarpthone tersebut. Aliran elektron akan berhenti mengalir ketika anda mematikan hp maupun saat daya listrik pada baterai smartphone anda tersebut habis.
Rumus Listrik Dinamis
Untuk menghitung rumus listrik dinamis, terdapat beberapa rumus rangkaian listrik yang bisa Anda gunakan. Rumus ini akan menghitung perpindahan electron yang terjadi. Ada beberapa rumus yang dimiliki oleh listrik dinamis, diantaranya adalah:
a. Rumus Kuat Arus (I)
Merupakan rumus dimana benda yang bermuatan arus listrik sama sama disambungkan. Untuk menghitung kuat arus listrik, rumus yang digunakan adalah:
Keterangan dari rumus tersebut adalah:
- I merupakan kuat arus listrik, satuan yang digunakan adalah ampere.
- Q merupakan jumlah muatan listrik yang ada, satuannya adalah coulomb.
- Terakhir adalah t yang menjadi simbol waktu, sering disebut sebagai time dengan satuannya sekon.
b. Rumus Sumber Tegangan (V)
Rumus lain yang dimiliki oleh listrik dinamis adalah rumus beda potensial atau tegangan listrik. Perbedaan potensial akan menyebabkan perpindahan electron. Nantinya makin banyak energi listrik yang dibutuhkan untuk mengalirkan setiap benda yang memiliki muatan listrik.
Sumber tegangan dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:
Dari rumus diatas dapat diambil keterangan simbol sebagai berikut:
- V merupakan beda potensial yang ada di suatu benda dengan tegangan listrik, satuannya adalah volt.
- W merupakan energi yang ada pada tegangan tersebut, satuannya adalah joule.
- Q merupakan muatan yang ada, satuannya adalah coulomb.
c. Rumus Hambatan (R)
Rumus yang ketiga dari listrik dinamis adalah Hambatan Listrik. Hambatan merupakan perbandingan yang ada di antara aliran arus listrik dengan tegangan sebuah komponen elektronika.
Hambatan listrik ini bisa dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Dimana :
- R adalah hambatan listrik dengan satuan Ohm
- V adalah Tegangan listrik dengan satuan Volt
- I adalah Kuat arus listrik satuan Ampere
d. Rumus Daya (P)
Rumus selanjutnya dari listrik dinamis adalah Daya Listrik. Seperti yang kita pernah ulas sebelumnya bahwa daya listrik merupakan laju transfer energi listrik yang ada pada rangkaian elektronika akibat adanya perubahan usaha dan muatan listrik tiap satuan waktu.
Daya listrik ini bisa dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Dimana :
- P adalah Daya listrik (W)
- V adalah Tegangan Listrik (V)
- I adalah arus listrik (A).
Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis
Listrik Statis | Listrik Dinamis |
Arus statis mengalir dan berpindah, arusnya terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali | Listrik dengan muatan listriknya mengalir dan terus bergerak |
Listrik statis terjadi karena gesekan antara dua benda atau material yang berbeda | listrik dinamis merupakan listrik bolak-balik atau dua arah, sebab adanya searah. |
Parameter listrik dengan arus statis listrik statis sulit untuk diukur dan dihitung. | Parameter listrik bisa diukur/ ditentukan dengan alat yang baku. |
Contoh : Menggosok Penggaris plastik dengan Rambut | Contoh : Lampu yang menyala saat dihubungkan dengan kawat dan baterai. |
Listrik dinamis dan listrik statis berbeda, berikut adalah beberapa perbedaan yang ada diantara keduanya, yakni:
- Secara pengertian, Listrik statis adalah hasil dari akumulasi muatan listrik yang terjadi ketika dua benda non-logam bergesekan satu sama lain: misalnya, ketika kita menggosok balon dan menempel di dinding. Elektron melompat dari satu objek ke objek lain, menyebabkan muatan positif di satu dan muatan negatif di yang lain.
- Sedangkan listrik dinamis adalah listrik dengan muatan listriknya mengalir dan terus bergerak melalui konduktor.
- Listrik statis terjadi karena gesekan antara dua benda atau material yang berbeda. Sementara listrik dinamis merupakan listrik bolak-balik atau dua arah, sebab adanya searah.
- Parameter listrik dengan arus statis listrik statis sulit untuk diukur dan dihitung, berbanding terbalik dengan listrik dinamis yang bisa diukur dengan alat yang baku dan ditentukan.
Secara pengertian, kedua arus ini juga berbeda. Kesimpulannya, perbedaan listrik statis dan listrik dinamis yang paling dasar terletak pada arus listrik dinamis yang terus bergerak, sedangkan pada listrik statis, arus listrik tidak bisa bergerak karena hanya bersifat diam.
Contoh Soal Listrik Dinamis
Setelah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan listrik dinamis dan juga contohnya, berikutnya akan wikielektronika.com ulas contoh soal listrik dinamis untuk kelas 9 dan kelas 12 lengkap dengan jawaban pembahasannya. Contoh dari soal tersebut bisa anda lihat dibawah ini.
Contoh Soal Listrik Dinamis Kelas 9 :
a. Misalnya terdapat kawat dengan panjang 2 L, luas penampang 3 A, dengan hambatan sebesar 120 ohm, maka hambatan akhir kawat tersebut adalah?
Cara menghitungnya adalah:
R2 = (L2/L1) x (A1/A2) x R1
R2 = (2L/L) x (A/3A) x 120
R2 = (2/1) x(1/3)
R2 = (2/3) x 120 = 80 Ω
Dari rumus diatas, maka dapat ditemukan hambatan akhirnya adalah 80 ohm.
Contoh Soal Listrik Dinamis Kelas 12 :
b. Agar sebuah lampu listrik dengan tegangan 25 volt dan 100 watt dapat bekerja dengan baik, maka dibutuhkan sumber dengan tegangan DC 125 Volt. Jika ingin maksimal penggunaannya, maka tambahan hambatan listrik yang dibutuhkan adalah?
Cara menghitungnya bisa menggunakan rumus ini:
VR = VS – VL = 125 – 25 = 100 V
IR = IL =PL / VL = 100/25 = 4A
Dari keduanya, Anda bisa memasukkan rumus lanjutan berupa:
R = VR/IR = 100/4 = 25 ohm
Demikianlah rincian mengenai apa yang dimaksud dengan listrik dinamis dilengkapi dengan contoh, perbedaannya dengan listrik statis, dan tentunya teknis menghitung rumus dinamis. Semoga informasi tersebut bisa memberikan manfaat dan menambah pengetahuan Anda.